Bagaimana Reaksi Tubuh saat Terinfeksi Virus Corona Baru?
Jum'at, 25 September 2020 - 16:36 WIB
JAKARTA - Penyakit akibat virus corona baru atau Covid-19 merupakan jenis baru sehingga tak banyak yang diketahui tentangnya, salah satunya mengenai gejala yang muncul ketika seseorang terinfeksi. Itu sebabnya diperlukan tindakan dan langkah khusus baik oleh otoritas maupun masyarakat umum dalam menghadapi pandemi ini.
(Baca juga: 4 Fakta Pneumonia pada Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui )
Sambil menunggu para pakar melakukan penelitian tentang virus corona baru dan berupaya menemukan vaksinnya, masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Apalagi saat ini banyak ditemukan orang tanpa gejala (OTG) yang berpotensi menularkan corona tanpa disadari.
(Baca juga : Australia Serukan Penyelidikan Pandemi: Dunia Perlu Tahu Asal-usul Covid-19 )
Selain menerapkan protokol kesehatan , masyarakat perlu memahami informasi seputar virus corona untuk pencegahan. Informasi ini termasuk apa yang terjadi ketika virus corona menginfeksi tubuh dan apa saja gejala-gejala Covid-19 .
Seperti dilansir laman WebMD, virus corona baru masuk ke dalam tubuh dari droplet atau percikan cairan dari batuk, bersin, atau napas orang yang terjangkit Covid-19 . Cairan itu juga bisa masuk dari tangan yang menyentuh benda yang permukaannya mengandung virus. Ketika tangan yang terkena virus itu menyentuh mata, hidung, atau mulut, ada risiko penularan ke dalam tubuh.
Saat virus corona masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan merespons lewat sistem kekebalannya dalam 14 hari. Reaksi tubuh ini yang memicu timbulnya gejala Covid-19 , seperti demam, sesak napas, batuk, kelelahan, sakit kepala, sakit tenggorokan, mual, muntah dan diare.
Dari mata, hidung, atau mulut, virus corona baru akan masuk ke saluran pernapasan hingga ke paru-paru. Dalam proses ini, bisa terjadi radang paru-paru yang menimbulkan gangguan pernapasan. Karena itu, gejala yang muncul melebihi flu biasa lantaran virus corona baru bisa bergerak masuk lebih dalam. Banyak pasien Covid-19 yang bisa sembuh setelah hanya menunjukkan gejala batuk dan demam.
Meskipun begitu, terdapat pula yang infeksinya lebih parah sehingga timbul sindrom kesulitan pernapasan akut yang lebih membahayakan. Sindrom ini menyebabkan napas lebih cepat, begitu juga detak jantung. Penderita juga akan mengalami pusing-pusing dan mengeluarkan banyak keringat, kebanyakan pasien yang mengalami sindrom pernapasan ini membutuhkan ventilator.
(Baca juga: Berulang Tahun Ke-38, Hyun Bin Mencuri Hati Sejak Lahir )
Adanya variasi gejala virus corona baru ini menandakan bahwa masyarakat mesti ekstra waspada ketika berkegiatan di luar rumah dan jangan lupa mematuhi protokol kesehatan . Bila merasa memiliki gejala atau punya riwayat kontak dengan pasien Covid-19, segeralah hubungi fasilitas kesehatan dan lakukan pemeriksaan sebagai langkah preventif.
(Baca juga: 4 Fakta Pneumonia pada Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui )
Sambil menunggu para pakar melakukan penelitian tentang virus corona baru dan berupaya menemukan vaksinnya, masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Apalagi saat ini banyak ditemukan orang tanpa gejala (OTG) yang berpotensi menularkan corona tanpa disadari.
(Baca juga : Australia Serukan Penyelidikan Pandemi: Dunia Perlu Tahu Asal-usul Covid-19 )
Selain menerapkan protokol kesehatan , masyarakat perlu memahami informasi seputar virus corona untuk pencegahan. Informasi ini termasuk apa yang terjadi ketika virus corona menginfeksi tubuh dan apa saja gejala-gejala Covid-19 .
Seperti dilansir laman WebMD, virus corona baru masuk ke dalam tubuh dari droplet atau percikan cairan dari batuk, bersin, atau napas orang yang terjangkit Covid-19 . Cairan itu juga bisa masuk dari tangan yang menyentuh benda yang permukaannya mengandung virus. Ketika tangan yang terkena virus itu menyentuh mata, hidung, atau mulut, ada risiko penularan ke dalam tubuh.
Saat virus corona masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan merespons lewat sistem kekebalannya dalam 14 hari. Reaksi tubuh ini yang memicu timbulnya gejala Covid-19 , seperti demam, sesak napas, batuk, kelelahan, sakit kepala, sakit tenggorokan, mual, muntah dan diare.
Dari mata, hidung, atau mulut, virus corona baru akan masuk ke saluran pernapasan hingga ke paru-paru. Dalam proses ini, bisa terjadi radang paru-paru yang menimbulkan gangguan pernapasan. Karena itu, gejala yang muncul melebihi flu biasa lantaran virus corona baru bisa bergerak masuk lebih dalam. Banyak pasien Covid-19 yang bisa sembuh setelah hanya menunjukkan gejala batuk dan demam.
Meskipun begitu, terdapat pula yang infeksinya lebih parah sehingga timbul sindrom kesulitan pernapasan akut yang lebih membahayakan. Sindrom ini menyebabkan napas lebih cepat, begitu juga detak jantung. Penderita juga akan mengalami pusing-pusing dan mengeluarkan banyak keringat, kebanyakan pasien yang mengalami sindrom pernapasan ini membutuhkan ventilator.
(Baca juga: Berulang Tahun Ke-38, Hyun Bin Mencuri Hati Sejak Lahir )
Adanya variasi gejala virus corona baru ini menandakan bahwa masyarakat mesti ekstra waspada ketika berkegiatan di luar rumah dan jangan lupa mematuhi protokol kesehatan . Bila merasa memiliki gejala atau punya riwayat kontak dengan pasien Covid-19, segeralah hubungi fasilitas kesehatan dan lakukan pemeriksaan sebagai langkah preventif.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda