Larva BSF Diujicoba Menjadi Penangkal Covid-19
Kamis, 07 Mei 2020 - 09:46 WIB
MEDAN - Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang didukung oleh PT Alternatif Protein Indonesia dan Pusat Inovasi Kelapa Sawit Sei Mangke PT Perkebunan Nusantara III, melakukan ujicova Ekstrak Larva lalat tentara atau Black Soldier Flies (BSF) sebagai penangkal Corona Virus (Covid-19).
Eksplorasi yang dilakukan PPKS ini berasal dari material asli Indonesia yakni, ektrak larva lalat tentara atau Black Soldier Flies. Serangga dengan nama latin Hermetia illucens ini berasal dari Florida, sering ditemui mampu bertahan di lingkungan ekosistem kelelawar dan pada stadia larva memakan guano.
Direktur PPKS, Dr. Edwin Syahputra Lubis mengatakan, di Indonesia, serangga ini beradaptasi dengan lingkungan sekitar dalam mendapatkan makanannya, termasuk dari tandan kosong kelapa sawit yang ketersediannya melimpah di wilayah Sumatera Utara.
“Kami telah berhasil mengesktrak senyawa dari larva BSF dan mengujinya secara invitro sebagai salah satu produk imunomodulator potensial untuk upaya memerangi COVID-19” kata Edwin Syahputra Lubis pada Rabu, 6 Mei 2020 dalam keterangan tertulis.
Dia mengatakan, proses pengembangan material farmasi berbasis serangga ini dikenal sebagai yellow-biotechnology. Maka itu, meskipun hasil ini cukup menggembirakan, namun perlu diingat ini masih langkah awal, uji lanjutan masih diperlukan untuk mengetahui efektifitasnya apabila diujicoba pada manusia.
"Kami berharap dukungan semua pihak untuk dapat melanjutkan penelitian ini ke tahapan-tahapan berikutnya,” tutur Edwin.
Tim peneliti PPKS yang diwakili Dr. Frisda Panjaitan menjelaskan hasil riset menunjukkan senyawa ekstrak BSF ini cukup responsif meningkatkan kembali imunitas tikus albino yang sebelumnya sudah diturunkan imunitasnya.
Penelitian ini menggunakan dua cara dalam menurunkan imunitas yaitu secara spesifik menggunakan antigen dan non spesifik menggunakan black carbon.
Lihat Juga: Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
Eksplorasi yang dilakukan PPKS ini berasal dari material asli Indonesia yakni, ektrak larva lalat tentara atau Black Soldier Flies. Serangga dengan nama latin Hermetia illucens ini berasal dari Florida, sering ditemui mampu bertahan di lingkungan ekosistem kelelawar dan pada stadia larva memakan guano.
Direktur PPKS, Dr. Edwin Syahputra Lubis mengatakan, di Indonesia, serangga ini beradaptasi dengan lingkungan sekitar dalam mendapatkan makanannya, termasuk dari tandan kosong kelapa sawit yang ketersediannya melimpah di wilayah Sumatera Utara.
“Kami telah berhasil mengesktrak senyawa dari larva BSF dan mengujinya secara invitro sebagai salah satu produk imunomodulator potensial untuk upaya memerangi COVID-19” kata Edwin Syahputra Lubis pada Rabu, 6 Mei 2020 dalam keterangan tertulis.
Dia mengatakan, proses pengembangan material farmasi berbasis serangga ini dikenal sebagai yellow-biotechnology. Maka itu, meskipun hasil ini cukup menggembirakan, namun perlu diingat ini masih langkah awal, uji lanjutan masih diperlukan untuk mengetahui efektifitasnya apabila diujicoba pada manusia.
"Kami berharap dukungan semua pihak untuk dapat melanjutkan penelitian ini ke tahapan-tahapan berikutnya,” tutur Edwin.
Tim peneliti PPKS yang diwakili Dr. Frisda Panjaitan menjelaskan hasil riset menunjukkan senyawa ekstrak BSF ini cukup responsif meningkatkan kembali imunitas tikus albino yang sebelumnya sudah diturunkan imunitasnya.
Penelitian ini menggunakan dua cara dalam menurunkan imunitas yaitu secara spesifik menggunakan antigen dan non spesifik menggunakan black carbon.
Lihat Juga: Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
(nfl)
tulis komentar anda