Manfaatkan Ramadhan untuk Miliki Tubuh Ramping dan Bugar, Ini Caranya!

Kamis, 07 Mei 2020 - 12:03 WIB
Bagi sejumlah orang, momen puasa Ramadhan kerap dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan untuk tubuh ideal dan sehat. Tapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Foto/Istimewa.
JAKARTA - Bagi sejumlah orang, momen puasa Ramadhan kerap dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan dengan tujuan memiliki bentuk tubuh ramping dan sehat. Menurut para ahli, hal ini mungkin saja terjadi, namun dengan beberapa catatan yang harus diperhatikan.

Salah satu caranya dengan tetap berolahraga. Spesialis Gizi Klinik MRCCC Siloam, Semanggi Dr dr Samuel Oetoro, MS SpGK mengatakan olahraga saat puasa bisa dilakukan 30 menit sebelum berbuka puasa dengan intensitas sedang hingga rendah. Hindari olahraga intesitas tinggi yang justru dapat menyebabkan masalah pada imunitas tubuh.

"Padahal kita dalam Covid seperti ini, kita lagi menjaga sistem imun. Enggak boleh sistem imun kita turun. Olahraganya juga enggak boleh lama-lama. Buat orang yang pengen langsing, lagi saat ini enggak perlu olahraga 1 jam, 1 jam setengah. Enggak usah khawatir, enggak perlu tiap hari juga," jelas Dr Samuel saat acara Puasa Ramping, Bugar dan Daya Tahan Tubuh Ok, Rabu (6/5/2020).



Agar tujuan tercapai, Dr Samuel juga menekankan pentingnya mengatur asupan makanan dan minuman yang masuk ke tubuh. Dalam hal ini, Dr Samuel mengingatkan masyarakat yang menjalankan puasa Ramadhan tidak menerapkan sistem balas dendam. Pasalnya tanpa disadari, kebiasaan berbuka puasa balas dendam atau mengonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Seperti halnya, obesitas, diabetes, darah tinggi hingga bisa menjadi faktor penyebab penyakit mematikan, yaitu jantung. "Orang ada yang bilang, 1 minggu pertama berat badannya turun. Tapi kenapa minggu kedua, berat badan naik. Ia salah. Soalnya dia menganut cara yang namanya balas dendam. Dia pikir kalo dia puasa dari sahur sampai buka, enggak makan apa-apa, begitu buka, makan segala macem. Takjilnya kolak, es kelapa muda, es cendol, sirup pake santen. Itu keliru," kata dia.

Pada dasarnya, kunci makan saat menjalankan puasa Ramadhan adalah menyiapkan sumber energi berupa glukosa atau karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks sendiri memiliki rantai gula yang panjang, sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk mencerna dan menyerap. Artinya, tubuh akan memiliki sumber energi dalam menjalankan berbagai aktivitas lainnya. (Baca juga: Manfaat Tidur Siang, Apakah Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan? ).

Oleh karena itu, disarankan bagi mereka yang menjalankan puasa Ramadhan tidak melewatkan sahur. Saat sahur, idealnya konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum atau kentang dengan kulitnya karena kulit kentang mengandung tinggi serat. Serat sendiri akan menyerap gula secara perlahan, yang mana tubuh tubuh akan tetap berenergi lebih lama. Pastikan juga konsumsi lemak sehat yakni Omega 3 dari ikan dan Omega 9 dari minyak kanola, olive oil dan alpukat.

"Jangan lupa sayur dan buah. Jelang imsak, Anda harus makan lagi, makan yang seratnya tinggi. Buah atau sayur ngemilnya, jangan cake. Hati-hati supaya kadar gula darah tetap setabil, naiknya pelan-pelan, turunnya juga pelan-pelan. Sahur jangan lupa minum karena metabolisme kita butuh pembakaran, kita ingin tetap ramping, lemak-lemak harus dibakar. Paling tidak di sahur itu 3 gelas, kalo bisa 4 gelas," imbuhnya.

Sementara saat berbuka puasa, kadar gula darah dalam keadaan turun dan harus segera dinaikkan. Alih-alih konsumsi gorengan atau minuman dingin manis, Dr Samuel justru menyarankan mengonsumsi buah yang mengandung banyak air seperti semangka, melon dan jeruk kemudian diblender. Selain itu, alternatif lainnya adalah mengonsumsi kurma dalam bentuk buah utuh, dijus atau dipotong-potong kemudian diseduh dengan air hangat.

Asupan ini bisa membantu menaikkan gula darah secara perlahan, tanpa menyebabkan kadar insulin berlebihan. Sedangkan untuk makan besar, dianjurkan setelah salat magrib. Sama seperti saat sahur, makan besar setelah berbuka puasa juga wajib mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang. Kemudian, jika tetap ingin makan setelah salat tarawih, Dr Samuel menambahkan, bisa mengonsumsi camilan berupa karbohidrat kompleks, buah atau sayur.

"Jangan gorengan, tempe goreng, tahu goreng. Ini repotnya orang kita, tahu goreng, tempe goreng, singkong goreng, ikan goreng, sayur digoreng. Ditepungin lagi, gulanya gula sederhana makin celaka. Jadi setelah salat tarawih cemilan kita karbohidrat kompleks, buah dan sayur. Kalo Anda menjalankan puasa seperti itu, Anda akan tetap ramping," tandasnya.
(tdy)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More