Ini Treatment untuk Tampil Cantik Tanpa Bedah
Sabtu, 26 September 2020 - 12:35 WIB
JAKARTA - Banyak cara yang dilakukan untuk memiliki wajah cantik dan sempurna. Salah satunya dengan terapi estetika non bedah. Treatment ini dianggap memiliki hasil lebih natural tanpa harus melewati meja operasi.
Berbagai perawatan non bedah, seperti filler, botox, dan thread lift (tanam benang) adalah perawatan yang banyak diminati laki-laki dan perempuan untuk memperbaiki penampilan. Terlebih lagi, tren kecantikan saat ini lebih mengoreksi bentuk wajah secara keseluruhan (full face correction) untuk mencegah proses penuan dini. (Baca: Pentingnya Mengajarkan Adab Makan Kepada Anak)
Treatment non bedah seperti melakukan suntik botox sudah mendapatkan surat izin dari Food and Drug Administration (FDA) sejak 1991. Sejak saat itu, Botox menjadi pilihan bagi 6,7 juta perempuan di Amerika untuk menghilangkan kerutan.
Lazimnya, perawatan non bedah botox ini dilakukan oleh perempuan yang berusia di atas 40 tahun. Namun, kini para perempuan muda juga banyak yang mulai khawatir akan penuaan dini, sehingga mereka memilih ikut melakukan filler dan suntik botox.
Bahkan, di Amerika perempuan yang melakukan perawatan botox mencapai 100 ribu orang mulai dari usia 20 hingga 29 tahun. Jumlah ini pun terus mengalami peningkatan hingga 64% pada 2019.
Di Indonesia, fenomena mempercantik diri dengan treatment botox sudah banyak dijumpai. Menurut dokter kecantikan, Olivia Ong, banyak perempuan di usia remaja dari 16 sampai 20 tahun yang melakukan filler dan botox. Jumlahnya pun terus meningkat sekitar 30% pada 2019. (Baca juga: 5 Tips Jaga Daya Tahan Tubuh saat Banjir)
"Mereka melakukan itu karena khawatir akan terjadi penuaan dini. Selain itu, karena melihat tren di dunia kecantikan, namun bukan berarti kerutan dan penuaan akan hilang setelah melakukan botox dan filler, bentuknya pun tidak akan permanen dan hanya akan bertahan sekitar 4 hingga 6 bulan," jelasnya.
Dengan suntik botox, maka otot-otot di wajah yang awalnya kontraksi dan tertarik ke bawah membentuk kerutan, akan berelaksasi sehingga wajah yang awalnya terlihat pemarah, sedih, atau kelelahan akan berelaksasi dan kulit akan kembali ke posisi semula menjadi lebih segar kembali.
"Tetapi perawatan suntik botox itu berbeda-beda tergantung kasusnya, sehingga setiap pasien yang mau melakukan perawatan ini harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter," jelas Olivia.
Berbagai perawatan non bedah, seperti filler, botox, dan thread lift (tanam benang) adalah perawatan yang banyak diminati laki-laki dan perempuan untuk memperbaiki penampilan. Terlebih lagi, tren kecantikan saat ini lebih mengoreksi bentuk wajah secara keseluruhan (full face correction) untuk mencegah proses penuan dini. (Baca: Pentingnya Mengajarkan Adab Makan Kepada Anak)
Treatment non bedah seperti melakukan suntik botox sudah mendapatkan surat izin dari Food and Drug Administration (FDA) sejak 1991. Sejak saat itu, Botox menjadi pilihan bagi 6,7 juta perempuan di Amerika untuk menghilangkan kerutan.
Lazimnya, perawatan non bedah botox ini dilakukan oleh perempuan yang berusia di atas 40 tahun. Namun, kini para perempuan muda juga banyak yang mulai khawatir akan penuaan dini, sehingga mereka memilih ikut melakukan filler dan suntik botox.
Bahkan, di Amerika perempuan yang melakukan perawatan botox mencapai 100 ribu orang mulai dari usia 20 hingga 29 tahun. Jumlah ini pun terus mengalami peningkatan hingga 64% pada 2019.
Di Indonesia, fenomena mempercantik diri dengan treatment botox sudah banyak dijumpai. Menurut dokter kecantikan, Olivia Ong, banyak perempuan di usia remaja dari 16 sampai 20 tahun yang melakukan filler dan botox. Jumlahnya pun terus meningkat sekitar 30% pada 2019. (Baca juga: 5 Tips Jaga Daya Tahan Tubuh saat Banjir)
"Mereka melakukan itu karena khawatir akan terjadi penuaan dini. Selain itu, karena melihat tren di dunia kecantikan, namun bukan berarti kerutan dan penuaan akan hilang setelah melakukan botox dan filler, bentuknya pun tidak akan permanen dan hanya akan bertahan sekitar 4 hingga 6 bulan," jelasnya.
Dengan suntik botox, maka otot-otot di wajah yang awalnya kontraksi dan tertarik ke bawah membentuk kerutan, akan berelaksasi sehingga wajah yang awalnya terlihat pemarah, sedih, atau kelelahan akan berelaksasi dan kulit akan kembali ke posisi semula menjadi lebih segar kembali.
"Tetapi perawatan suntik botox itu berbeda-beda tergantung kasusnya, sehingga setiap pasien yang mau melakukan perawatan ini harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter," jelas Olivia.
tulis komentar anda