Meghan Markle Tertekan Jalani Hidup Terpisah dengan Pangeran Harry
Senin, 28 Oktober 2024 - 18:20 WIB
Penampilan glamor bintang Suits itu di karpet merah pada acara gala rumah sakit anak-anak di Los Angeles bulan lalu, mengenakan gaun merah menyala berpotongan rendah dengan rambut acak-acakan yang terurai, seolah mengirimkan pesan yang sangat jelas, bahwa ia telah kembali.
Beberapa hari kemudian, sang Duchess kembali memukau dengan penampilannya. Ia mengenakan celana panjang putih dan kemeja berkancing biru yang elegan saat menghadiri acara Hari Anak Perempuan Internasional di Girl Inc. di Greater Santa Barbara.
Organisasi tersebut merayakan peluncuran usaha baru, Social Media U yang dirancang untuk menginspirasi gadis remaja agar membina hubungan positif dengan teknologi sambil membahas topik-topik seperti citra tubuh dan kesehatan mental.
Kampanye ini memperoleh dukungan melalui dana dari Archewell Foundation milik Meghan dan Harry. Namun, ketika salah seorang pendiri lembaga nirlaba itu menyebutkan kepada media Amerika bahwa Meghan mengaku sebagai orang yang paling dirundung di dunia, hal itu memicu kembali kontroversi lama seputar sang Duchess dan tuduhan perundungan.
Setelah pemberitaan tersebut, seorang sumber mengatakan kepada New York Post bahwa Meghan hanya berbicara tentang pengalaman perundungan daringnya dan tidak pernah mengklaim sebagai orang yang paling sering dirundung.
Seorang yang dekat dengan ibu dua anak itu mengaku bahwa kejadian-kejadian baru-baru ini membuatnya merasa menjadi sasaran yang tidak adil. "Dia merasa sangat diintimidasi dan diawasi saat dia masih menjadi anggota kerajaan, dan dia merasa intimidasi itu kembali lagi," ungkapnya.
Lihat Juga: Biaya Penobatan Raja Charles Terungkap, Dibandingkan dengan Ongkos Pemakaman Ratu Elizabeth
Beberapa hari kemudian, sang Duchess kembali memukau dengan penampilannya. Ia mengenakan celana panjang putih dan kemeja berkancing biru yang elegan saat menghadiri acara Hari Anak Perempuan Internasional di Girl Inc. di Greater Santa Barbara.
Baca Juga
Organisasi tersebut merayakan peluncuran usaha baru, Social Media U yang dirancang untuk menginspirasi gadis remaja agar membina hubungan positif dengan teknologi sambil membahas topik-topik seperti citra tubuh dan kesehatan mental.
Kampanye ini memperoleh dukungan melalui dana dari Archewell Foundation milik Meghan dan Harry. Namun, ketika salah seorang pendiri lembaga nirlaba itu menyebutkan kepada media Amerika bahwa Meghan mengaku sebagai orang yang paling dirundung di dunia, hal itu memicu kembali kontroversi lama seputar sang Duchess dan tuduhan perundungan.
Setelah pemberitaan tersebut, seorang sumber mengatakan kepada New York Post bahwa Meghan hanya berbicara tentang pengalaman perundungan daringnya dan tidak pernah mengklaim sebagai orang yang paling sering dirundung.
Seorang yang dekat dengan ibu dua anak itu mengaku bahwa kejadian-kejadian baru-baru ini membuatnya merasa menjadi sasaran yang tidak adil. "Dia merasa sangat diintimidasi dan diawasi saat dia masih menjadi anggota kerajaan, dan dia merasa intimidasi itu kembali lagi," ungkapnya.
Lihat Juga: Biaya Penobatan Raja Charles Terungkap, Dibandingkan dengan Ongkos Pemakaman Ratu Elizabeth
(dra)
tulis komentar anda