Ini Saran Psikolog buat Orang Tua saat sang Anak Kesulitan Belajar Daring

Rabu, 21 Oktober 2020 - 13:28 WIB
Orang tua perlu memahami bahwa situasi sekarang ini juga sulit bagi anak karena banyak kebutuhan mereka yang dibatasi. / Foto: SINDOnews/Isra Triansyah
JAKARTA - Situasi akibat pandemi Covid-19 sangat berdampak pada sektor pendidikan di Indonesia. Sistem pembelajaran tatap muka kini diganti menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara online. Namun, sistem PJJ yang ditetapkan banyak memiliki kendala pada proses pelaksanaannya.

( )

Kekurangan fasilitas karena kepemilikan smartphone yang memadai maupun akses internet menjadi salah satu faktor utama masih banyak anak Indonesia sulit mendapatkan akses pendidikan di masa pandemi. Dalam hal ini, orang tua perlu bersikap dalam mengatasi kesulitan proses PJJ anak.



"Orang tua perlu menyusun kembali tuntutan atau harapan pada proses belajar anak di masa pandemi ini. Kelola kembali apa target yang ingin dicapai," kata psikolog Vera Itabiliana saat dihubungi SINDOnews, Selasa (20/10).

"Prestasi akademis sudah selayaknya ditempatkan di bawah kesehatan fisik dan mental anak khususnya pada masa pandemi seperti sekarang ini," lanjutnya.

Orang tua perlu memahami bahwa situasi sekarang ini juga sulit bagi anak karena banyak kebutuhan mereka yang dibatasi. Oleh karena itu, Vera menyarankan orang tua harus lebih banyak mendengar, mendampingi anak saat emosi negatifnya muncul seperti halnya merasa bosan atau jenuh dengan tugas sekolah.

Mungkin hal itu tampak sederhana bagi orang dewasa. Namun, berbeda jika kondisi tersebut dialami anak, khususnya remaja . Di mana jika dibiarkan berlarut-larut, hal itu bisa memicu depresi pada remaja.

" Orang tua juga bisa membantu anak dengan berkomunikasi dengan sekolah tentang kendala yang dihadapi. Amat sangat dipahami PJJ ini banyak kekurangannya karena memang belum pernah ada pengalaman ini sebelumnya di Indonesia, jadi memang perlu dicari format yang pas sehingga tidak membebani anak di masa yang sudah sulit ini," paparnya.

(Baca juga: Siswa di Gowa Meninggal karena Depresi PJJ, Ini Kata Psikolog )

Sebelumnya, seorang siswi Sekolah Menangah Atas (SMA) berinisial MI di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan diduga bunuh diri dengan meminum racun rumput. Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir, korban diduga depresi karena banyaknya tugas PJJ dari sekolah selama pandemi Covid-19.

Sebelum meninggal dunia, korban berkeluh kesah kepada teman-temannya mengenai kesulitan akses internet di rumahnya yang berada di wilayah pegunungan. Kesulitan ini membuat tugas sekolah korban menumpuk.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!