Orangtua Harus Ekstra Perhatian Lindungi Anak dari Covid-19
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 09:45 WIB
Ada beberapa vaksin yang direkomendasikan IDAI di masa pandemi ini. Meski bukan untuk mencegah Covid-19 , namun Vaksinator dr. Theressia Handayani menganjurkan tetap perlu diberikan. Mengingat komplikasi terberat dari Covid-19 adalah pneumonia (radang paru). (Baca juga: Pandemi, Jangan Stop Vaksin Anak)
“Maka itu dianjurkan untuk melengkapi semua vaksin yang berhubungan dengan pneumonia seperti PCV, influenza, PCV, MMR, Hib, dan vaksin Campak,” jelas dr. Theressia.
Infeksi Covid-19 sebetulnya mirip dengan salesma atau common cold dengan gejala seperti batuk, pilek, dan demam sehingga menyulitkan dokter untuk dapat menegakkan diagnosis pasti tanpa adanya kejelasan sumber penularan. Yang jelas, penyakit infeksi di saluran napas ini berpotensi lebih cepat menular. Karena kita bernapas dan kumannya akan disemburkan lewat percikan saat bernapas, apalagi batuk atau bersin.
Itulah pentingnya memakai masker. Sebaiknya hindari mengajak anak bepergian jika tidak penting. Apabila anak sudah terinfeksi, ia harus menjalani pemeriksaan swab. Pasien akan diminta sedikit mendongak dan dimasukkan cotton bud dengan tangkai panjang ke dalam lubang hidung hingga mencapai bagian belakang hidung.
Dokter akan mengambil sampel dengan cara menyapukan dan memutar alat swab tersebut selama beberapa detik. Prosedur ini akan membuat anak tidak nyaman dan mungkin juga terasa sakit. (Lihat videonya: Pedagang Tanaman Hias Raup Untung Ditengah Pandemi Covid-19)
“Ingat, jangan karena anak merasa jenuh di rumah lalu orangtua memutuskan mengajak ke mall atau ke tempat keramaian. Akhirnya anak terkena virus corona, harus dirawat dan diisolasi. Orangtua yang menjaganya pun berisiko terkena juga. Akhirnya menyesal luar biasa," tandas dr. Melia Yunita, M. Sc, Sp. A. (Sri Noviarni)
“Maka itu dianjurkan untuk melengkapi semua vaksin yang berhubungan dengan pneumonia seperti PCV, influenza, PCV, MMR, Hib, dan vaksin Campak,” jelas dr. Theressia.
Infeksi Covid-19 sebetulnya mirip dengan salesma atau common cold dengan gejala seperti batuk, pilek, dan demam sehingga menyulitkan dokter untuk dapat menegakkan diagnosis pasti tanpa adanya kejelasan sumber penularan. Yang jelas, penyakit infeksi di saluran napas ini berpotensi lebih cepat menular. Karena kita bernapas dan kumannya akan disemburkan lewat percikan saat bernapas, apalagi batuk atau bersin.
Itulah pentingnya memakai masker. Sebaiknya hindari mengajak anak bepergian jika tidak penting. Apabila anak sudah terinfeksi, ia harus menjalani pemeriksaan swab. Pasien akan diminta sedikit mendongak dan dimasukkan cotton bud dengan tangkai panjang ke dalam lubang hidung hingga mencapai bagian belakang hidung.
Dokter akan mengambil sampel dengan cara menyapukan dan memutar alat swab tersebut selama beberapa detik. Prosedur ini akan membuat anak tidak nyaman dan mungkin juga terasa sakit. (Lihat videonya: Pedagang Tanaman Hias Raup Untung Ditengah Pandemi Covid-19)
“Ingat, jangan karena anak merasa jenuh di rumah lalu orangtua memutuskan mengajak ke mall atau ke tempat keramaian. Akhirnya anak terkena virus corona, harus dirawat dan diisolasi. Orangtua yang menjaganya pun berisiko terkena juga. Akhirnya menyesal luar biasa," tandas dr. Melia Yunita, M. Sc, Sp. A. (Sri Noviarni)
(ysw)
tulis komentar anda