Memiliki Brand Sendiri Masih Menjadi Impian Fashionpreneur
Selasa, 13 Oktober 2020 - 16:59 WIB
JAKARTA - Masa pandemi yang juga masih belum tampak ujungnya dan menjadi fenomena global menjadikan setiap pelaku bisnis, termasuk fashion harus senantiasa adaptif dan jeli terhadap situasi. Guna menyiasati hal itu, platform fashion consultant TBF Consultant Indonesia membagikan inovasi dan pengalaman melalui Fashion Webinar TBF Business Summit.
(Baca juga: Studi: Pria Belum Nikah Lebih Berisiko Meninggal akibat Covid-19 )
Metode webinar tersebut merupakan sebuah kreativitas dalam mengembangkan sebuah ide, kreativitas, serta saling berbagi ilmu dan pengalaman untuk menjadi sosok fashionpreneur yang tangguh dan mumpuni. Pada gelaran perdananya 7 Oktober lalu, TBF Business Summit mengusung tema How To Be A Fashionpreneur.
Dari kegiatan tersebut diketemukan fakta bahwa 8 dari 10 orang yang diwawancarai TBF Consultant secara random masih memiliki mimpi untuk mempunyai fashion brand sendiri. "Lahirnya banyak fashionpreneur baru di masa pandemi ini menjadi cerminan bahwa potensi wirausaha lokal di bidang fashion sangat tinggi," sebut Founder & CEO dari TBF Consultant Indonesia, Melinda Babyanna dalam keterangan resminya, Selasa (13/10).
Melinda pun menyampaikan materi mengenai Fashionpreneur is the New Sexy. Dalam pemaparannya, Melinda mengungkapkan tentang sebuah bisnis baru yang mampu menggabungkan passion, kreativitas, business instinct dan growth mindset dalam satu paket.
"Meski tidak memiliki latar belakang sebagai desainer fashion, peluang seorang fashionpreneur untuk membangun label sendiri sangat terbuka luas. Seorang fashionpreneur andal akan jeli melihat tantangan sebagai peluang baru yang tak hanya dari segi bisnis tapi juga dia bisa memadukan kreativitas, target pasar yang potensial, keunikan produk yang ingin dijual, hingga memiliki visi yang besar untuk menjadikan brand yang dia miliki lebih dari sebuah brand yaitu brand with value," terang Melinda.
"Trend Seasonless dan menggunakan material ramah lingkungan menjadi sebuah bisnis lokal yang diciptakan tak hanya mengejar profit tapi juga sustainable brand ," tambahnya.
Brand lokal Calla The Lable, mitra TBF dalam webinar ini, melalui sang pendirinya Yeri Afriyani membagikan bayak pengalamannya sebagai fashionpreneur muda yang tidak memiliki latar belakang sebagai desainer tapi mampu melihat potensi besar dalam berbisnis fashion lokal.
Melinda pun berharap sharing bermanfaat melalui webinar ini bisa menjadi pembekalan bagi para fashionpreneur untuk berani memulai bisnis mode lokal dan memanfaatkan momen dan platform yang ada saat ini sebagai potensi bisnis baru.
(Baca juga: Melly Goeslaw Tegaskan Omnibus Law Tidak Terkait Keluarga Goeslaw )
Sementara itu, TBF Business Summit rencananya akan rutin diadakan sebulan sekali dengan topik berbeda dan tentunya akan banyak berkolaborasi serta bersinergi dengan institusi maupun individu yang berkecimpung di bisnis fashion lokal .
(Baca juga: Studi: Pria Belum Nikah Lebih Berisiko Meninggal akibat Covid-19 )
Metode webinar tersebut merupakan sebuah kreativitas dalam mengembangkan sebuah ide, kreativitas, serta saling berbagi ilmu dan pengalaman untuk menjadi sosok fashionpreneur yang tangguh dan mumpuni. Pada gelaran perdananya 7 Oktober lalu, TBF Business Summit mengusung tema How To Be A Fashionpreneur.
Dari kegiatan tersebut diketemukan fakta bahwa 8 dari 10 orang yang diwawancarai TBF Consultant secara random masih memiliki mimpi untuk mempunyai fashion brand sendiri. "Lahirnya banyak fashionpreneur baru di masa pandemi ini menjadi cerminan bahwa potensi wirausaha lokal di bidang fashion sangat tinggi," sebut Founder & CEO dari TBF Consultant Indonesia, Melinda Babyanna dalam keterangan resminya, Selasa (13/10).
Melinda pun menyampaikan materi mengenai Fashionpreneur is the New Sexy. Dalam pemaparannya, Melinda mengungkapkan tentang sebuah bisnis baru yang mampu menggabungkan passion, kreativitas, business instinct dan growth mindset dalam satu paket.
"Meski tidak memiliki latar belakang sebagai desainer fashion, peluang seorang fashionpreneur untuk membangun label sendiri sangat terbuka luas. Seorang fashionpreneur andal akan jeli melihat tantangan sebagai peluang baru yang tak hanya dari segi bisnis tapi juga dia bisa memadukan kreativitas, target pasar yang potensial, keunikan produk yang ingin dijual, hingga memiliki visi yang besar untuk menjadikan brand yang dia miliki lebih dari sebuah brand yaitu brand with value," terang Melinda.
"Trend Seasonless dan menggunakan material ramah lingkungan menjadi sebuah bisnis lokal yang diciptakan tak hanya mengejar profit tapi juga sustainable brand ," tambahnya.
Brand lokal Calla The Lable, mitra TBF dalam webinar ini, melalui sang pendirinya Yeri Afriyani membagikan bayak pengalamannya sebagai fashionpreneur muda yang tidak memiliki latar belakang sebagai desainer tapi mampu melihat potensi besar dalam berbisnis fashion lokal.
Melinda pun berharap sharing bermanfaat melalui webinar ini bisa menjadi pembekalan bagi para fashionpreneur untuk berani memulai bisnis mode lokal dan memanfaatkan momen dan platform yang ada saat ini sebagai potensi bisnis baru.
(Baca juga: Melly Goeslaw Tegaskan Omnibus Law Tidak Terkait Keluarga Goeslaw )
Sementara itu, TBF Business Summit rencananya akan rutin diadakan sebulan sekali dengan topik berbeda dan tentunya akan banyak berkolaborasi serta bersinergi dengan institusi maupun individu yang berkecimpung di bisnis fashion lokal .
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda