Menparekraf Imbau Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan saat Libur Panjang
Rabu, 28 Oktober 2020 - 18:17 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengimbau masyarakat yang hendak berlibur saat libur nasional dan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad pada 28-31 Oktober 2020 untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin agar tidak terjadi kenaikan kasus COVID-19.
"Saya harapkan semua stakeholder dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang ingin berlibur dapat melaksanakan protokol kesehatan dengan penuh kedisiplinan, penuh rasa kepedulian,” kata Wishnutama dalam pernyataan resminya di Jakarta.
( )
Ia juga terus berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga dalam mengantisipasi mobilisasi masyarakat saat libur panjang, khususnya terkait penerapan protokol kesehatan.
“Saatnya peduli terhadap diri kita sendiri, keluarga, sahabat, teman-teman, dan tentunya yang tidak kalah penting terhadap sektor pariwisata. Dengan kepedulian yang tinggi dalam melaksanakan protokol kesehatan saya yakin sektor pariwisata akan segera bangkit kembali," kata Wishnutama.
Pihaknya juga berupaya agar angka-angka perbaikan tersebut dapat semakin meningkat dari waktu ke waktu agar selanjutnya tren penyebaran kasus COVID-19 di Indonesia semakin membaik.
Sementara itu, di lain kesempatan Ketua Bidang Pemasaran dan Promosi Dalam Negeri PHR Raymond Djani mengatakan, di masa pandemi seperti ini ada beberapa contoh liburan yang bisa dilakukan masyarakat seperti memilih untuk staycation dan roadtrip atau wisata jarak dekat.
Raymond mengatakan, pada 2021 nanti di bulan Januari hingga Maret, masyarakat belum terlalu berani bepergian jauh sehingga wisata jarak dekat, alam terbuka, ataupun kuliner mungkin jadi pilihan terbaik.
“Sebelum vaksin ditemukan saya yakin masih belum 100% merasa aman. April hingga Juni baru mulai berani sedikit, melakukan tur domestik yang agak jauh dan untuk wisata yang aman untuk sementara disarankan pakai mobil atau wisata jarak dekat,” papar Raymond.
( )
Ia menambahkan, ada beberapa persiapan sebelum kita berwisata seperti menentukan zona aman yaitu harus zona hijau, jam operasional, tempat wisata, sertifikasi CHSE, luas area, dan tiket.
“Untuk wisata aman, ada dua point yaitu disiplin protokol untuk kita sendiri dan pelaksanaan sertifikat CHSE dari pelaku usaha. Jika ini semua dilakukan pasti wisata akan lebih aman,” pungkas Raymond.
"Saya harapkan semua stakeholder dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang ingin berlibur dapat melaksanakan protokol kesehatan dengan penuh kedisiplinan, penuh rasa kepedulian,” kata Wishnutama dalam pernyataan resminya di Jakarta.
( )
Ia juga terus berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga dalam mengantisipasi mobilisasi masyarakat saat libur panjang, khususnya terkait penerapan protokol kesehatan.
“Saatnya peduli terhadap diri kita sendiri, keluarga, sahabat, teman-teman, dan tentunya yang tidak kalah penting terhadap sektor pariwisata. Dengan kepedulian yang tinggi dalam melaksanakan protokol kesehatan saya yakin sektor pariwisata akan segera bangkit kembali," kata Wishnutama.
Pihaknya juga berupaya agar angka-angka perbaikan tersebut dapat semakin meningkat dari waktu ke waktu agar selanjutnya tren penyebaran kasus COVID-19 di Indonesia semakin membaik.
Sementara itu, di lain kesempatan Ketua Bidang Pemasaran dan Promosi Dalam Negeri PHR Raymond Djani mengatakan, di masa pandemi seperti ini ada beberapa contoh liburan yang bisa dilakukan masyarakat seperti memilih untuk staycation dan roadtrip atau wisata jarak dekat.
Raymond mengatakan, pada 2021 nanti di bulan Januari hingga Maret, masyarakat belum terlalu berani bepergian jauh sehingga wisata jarak dekat, alam terbuka, ataupun kuliner mungkin jadi pilihan terbaik.
“Sebelum vaksin ditemukan saya yakin masih belum 100% merasa aman. April hingga Juni baru mulai berani sedikit, melakukan tur domestik yang agak jauh dan untuk wisata yang aman untuk sementara disarankan pakai mobil atau wisata jarak dekat,” papar Raymond.
( )
Ia menambahkan, ada beberapa persiapan sebelum kita berwisata seperti menentukan zona aman yaitu harus zona hijau, jam operasional, tempat wisata, sertifikasi CHSE, luas area, dan tiket.
“Untuk wisata aman, ada dua point yaitu disiplin protokol untuk kita sendiri dan pelaksanaan sertifikat CHSE dari pelaku usaha. Jika ini semua dilakukan pasti wisata akan lebih aman,” pungkas Raymond.
(tsa)
tulis komentar anda