Kolaborasi Kemenkes dan Takeda Edukasi Pencegahan Dini untuk Tangkal DBD
Minggu, 10 November 2024 - 02:00 WIB
Sementara itu, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), Msi, Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2004–2024, yang menjadi salah satu narasumber pada acara talk show, memaparkan bahwa sekitar 50% kasus kematian akibat dengue terdapat pada kelompok anak sekolah usia 5-14 tahun. “Masyarakat bersama pemerintah harus berusaha mencegah agar anak dan dewasa tidak terserang virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, dengan memberantas sarang nyamuk secara berkala di semua rumah, sekolah, toko, pasar, perkantoran, ditambah dengan memelihara tanaman pengusir nyamuk dan ikan pemakan jentik; serta melakukan pengasapan (fogging) untuk mematikan nyamuk dewasa, dan dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu, masing-masing keluarga juga perlu lebih waspada dalam mencegah gigitan nyamuk melalui 3M Plus, termasuk menggunakan lotion pengusir nyamuk, obat nyamuk, pakaian lengan panjang, celana panjang dan kelambu. Selain upaya tersebut pemerintah bersama masyarakat melakukan program menyebarkan telur nyamuk ber-Wolbachia, yang penelitiannya telah dilakukan di 10 negara sejak tahun sejak 2006," sambungnya.
“Masyarakat juga dapat mempertimbangkan pencegahan inovatif sebagai tambahan seperti imunisasi dengue. Vaksin dengue yang ada saat ini sudah mendapat ijin BPOM, dapat diberikan kepada kelompok usia 6 sampai 45 tahun, melindungi dari 4 serotipe dengue, dan direkomendasikan oleh IDAI sejak tahun 2023. Anak dan dewasa yang pernah terjangkit salah satu jenis virus dengue, masih dapat terjangkit jenis lainnya, dan infeksi berikutnya gejalanya bisa lebih berat. Karena itu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi vaksinasi dan mencapai perlindungan yang optimal," tambahnya.
Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, mengungkapkan, “Dalam menghadapi tantangan dengue, kami sangat mengapresiasi upaya dan kepemimpinan Indonesia yang telah menjadi teladan bagi negara-negara endemis lainnya. Komitmen kuat dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, para kader Jumantik –pahlawan kita dalam upaya melawan dengue–, hingga masyarakat menunjukkan bahwa pencegahan dengue adalah tanggung jawab bersama. Takeda berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam upaya ini. Kami berkolaborasi dengan pemerintah, komunitas medis, sekolah, perusahaan, dan masyarakat untuk menciptakan pendekatan komprehensif dalam pencegahan dengue, termasuk aktif sebagai salah satu pendiri Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue. Kami juga mendukung kampanye masyarakat #Ayo3MPlusVaksinDBD, yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap penyakit ini.”
Andreas menambahkan, “Mengingat tidak ada pengobatan spesifik untuk dengue, pencegahan menjadi kunci. Oleh karena itu, kami mendorong setiap individu untuk mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang risiko dengue. Tindakan sederhana seperti mengontrol populasi nyamuk dengan metode 3M Plus, serta memanfaatkan inovasi pencegahan seperti vaksinasi, adalah langkah-langkah yang sangat penting, yang bisa kita lakukan sendiri. Vaksinasi dengue telah direkomendasikan oleh Asosiasi Kedokteran di Indonesia, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa, dan ini merupakan bagian dari strategi perlindungan yang lebih luas. Dengan semangat kolaborasi, kami berkomitmen mendukung tujuan Kementerian Kesehatan dalam mencapai Nol Kematian Akibat Dengue pada tahun 2030. Bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi keluarga dan masyarakat di seluruh Indonesia. Setiap langkah yang kita ambil hari ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik."
“Masyarakat juga dapat mempertimbangkan pencegahan inovatif sebagai tambahan seperti imunisasi dengue. Vaksin dengue yang ada saat ini sudah mendapat ijin BPOM, dapat diberikan kepada kelompok usia 6 sampai 45 tahun, melindungi dari 4 serotipe dengue, dan direkomendasikan oleh IDAI sejak tahun 2023. Anak dan dewasa yang pernah terjangkit salah satu jenis virus dengue, masih dapat terjangkit jenis lainnya, dan infeksi berikutnya gejalanya bisa lebih berat. Karena itu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi vaksinasi dan mencapai perlindungan yang optimal," tambahnya.
Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, mengungkapkan, “Dalam menghadapi tantangan dengue, kami sangat mengapresiasi upaya dan kepemimpinan Indonesia yang telah menjadi teladan bagi negara-negara endemis lainnya. Komitmen kuat dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, para kader Jumantik –pahlawan kita dalam upaya melawan dengue–, hingga masyarakat menunjukkan bahwa pencegahan dengue adalah tanggung jawab bersama. Takeda berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam upaya ini. Kami berkolaborasi dengan pemerintah, komunitas medis, sekolah, perusahaan, dan masyarakat untuk menciptakan pendekatan komprehensif dalam pencegahan dengue, termasuk aktif sebagai salah satu pendiri Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue. Kami juga mendukung kampanye masyarakat #Ayo3MPlusVaksinDBD, yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap penyakit ini.”
Andreas menambahkan, “Mengingat tidak ada pengobatan spesifik untuk dengue, pencegahan menjadi kunci. Oleh karena itu, kami mendorong setiap individu untuk mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang risiko dengue. Tindakan sederhana seperti mengontrol populasi nyamuk dengan metode 3M Plus, serta memanfaatkan inovasi pencegahan seperti vaksinasi, adalah langkah-langkah yang sangat penting, yang bisa kita lakukan sendiri. Vaksinasi dengue telah direkomendasikan oleh Asosiasi Kedokteran di Indonesia, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa, dan ini merupakan bagian dari strategi perlindungan yang lebih luas. Dengan semangat kolaborasi, kami berkomitmen mendukung tujuan Kementerian Kesehatan dalam mencapai Nol Kematian Akibat Dengue pada tahun 2030. Bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi keluarga dan masyarakat di seluruh Indonesia. Setiap langkah yang kita ambil hari ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik."
(dra)
tulis komentar anda