Putri Yuriko Meninggal Dunia, Anggota Tertua Kekaisaran Jepang
Sabtu, 16 November 2024 - 12:50 WIB
JAKARTA - Putri Yuriko yang merupakan anggota tertua keluarga Kekaisaran Jepang meninggal dunia di usai 101.
Putri Yuriko merupakan istri saudara laki-laki Kaisar Hirohito, meninggal di sebuah rumah sakit Tokyo pada Jumat, 15 November 2024.
Putri mengalami masalah kesehatan yang memburuk. Dikutip people, pejabat istana tidak menyebutkan penyebab kematiannya, tetapi media Jepang mengatakan bahwa Putri Yeriko meninggal karena pneumonia.
Yuriko menderita stroke dan pneumonia pada Maret tahun ini, tetapi hingga dia diketahui menjalani hidup sehat, termasuk berolahraga dan menonton acara kebugaran harian di televisi. Hal itu menurut Badan Rumah Tangga Kekaisaran.
Selain menjaga kebugaran, Yuriko juga menjaga pikirannya tetap tajam, mem
Saat ini, anggota laki-laki termuda dari keluarga Kekaisaran, Pangeran Hisahito — keponakan Kaisar Naruhito — adalah pewaris terakhir keluarga tersebut, yang menimbulkan masalah bagi keluarga kerajaan yang tidak mengizinkan permaisuri.
"Pemerintah sedang berdebat tentang bagaimana menjaga suksesi tetap stabil tanpa bergantung pada perempuan," ucap sumber itu.
Putri Yuriko merupakan istri saudara laki-laki Kaisar Hirohito, meninggal di sebuah rumah sakit Tokyo pada Jumat, 15 November 2024.
Putri mengalami masalah kesehatan yang memburuk. Dikutip people, pejabat istana tidak menyebutkan penyebab kematiannya, tetapi media Jepang mengatakan bahwa Putri Yeriko meninggal karena pneumonia.
Yuriko menderita stroke dan pneumonia pada Maret tahun ini, tetapi hingga dia diketahui menjalani hidup sehat, termasuk berolahraga dan menonton acara kebugaran harian di televisi. Hal itu menurut Badan Rumah Tangga Kekaisaran.
Selain menjaga kebugaran, Yuriko juga menjaga pikirannya tetap tajam, mem
Baca Juga
Saat ini, anggota laki-laki termuda dari keluarga Kekaisaran, Pangeran Hisahito — keponakan Kaisar Naruhito — adalah pewaris terakhir keluarga tersebut, yang menimbulkan masalah bagi keluarga kerajaan yang tidak mengizinkan permaisuri.
"Pemerintah sedang berdebat tentang bagaimana menjaga suksesi tetap stabil tanpa bergantung pada perempuan," ucap sumber itu.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda