Menekraf dan PARFI 1956 Kolaborasi Tingkatkan Ekosistem Perfilman Nasional
Rabu, 11 Desember 2024 - 14:00 WIB
JAKARTA - Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya bertemu dengan Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) 1956 untuk mendiskusikan peluang kerja sama dalam pengembangan subsektor film sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Pertemuan berlangsung di Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada Senin, 9 Desember 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Menekraf Riefky memaparkan grand design pengembangan ekonomi kreatif Indonesia. Ia menyoroti pentingnya memperbaiki ekosistem subsektor ekonomi kreatif, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan mendorong hilirisasi serta komersialisasi ekonomi kreatif.
Tantangan utama seperti kurangnya pemahaman stakeholder terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI), keterbatasan infrastruktur, dan akses pasar juga menjadi perhatian utama dalam diskusi tersebut.
"Kami ingin berbagai macam subsektor ekonomi kreatif ini juga ekosistemnya semakin baik, penciptaan lapangan kerja semakin berkualitas dan berkelanjutan, juga mendorong hilirisasi dan komersialisasi ekonomi kreatif," kata Menekraf Riefky.
Menekraf Riefky mengusulkan berbagai inisiatif kolaborasi dengan PARFI 1956. Seperti mendukung diplomasi budaya di tingkat internasional dan meningkatkan kualitas lapangan kerja melalui program kreasi, produksi, dan promosi di bidang keaktoran.
Menurutnya, film, animasi, dan video merupakan komponen penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Kolaborasi ini sangat diperlukan karena film, animasi, dan video ini juga salah satu komponen yang penting untuk menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.
Ketua Umum PARFI 1956 Marcella Zalianty, menyambut baik grand design yang disampaikan oleh Menekraf. Ia menilai langkah-langkah yang direncanakan sangat strategis dan konstruktif.
Dalam kesempatan tersebut, Menekraf Riefky memaparkan grand design pengembangan ekonomi kreatif Indonesia. Ia menyoroti pentingnya memperbaiki ekosistem subsektor ekonomi kreatif, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan mendorong hilirisasi serta komersialisasi ekonomi kreatif.
Tantangan utama seperti kurangnya pemahaman stakeholder terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI), keterbatasan infrastruktur, dan akses pasar juga menjadi perhatian utama dalam diskusi tersebut.
"Kami ingin berbagai macam subsektor ekonomi kreatif ini juga ekosistemnya semakin baik, penciptaan lapangan kerja semakin berkualitas dan berkelanjutan, juga mendorong hilirisasi dan komersialisasi ekonomi kreatif," kata Menekraf Riefky.
Baca Juga
Menekraf Riefky mengusulkan berbagai inisiatif kolaborasi dengan PARFI 1956. Seperti mendukung diplomasi budaya di tingkat internasional dan meningkatkan kualitas lapangan kerja melalui program kreasi, produksi, dan promosi di bidang keaktoran.
Menurutnya, film, animasi, dan video merupakan komponen penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Kolaborasi ini sangat diperlukan karena film, animasi, dan video ini juga salah satu komponen yang penting untuk menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.
Ketua Umum PARFI 1956 Marcella Zalianty, menyambut baik grand design yang disampaikan oleh Menekraf. Ia menilai langkah-langkah yang direncanakan sangat strategis dan konstruktif.
Lihat Juga :
tulis komentar anda