STB Luncurkan Kampanye Baru, Jumlah Wisatawan Indonesia ke Sarawak Melonjak

Minggu, 15 Desember 2024 - 11:30 WIB
Kunjungan wisatawan asal Indonesia ke Sarawak, Malaysia, menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2024. Foto/istimewa
SARAWAK - Kunjungan wisatawan asal Indonesia ke Sarawak, Malaysia, menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2024. Hingga bulan Oktober, Sarawak Tourism Board (STB) melaporkan sebanyak 540 ribu wisatawan Indonesia telah mengunjungi wilayah ini, mendekati target tahunan sebesar 580 ribu pengunjung.

Barbara Benjamin Atan, Director of Marketing (ASEAN & Domestic) STB, mengungkapkan bahwa untuk menarik lebih banyak wisatawan, STB meluncurkan kampanye terbaru yang bertajuk "Gateway to Borneo". Kampanye ini bertujuan untuk memperkenalkan Sarawak sebagai pintu gerbang ke Kepulauan Borneo, yang merupakan salah satu pulau terbesar di dunia dan mencakup Kalimantan, Sabah, serta Brunei.

“Kampanye ini memberi kesempatan bagi wisatawan untuk mengunjungi Sarawak terlebih dahulu, dan kemudian menjelajahi berbagai destinasi menarik lainnya di Serawak serta wilayah Borneo secara keseluruhan,” jelas Barbara dalam acara peluncuran kampanye di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, pada Selasa (10/12/2024).





Barbara menambahkan, Indonesia merupakan pasar utama bagi pariwisata Sarawak, dan pihaknya optimistis dapat meningkatkan jumlah wisatawan Indonesia hingga 609 ribu orang pada tahun 2025.

Sarawak dikenal luas dengan keanekaragaman atraksi wisata, yang meliputi lima pilar utama: budaya, petualangan, alam, kuliner, dan festival. Selain itu, Sarawak juga memiliki dua situs warisan dunia UNESCO, yakni Taman Negara Mulu dan Taman Negara Niah, serta lebih dari 30 taman nasional dan kawasan lindung yang menawarkan keindahan alam yang luar biasa.

Keberagaman budaya juga menjadi daya tarik utama di Sarawak, dengan 34 kelompok etnis yang menjaga tradisi dan seni mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, Sarawak terus bekerja sama dengan berbagai maskapai, termasuk AirAsia, dan asosiasi perjalanan seperti Asita dan Astindo untuk mempromosikan kekayaan budaya dan alamnya.

(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More