Urgensi Kasus Kekerasan Seksual,The BodyShop Kampanyekan RUU PKS
Sabtu, 07 November 2020 - 13:00 WIB
JAKARTA - Kekerasan seksual terhadap perempuan merupakan bentuk ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender antara wanita dan pria sehingga diperlukan Undang - Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (UU PKS).
Perusahaan produk kecantikan dan perawatan tubuh, The Body Shop Indonesia resmi memulai campaign bertajuk Semua Peduli, Semua Terlindungi #TBSFightForSisterhood pada acara virtual press conference, pada Kamis (5/11) lalu. Kampanye ini akan menyuarakan dan mendampingi suara para korban dan memberikan gambaran nasib para korban dan mengapa perlu segera ada Undang - Undang yang berorientasi pada korban.
“The Body Shop Indonesia dipercaya sebagai teman seperjuangan para korban dengan membagikan cerita korban kekerasan seksual sebagai bentuk edukasi juga membuka mata kita semua bahwa permasalahan tersebut nyata. Sebab, selama ini suara korban jauh dari publik karena sistem sosial kita secara tidak langsung menghukum korban kekerasan seksual,” ujar Owner & Executive Chairwoman The Body Shop Indonesia, Suzy Hutomo dalam acara virtual press conference tersebut.
Menilik data yang dihimpun Komisi Nasional Perempuan, kekerasan seksual terhadap perempuan di Indonesia di tahun 2019 mencapai 431,471 kasus, atau naik 8x lipat dalam 12 tahun terakhir. Bahkan angka kekerasan seksual terhadap anak perempuan naik 65% di tahun 2019 dibanding dengan tahun sebelumnya, sehingga diperlukan aksi nyata untuk segera menindak lanjuti masalah ini agar korban tidak kembali berjatuhan.
“Di Indonesia, 86% Karyawan The Body Shop adalah perempuan dan bisa mewakili perjuangan untuk perubahan baik terutama bagi perempuan sehingga tidak ada lagi alasan bagi kami untuk tidak mengkampanyekan isu kekerasan seksual ini yang saat ini dalam kondisi darurat,” tambah Suzy.
Kampanye Semua Peduli, Semua Terlindungi #TBSFightForSisterhood ini, The Body Shop menggandeng pihak yang memiliki misi dan semangat yang sama dalam penghapusan kekerasan seksual seperti Yayasan Pulih, Magdalene, Key Opinion Leader, serta Makassar International Writers Festival yang berperan dalam pembuatan video kampanye yang mendampingi dan mengangkat suara para penyintas.
Perusahaan produk kecantikan dan perawatan tubuh, The Body Shop Indonesia resmi memulai campaign bertajuk Semua Peduli, Semua Terlindungi #TBSFightForSisterhood pada acara virtual press conference, pada Kamis (5/11) lalu. Kampanye ini akan menyuarakan dan mendampingi suara para korban dan memberikan gambaran nasib para korban dan mengapa perlu segera ada Undang - Undang yang berorientasi pada korban.
“The Body Shop Indonesia dipercaya sebagai teman seperjuangan para korban dengan membagikan cerita korban kekerasan seksual sebagai bentuk edukasi juga membuka mata kita semua bahwa permasalahan tersebut nyata. Sebab, selama ini suara korban jauh dari publik karena sistem sosial kita secara tidak langsung menghukum korban kekerasan seksual,” ujar Owner & Executive Chairwoman The Body Shop Indonesia, Suzy Hutomo dalam acara virtual press conference tersebut.
Menilik data yang dihimpun Komisi Nasional Perempuan, kekerasan seksual terhadap perempuan di Indonesia di tahun 2019 mencapai 431,471 kasus, atau naik 8x lipat dalam 12 tahun terakhir. Bahkan angka kekerasan seksual terhadap anak perempuan naik 65% di tahun 2019 dibanding dengan tahun sebelumnya, sehingga diperlukan aksi nyata untuk segera menindak lanjuti masalah ini agar korban tidak kembali berjatuhan.
“Di Indonesia, 86% Karyawan The Body Shop adalah perempuan dan bisa mewakili perjuangan untuk perubahan baik terutama bagi perempuan sehingga tidak ada lagi alasan bagi kami untuk tidak mengkampanyekan isu kekerasan seksual ini yang saat ini dalam kondisi darurat,” tambah Suzy.
Kampanye Semua Peduli, Semua Terlindungi #TBSFightForSisterhood ini, The Body Shop menggandeng pihak yang memiliki misi dan semangat yang sama dalam penghapusan kekerasan seksual seperti Yayasan Pulih, Magdalene, Key Opinion Leader, serta Makassar International Writers Festival yang berperan dalam pembuatan video kampanye yang mendampingi dan mengangkat suara para penyintas.
tulis komentar anda