Serangan Jantung Ubah Pola Hidup sang Komedian
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 14:15 WIB
Dokter pun menyarankan olahraga hanya joging, bukan lari atau bersepeda seperti yang sedang tren sekarang. Meskipun bersepeda santai, dokter tidak menyarankannya karena bersepeda itu memacu adrenalin.
"Kata dokter, pokoknya tidak usah bersepeda, kita bukan robot yang ada sistem otomatis kecepatan. Nanti kalau lihat teman bersepeda cepat, kita terpacu ingin menyusul dia, malah ngebut kan?" ucapnya terkekeh. (Baca juga: Angka KDRT Turun karena Tak Terdeteksi Selama Pandemi)
Jodhy pun kini masih asyik dengan hobi naik motor yang lebih aman dan tidak akan membuatnya kelelahan.
Bagi Jodhy, memiliki penyakit jantung, kini merupakan kehidupan keduanya. Tapi menurutnya, itu kesempatan yang diberikan Tuhan agar bisa lebih dekat dengan Sang Mahapencipta. Kondisi jantung yang sudah tidak benar lagi membuatnya sudah siap kapan pun jantungnya berhenti berdenyut.
Jodhy kini mengisi hari-harinya dengan lebih banyak memperdalam ilmu agama, berkumpul dengan mereka yang juga tengah belajar Islam.
Jodhy kini pun rajin belajar mengaji hingga menyadari Al-Quran merupakan penyembuh. Dia bercerita, saat kembali mengalami serangan jantung pada akhir 2019, dengan penuh keyakinan pada kekuatan Al-Quran, dia tidak panik. Yang dilakukannya ialah hanya mengaji, lalu istirahat. Hasilnya dia kembali bugar dan dapat beraktivitas seperti biasa.
Dengan kondisi ini, Jodhy tidak banyak mengeluh dengan penyakitnya. Adapun yang dijalani kini berusaha menjadi lebih baik, serta menebar kebaikan yang diyakininya akan menjadi bekal saat nanti tutup usia. (Lihat videonya: Diterjang Angin Puting Beliung, 109 Rumah Rusak di Bekasi)
"Hidup saya juga sudah lebih santai, tidak memedulikan omongan orang, tidak berharap pada manusia. Apa yang saya ungkapkan sekarang selalu bercerita mengenai agama, adalah apa yang saya jalani tidak peduli dibilang berlebihan," ujarnya. (Ananda Nararya)
"Kata dokter, pokoknya tidak usah bersepeda, kita bukan robot yang ada sistem otomatis kecepatan. Nanti kalau lihat teman bersepeda cepat, kita terpacu ingin menyusul dia, malah ngebut kan?" ucapnya terkekeh. (Baca juga: Angka KDRT Turun karena Tak Terdeteksi Selama Pandemi)
Jodhy pun kini masih asyik dengan hobi naik motor yang lebih aman dan tidak akan membuatnya kelelahan.
Bagi Jodhy, memiliki penyakit jantung, kini merupakan kehidupan keduanya. Tapi menurutnya, itu kesempatan yang diberikan Tuhan agar bisa lebih dekat dengan Sang Mahapencipta. Kondisi jantung yang sudah tidak benar lagi membuatnya sudah siap kapan pun jantungnya berhenti berdenyut.
Jodhy kini mengisi hari-harinya dengan lebih banyak memperdalam ilmu agama, berkumpul dengan mereka yang juga tengah belajar Islam.
Jodhy kini pun rajin belajar mengaji hingga menyadari Al-Quran merupakan penyembuh. Dia bercerita, saat kembali mengalami serangan jantung pada akhir 2019, dengan penuh keyakinan pada kekuatan Al-Quran, dia tidak panik. Yang dilakukannya ialah hanya mengaji, lalu istirahat. Hasilnya dia kembali bugar dan dapat beraktivitas seperti biasa.
Dengan kondisi ini, Jodhy tidak banyak mengeluh dengan penyakitnya. Adapun yang dijalani kini berusaha menjadi lebih baik, serta menebar kebaikan yang diyakininya akan menjadi bekal saat nanti tutup usia. (Lihat videonya: Diterjang Angin Puting Beliung, 109 Rumah Rusak di Bekasi)
"Hidup saya juga sudah lebih santai, tidak memedulikan omongan orang, tidak berharap pada manusia. Apa yang saya ungkapkan sekarang selalu bercerita mengenai agama, adalah apa yang saya jalani tidak peduli dibilang berlebihan," ujarnya. (Ananda Nararya)
(ysw)
tulis komentar anda