TB Penyakit Menular Paling Mematikan, Begini Langkah Efektif Pencegahan dan Pengobatannya
Selasa, 19 November 2024 - 10:35 WIB
Uji klinik Stimuno terhadap penderita TB paru telah dilakukan oleh beberapa ahli. Mereka melakukan uji klinik dengan parameter efikasi yang dilihat dari perbaikan klinik (konversi sputum BTA) serta perbaikan radiologik (foto toraks). Hasil studi klinik oleh Amin dkk dilakukan selama enam bulan terapi obat, yakni antara kelompok kontrol yang mendapat terapi obat standar TB (rifampisin, INH, ethambutol, pyrazinamid) dan kelompok uji yang mendapat terapi obat standar TB ditambah Stimuno yang dikonsumsi sehari tiga kali.
Setelah 1 minggu terapi, proporsi pasien yang mengalami konversi sputum BTA pada kelompok uji (52.9%) lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (39.4%).
“Secara statistik, hal ini menunjukkan tren yang lebih baik ke arah Stimuno dan memiliki dampak klinis yang besar, yaitu pasien dengan konversi sputum BTA tidak akan menjadi sumber penularan TB paru ke lingkungannya. Selain itu, perbaikan imunitas pasien juga terlihat sehingga dapat disimpulkan bahwa Stimuno bekerja secara sinergis dengan terapi obat TB dalam pencapaian eradikasi pathogen,” papar Prof. Raymond Tjandrawinata yang juga merupakan Director of Business Development and Scientific Affairs Dexa Group.
Lebih lanjut dikatakan Prof. Raymond, uji klinis menunjukkan bahwa Stimuno tidak memiliki efek samping secara signifikan pada penggunaan jangka panjang selama 6 bulan
"Apalagi Stimuno memiliki tiga aksi untuk memperbaiki sistem imun atau triple action yakni membantu memproduksi lebih banyak antibodi, membantu mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu mengoptimalkan daya tahan tubuh,” pungkasnya.
Setelah 1 minggu terapi, proporsi pasien yang mengalami konversi sputum BTA pada kelompok uji (52.9%) lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (39.4%).
“Secara statistik, hal ini menunjukkan tren yang lebih baik ke arah Stimuno dan memiliki dampak klinis yang besar, yaitu pasien dengan konversi sputum BTA tidak akan menjadi sumber penularan TB paru ke lingkungannya. Selain itu, perbaikan imunitas pasien juga terlihat sehingga dapat disimpulkan bahwa Stimuno bekerja secara sinergis dengan terapi obat TB dalam pencapaian eradikasi pathogen,” papar Prof. Raymond Tjandrawinata yang juga merupakan Director of Business Development and Scientific Affairs Dexa Group.
Lebih lanjut dikatakan Prof. Raymond, uji klinis menunjukkan bahwa Stimuno tidak memiliki efek samping secara signifikan pada penggunaan jangka panjang selama 6 bulan
"Apalagi Stimuno memiliki tiga aksi untuk memperbaiki sistem imun atau triple action yakni membantu memproduksi lebih banyak antibodi, membantu mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu mengoptimalkan daya tahan tubuh,” pungkasnya.
(tdy)
tulis komentar anda