Water Sport Tanjung Benoa Aman Dikunjungi, Begini Protokol Kesehatannya

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 13:33 WIB
Wisata Water Sport Tanjung Benoa sudah dibuka kembali dan aman dikunjungi wisatawan lantaran menerapkan protokol kesehatan sebagai cara melindungi turis. Foto/Dok. Parekraf.
JAKARTA - Sejak dulu, Bali sudah terkenal dengan wisata baharinya, termasuk untuk water sport yang memberikan pengalaman bermain dengan atraksi seperti menyelam hingga menggunakan alat seperti sea walker.

Selama masa pandemi, yang sudah 7 bulan lebih berlangsung, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ikut memberi perhatian dengan memberikan sertifikasi protokol kesehatan berbasis CHSE kepada pelaku usaha selam yang lolos persyaratan protokol kesehatan, salah satunya BMR Dive & Watersport di Tanjung Benoa. (Baca juga: Challenge Your K-food Kenalkan Kuliner Korea di Tengah Pandemi )

Saat undangan media trip dari Kemenparekraf bersama Garuda Indonesia pun, SINDO Media diajak melihat bagaimana penerapan protokol kesehatan CHSE di sejumlah destinasi wisata Bali pada akhir Oktober 2020.



Tahapan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, diukur suhu tubuh dan menjaga jarak menjadi pemeriksaan awal bagi tamu yang berkunjung. Selain itu, area dan alat wisata di tempat ini juga dibersihkan secara rutin, misalnya helm sea walker. Helm ini digunakan turis untuk menyelam dan menikmati keindahan biota laut di kawasan Tanjung Benoa.

Di masa pandemi, helm tersebut tidak diperuntukan secara bergantian, namun digunakan satu orang wisatawan dan setelah itu langsung dilakukan pencucian. Proses pencucian pun dikerjakan dengan menggunakan protokol kesehatan yaitu menggunakan sabun dan air mengalir. Adapun petugas yang membersihkannya diwajibkan pula menggunakan atribut pelindung.

“Di sini alat kami sediakan sebanyak 40 set. Jadi sesuai aturan protokol baru harus setengahnya atau 50 persen, jadi kita hanya bisa menerima 25 orang setiap hari. Sementara untuk diving, hingga Desember dengan adanya pandemi ini kita mau close dulu karena sangat sensitif, untuk sea walker dan snorkeling masih bisa dengan ketentuan alat sangat memadai,” sebut Ayu Krisna Dewi, Sales & Marketing Manager PT. Rekreasi Bahari Benoa.

Ayu mengungkapkan, saat ini sejak dibuka kembali Bali untuk wisatawan kenaikan kunjungan wisatawan yang belumlah signifikan, hanya sekitar 10 persen saja yang datang setiap harinya ke Tanjung Benoa. Sementara, sebelum pandemi, kawasan Tanjung Benoa tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan. Pihaknya pun mengharapkan bulan Desember hingga Januari akan ada lebih banyak lagi kunjungan wisatawan ke Bali.

Pihaknya berharap Pemerintah untuk berupaya meyakinkan wisatawan bahwa dengan protokol kesehatan, Bali sudah siap dan aman untuk dikunjungi. (Baca juga: Seo Ye Ji Jadi Bintang Populer Wanita di Buil Film Awards 2020 )

“Sebagai pelaku usaha wisata air, kami sangat berharap pemerintah memberikan keyakinan ataupun sebuah note bahwa Bali itu aman, Bali itu siap dikunjungi, ayo Bali bisa bangkit pariwisata Indonesia. Bali tetap disiplin, tetap melakukan protokol sehingga kita cepet berubah dan normal kembali,” tambahnya.

Adapun selain memiliki BMR Dive & Water sport, PT. Rekreasi Bahari Benoa juga memiliki restoran Baracuda yang letaknya bersebelahan dengan BMR. Di restoran ini protokol kesehatan juga dilakukan, diantaranya jarak kursi minimal satu meter dan memberikan tanda larangan untuk digunakan.
(tdy)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More