Sensasi Rasa Daging Steak Dry-aged yang Dikeringkan 21 Hari, Juicy dan Gurih
Selasa, 22 Oktober 2024 - 14:14 WIB
JAKARTA - Steak merupakan salah satu makanan yang menjadi favorit banyak orang. Kualitas daging yang baik dengan cita rasa juicy dan gurih serta tambahan sausnya, membuat rasa steak semakin menggugah selera.
Wajar saja kalau hingga kini steak masih menjadi salah satu makanan mewah di dunia. Semakin baik kualitas dagingnya, semakin mahal dan mewah pula rasa yang dihidangkan. Hal itu membuat banyak orang menjadi fanatik akan sajian daging bakar tersebut.
Bagi Anda pecinta steak, jangan lewatkan untuk berkunjung ke restoran High Table. Restoran steak baru di kawasan SCBD, Jakarta, ini memiliki beragam menu steak spesial, salah satunya steak yang di dry-aged selama 21 hari.
Daging Dry Aged adalah proses penyimpanan daging di lemari khusus untuk memberi tekstur empuk pada daging. Proses dry aged sendiri membutuhkan waktu berkisar antara 21 hingga 200 hari.
Head Chef High Table Mukhlis Indra Bayu menjelaskan, tujuan dari dry aged untuk memberi cita rasa empuk dan juicy pada daging. Menu spesial di steak house ini adalah 21-Day Aged Pecorino Tomahawk dan 21-Day Whiskey Aged Ribeye yang memakai Australian Wagyu MB7 dengan berbagai ukuran yang bisa dipilih.
MPI/Syifa Fauziah Ramadhani
"Kalau yang tomahawk rasanya lebih gurih dari rasa si kejunya ini. Kalau rib eye yang di-dry aged pakai whiskey, rasanya lebih kaya," ujar Chef Indra Bayu saat ditemui belum lama ini.
Wajar saja kalau hingga kini steak masih menjadi salah satu makanan mewah di dunia. Semakin baik kualitas dagingnya, semakin mahal dan mewah pula rasa yang dihidangkan. Hal itu membuat banyak orang menjadi fanatik akan sajian daging bakar tersebut.
Bagi Anda pecinta steak, jangan lewatkan untuk berkunjung ke restoran High Table. Restoran steak baru di kawasan SCBD, Jakarta, ini memiliki beragam menu steak spesial, salah satunya steak yang di dry-aged selama 21 hari.
Daging Dry Aged adalah proses penyimpanan daging di lemari khusus untuk memberi tekstur empuk pada daging. Proses dry aged sendiri membutuhkan waktu berkisar antara 21 hingga 200 hari.
Head Chef High Table Mukhlis Indra Bayu menjelaskan, tujuan dari dry aged untuk memberi cita rasa empuk dan juicy pada daging. Menu spesial di steak house ini adalah 21-Day Aged Pecorino Tomahawk dan 21-Day Whiskey Aged Ribeye yang memakai Australian Wagyu MB7 dengan berbagai ukuran yang bisa dipilih.
MPI/Syifa Fauziah Ramadhani
"Kalau yang tomahawk rasanya lebih gurih dari rasa si kejunya ini. Kalau rib eye yang di-dry aged pakai whiskey, rasanya lebih kaya," ujar Chef Indra Bayu saat ditemui belum lama ini.
tulis komentar anda