Nominasi Incaran FFI 2020, Termasuk 2 Film Joko Anwar
Minggu, 08 November 2020 - 16:39 WIB
JAKARTA - Di era pandemi ini, ajang penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 2020 akan tetap digelar sebagai bentuk apresiasi bagi insan perfilman nasional. Ajang ini diharapkan dapat memberi kekuatan dan semangat kepada pelaku film yang terlibat.
Menurut Ketua Komite FFI 2020 Lukman Sardi, dari sisi program panitia bisa menyempurnakan data base yang kuat agar penyelenggaraan FFI berjalan lebih independen.
(Baca Juga: Film Perempuan Tanah Jahanam Pecahkan Rekor FFI dengan 17 Nominasi )
“Saya apresiasi kerja teman-teman di komite, asosiasi perfilman dan juga support dari Kemendikbud yang membuat acara ini bisa tetap berjalan,” sebut Lukman dalam konferensi pers virtual, Minggu (8/11).
Pondasi dan empat pilar tetap dipegang untuk mengkurasi penghargaan FFI 2020 yang kali ini melibatkan 66 orang juri. Di antaranya 49 juri merupakan wakil asosiasi film yang ada di Indonesia, sementara sisanya, yaitu 17 orang, berasal dari pemenang Piala Citra FFI tahun sebelumnya untuk masing-masing kategori. Perhelatan FFI 2020 sendiri akan digelar sekitar satu bulan lagi.
Nia Dinata selaku Komite Penjurian dan Seleksi FFI 2020 mengungkapkan, prinsip dasar pemilihan sebuah film untuk bisa dinilai memiliki beberapa kriteria. Paling pertama yaitu harus dibuat secara profesional baik film panjang, pendek, maupun animasi. Selain itu harus ada koherensi antara cerita, visual, audio, serta keseluruhan cerita.
“Yang baru 2-3 tahun ini kita tambahkan adalah kriteria harus mewakili kebhinekaan Indonesia. Bukan Bhineka Tungga Ika dengan tulisan yang panjang itu, tapi arti di balik itu. Sebuah film meliputi kesetaraan umat manusia, tidak melihat ras, suku, atau agama,” jelas Nia.
Sutradara Joko Anwar memperoleh kategori paling banyak untuk film "Perempuan Tanah Jahanam", yaitu 17 nominasi. Sementara film yang skenarionya ditulis oleh Joko Anwar, yakni "Ratu Ilmu Hitam", mendapat lima nominasi FFI 2020.
“Tahun ini saya terlibat di dua film, "Perempuan Tanah Jahanam" dan "Ratu Ilmu Hitam" yang dipilih teman-teman pekerja film masuk nominasi,” ujar Joko Anwar.
Menurut Ketua Komite FFI 2020 Lukman Sardi, dari sisi program panitia bisa menyempurnakan data base yang kuat agar penyelenggaraan FFI berjalan lebih independen.
(Baca Juga: Film Perempuan Tanah Jahanam Pecahkan Rekor FFI dengan 17 Nominasi )
“Saya apresiasi kerja teman-teman di komite, asosiasi perfilman dan juga support dari Kemendikbud yang membuat acara ini bisa tetap berjalan,” sebut Lukman dalam konferensi pers virtual, Minggu (8/11).
Pondasi dan empat pilar tetap dipegang untuk mengkurasi penghargaan FFI 2020 yang kali ini melibatkan 66 orang juri. Di antaranya 49 juri merupakan wakil asosiasi film yang ada di Indonesia, sementara sisanya, yaitu 17 orang, berasal dari pemenang Piala Citra FFI tahun sebelumnya untuk masing-masing kategori. Perhelatan FFI 2020 sendiri akan digelar sekitar satu bulan lagi.
Nia Dinata selaku Komite Penjurian dan Seleksi FFI 2020 mengungkapkan, prinsip dasar pemilihan sebuah film untuk bisa dinilai memiliki beberapa kriteria. Paling pertama yaitu harus dibuat secara profesional baik film panjang, pendek, maupun animasi. Selain itu harus ada koherensi antara cerita, visual, audio, serta keseluruhan cerita.
“Yang baru 2-3 tahun ini kita tambahkan adalah kriteria harus mewakili kebhinekaan Indonesia. Bukan Bhineka Tungga Ika dengan tulisan yang panjang itu, tapi arti di balik itu. Sebuah film meliputi kesetaraan umat manusia, tidak melihat ras, suku, atau agama,” jelas Nia.
Sutradara Joko Anwar memperoleh kategori paling banyak untuk film "Perempuan Tanah Jahanam", yaitu 17 nominasi. Sementara film yang skenarionya ditulis oleh Joko Anwar, yakni "Ratu Ilmu Hitam", mendapat lima nominasi FFI 2020.
“Tahun ini saya terlibat di dua film, "Perempuan Tanah Jahanam" dan "Ratu Ilmu Hitam" yang dipilih teman-teman pekerja film masuk nominasi,” ujar Joko Anwar.
Lihat Juga :
tulis komentar anda