Kampung Wisata Adat Malasigi Juara 1 Desa Wisata Rintisan dalam ADWI 2024

Selasa, 19 November 2024 - 22:24 WIB
Kampung Wisata Adat Malasigi meraih juara 1 Desa Wisata Rintisan dalam ajang ADWI 2024 bertema Desa Wisata menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia. Foto/Dok. SINDOnews
JAKARTA - Kampung Wisata Adat Malasigi meraih juara 1 Desa Wisata Rintisan dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 bertema Desa Wisata menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia. Penganugerahan desa binaan Pertamina EP Papua Field, Zona 14 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina ini diselenggarakan di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (17/11/2024).

ADWI merupakan ajang penghargaan Kementerian Pariwisata untuk menggali dan mengidentifikasi potensi lokal guna mendorong kualitas kesejahteraan masyarakat melalui desa wisata sebagai salah satu penggerak ekonomi desa berkelanjutan. Digelar sejak 2021 jumlah peserta ajang ini terus meningkat yakni dari 1.831 desa wisata, lalu tahun 2022 berjumlah 3.419, tahun 2023 berjumlah 4.573 dan pada tahun 2024 berjumlah 6.016 desa wisata.

Dari 6.016 desa tersebut dikurasi dalam beberapa tahap sehingga terpilih 50 desa wisata, salah satunya adalah Kampung Wisata Adat Malasigi. Kampung Malasigi adalah salah satu kampung adat yang berada di Distrik Klayili, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Untuk mencapai lokasi tersebut, harus menempuh perjalanan darat sejauh 55 kilometer dari pusat Kota Sorong dengan waktu tempuh 1,5 jam.

Kampung Malasigi menjadi satu-satunya kampung di Distrik Klayili yang bertahan dari gempuran alih fungsi lahan dan menjadi kampung percontohan yang mengandalkan ekowisata sebagai penghasilannya. Masyarakat bisa berdaya dan mandiri secara ekonomi dengan tetap menjaga kelestarian hutan.



Senior Manager Relations Regional Indonesia Timur Fitri Erika mengatakan dengan berbagai tantangan untuk menjalankan operasi minyak dan gas bumi di ujung timur Indonesia, keberadaan perusahaan mampu memberikan manfaat untuk pemangku kepentingan khususnya masyarakat local. Salah satunya masyarakat adat Malasigi hingga kini mencapai beberapa prestasi membanggakan.

Program ini merupakan kemitraan strategis dengan Pemprov Papua Barat, Pemkab Sorong, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua Barat Daya, Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Maluku Papua (BPSKL), Kelompok Pengelola Hutan Kabupaten Sorong (KPH), ⁠Fauna & Flora International tanah Papua dan ⁠LSM Kasuari Tanah Papua.

“Melalui kolaborasi harmonis antara masyarakat, pemerintah, perusahaan, dan NGO, Masyarakat Kampung Adat Malasigi memiliki wawasan wisata berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan warganya tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan,” ujar Fitri Erika dalam keterangannya, Selasa (19/11/2024)

Dia menambahkan, program ini sejalan dengan komitmen terhadap kinerja keberlanjutan perusahaan dalam kerangka Environmental, Social and Governance (ESG). Juga mendukung pencapaian agenda internasional Sustainable Development Goals (SDGs) utamanya tujuan 8 Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan tujuan 15 Menjaga Ekosistem Darat.

Kampung Malasigi memiliki potensi keanekaragaman hayati dan sumber daya alam hutan yang berlimpah. Terdapat lima satwa endemik Papua berjenis burung cenderawasih, yaitu Cendrawasih Kecil (Lesser Bird of Paradise), Cendrawasih Raja (King Bird of Paradise), Cendrawasih Mati-kawat (Twelve-wired Bird of Paradise), Cendrawasih Belah-rotan (Magnificent Bird of Paradise), dan Toowa Cemerlang (Magnificent Riflebird).
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More