Tips Kelola Stres Hadapi Pandemi
Selasa, 10 November 2020 - 12:14 WIB
JAKARTA - Pandemi mengubah kebiasaan masyarakat . Masyarakat lebih selektif dalam berbelanja, menurunnya mobilitas, pemilihan makanan yang lebih praktis, dan lain-lain. Selain itu, lebih banyak aktivitas yang dilakukan di rumah serta munculnya kembali bahan-bahan tradisional untuk menjaga kesehatan.
Optimalisasi virtual juga dilakukan agar tetap produktif dalam bekerja. Ini melahirkan generasi Zoom, telemedicine, dan sebagainya sehingga timbul kebersamaan dan rasa senasib sepenanggungan. (Baca: Baca Doa Ini Sebelum Shalat, Setan Bakal Kabur)
Masalahnya, menurut dr Leonardi Goenawan SpKJ selaku dokter spesialis kedokteran jiwa yang berpraktik di RS Pondok Indah–Puri Indah dan RS Pondok Indah–Bintaro Jaya, tidak semua orang memiliki ketangguhan yang sama untuk mencapai tahap penerimaan. Seseorang yang biasanya mudah tertekan, akan merasakan dampak pandemi ini lebih berat. Untuk menyiasati situasi tertekan dan tidak mengalami stres yang berlarut-larut, dr Leonardi memberikan tips berikut:
1. Berikan diri Anda istirahat dari menonton, membaca, atau mendengarkan berita, termasuk media sosial. Mendengar info pandemi berulang kali bisa membuat hanyut dalam kekhawatiran yang berlebihan.
2. Pelihara baik-baik kesehatan tubuh Anda dan berolahraga ringan secara teratur, seperti latihan napas, stretching, yoga, atau meditasi. Makan makanan yang sehat dan berimbang dan berolahraga secara teratur juga tidur dengan waktu yang cukup. Hindari penggunaan alkohol, rokok, dan obat-obatan yang tidak perlu.
3 Berikan diri Anda waktu untuk bersantai.
Lakukan beberapa aktivitas lain yang Anda sukai. Berbagai penelitian memperlihatkan hubungan resiprokal (terbalik) antara stres dan aktivitas fisik. Semakin rutin Anda beraktivitas fisik, maka semakin rendah tingkat stres yang Anda miliki. (Baca juga: UIN Jakarta Dirikan Pusat Kajian Halal)
Selain itu, aktivitas fisik dan olahraga terbukti penting dalam manajemen stres yang efektif karena dapat menurunkan kadar hormon-hormon stres seperti adrenalin dan kortisol dalam tubuh. Pada saat yang sama, aktivitas fisik menstimulasi produksi endorfin, yaitu bahan kimia yang diproduksi oleh otak dan berfungsi sebagai pereda rasa sakit. Endorfin juga dapat menghasilkan perasaan relaks dan optimisme ketika Anda berolahraga rutin.
4. Senantiasa terhubung dengan orang lain. Berbicaralah dengan orang yang Anda percayai tentang perasaan dan kekhawatiran Anda. Dengan bercerita kepada orang lain akan meringankan separuh dari beban Anda. (Lihat videonya: Kian Heboh Video Asusila Mirip Gisel dan jedar di Medsos)
5. Memahami fakta yang akurat dan benar tentang Covid-19 akan membuat Anda terhindar dari stres berlebihan. (Sri Noviarni)
Optimalisasi virtual juga dilakukan agar tetap produktif dalam bekerja. Ini melahirkan generasi Zoom, telemedicine, dan sebagainya sehingga timbul kebersamaan dan rasa senasib sepenanggungan. (Baca: Baca Doa Ini Sebelum Shalat, Setan Bakal Kabur)
Masalahnya, menurut dr Leonardi Goenawan SpKJ selaku dokter spesialis kedokteran jiwa yang berpraktik di RS Pondok Indah–Puri Indah dan RS Pondok Indah–Bintaro Jaya, tidak semua orang memiliki ketangguhan yang sama untuk mencapai tahap penerimaan. Seseorang yang biasanya mudah tertekan, akan merasakan dampak pandemi ini lebih berat. Untuk menyiasati situasi tertekan dan tidak mengalami stres yang berlarut-larut, dr Leonardi memberikan tips berikut:
1. Berikan diri Anda istirahat dari menonton, membaca, atau mendengarkan berita, termasuk media sosial. Mendengar info pandemi berulang kali bisa membuat hanyut dalam kekhawatiran yang berlebihan.
2. Pelihara baik-baik kesehatan tubuh Anda dan berolahraga ringan secara teratur, seperti latihan napas, stretching, yoga, atau meditasi. Makan makanan yang sehat dan berimbang dan berolahraga secara teratur juga tidur dengan waktu yang cukup. Hindari penggunaan alkohol, rokok, dan obat-obatan yang tidak perlu.
3 Berikan diri Anda waktu untuk bersantai.
Lakukan beberapa aktivitas lain yang Anda sukai. Berbagai penelitian memperlihatkan hubungan resiprokal (terbalik) antara stres dan aktivitas fisik. Semakin rutin Anda beraktivitas fisik, maka semakin rendah tingkat stres yang Anda miliki. (Baca juga: UIN Jakarta Dirikan Pusat Kajian Halal)
Selain itu, aktivitas fisik dan olahraga terbukti penting dalam manajemen stres yang efektif karena dapat menurunkan kadar hormon-hormon stres seperti adrenalin dan kortisol dalam tubuh. Pada saat yang sama, aktivitas fisik menstimulasi produksi endorfin, yaitu bahan kimia yang diproduksi oleh otak dan berfungsi sebagai pereda rasa sakit. Endorfin juga dapat menghasilkan perasaan relaks dan optimisme ketika Anda berolahraga rutin.
4. Senantiasa terhubung dengan orang lain. Berbicaralah dengan orang yang Anda percayai tentang perasaan dan kekhawatiran Anda. Dengan bercerita kepada orang lain akan meringankan separuh dari beban Anda. (Lihat videonya: Kian Heboh Video Asusila Mirip Gisel dan jedar di Medsos)
5. Memahami fakta yang akurat dan benar tentang Covid-19 akan membuat Anda terhindar dari stres berlebihan. (Sri Noviarni)
(ysw)
tulis komentar anda