Tenang ya Bunda, Pneumonia Parah Bisa Disembuhkan
Jum'at, 13 November 2020 - 08:42 WIB
Masih jelas di ingatan Vika ketika bayinya, Lala (bukan nama sebenarnya) meraung di ruang IGD. Lala tidak nyaman harus dipasang nebulizer dan infus. Bayi usia 8 bulan itu tidak ingin berlama-lama di rumah sakit. Apa daya, Lala harus menghabiskan tiga hari di bangsal rumah sakit untuk mengatasi bronkopneumonia yang dideritanya. ’’Bunyi nafasnya grek grek gitu. Nafsu makan juga turun drastis. Saya ingin menangis. Saya hanya ingin Lala sembuh dan kembali ke rumah,” ungkap Vika mengenang hari-hari beratnya mendampingi Lala.
Vika adalah satu dari jutaan orang tua di dunia yang anaknya mengidap pneumonia . Di Indonesia, berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2019 ada lebih dari 400.000 kasus Pneumonia di Indonesia. Jika Lala tidak terselamatkan, akan menambah jumlah korban Pneumonia.
Cinta
Riset John Hopkins University dan Save the Children menyebutkan, jika pencegahan Pneumonia tidak dilakukan, hingga tahun 2030 akan ada sekitar 11 juta kematian anak. Ini bukan angka yang kecil mengingat Pneumonia sendiri menjadi pembunuh nomor dua untuk balita di Indonesia.
Dalam rangka Hari Pneumonia Dunia yang jatuh pada tanggal 12 November 2020, Save the Children Indonesia mengajak semua pihak untuk menghentikan penyebaran Pneumonia. Di saat pandemi COVID-19 seperti sekarang, perhatian terkait paru-paru semakin tinggi.
Festival Sehat Anak Indonesia yang mengundang banyak pihak untuk berbagi cerita pencegahan dan penanganan Pneumonia pada anak agar tidak ada lagi keluarga yang mengalami hal yang dirasakan oleh Ibu Vika dan anandanya, Lala.
Ibu Negara diwakili oleh Ibu Hj. Wury Ma’ruf Aminmenyebut soal pentingnya slogan STOP Pneumonia ’’ASI eksklusif 6 bulan,Tuntaskan imunisasi,Obati anak jika sakit danPastikan gizi yang cukup serta hidup sehat.”
Vika adalah satu dari jutaan orang tua di dunia yang anaknya mengidap pneumonia . Di Indonesia, berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2019 ada lebih dari 400.000 kasus Pneumonia di Indonesia. Jika Lala tidak terselamatkan, akan menambah jumlah korban Pneumonia.
Cinta
Riset John Hopkins University dan Save the Children menyebutkan, jika pencegahan Pneumonia tidak dilakukan, hingga tahun 2030 akan ada sekitar 11 juta kematian anak. Ini bukan angka yang kecil mengingat Pneumonia sendiri menjadi pembunuh nomor dua untuk balita di Indonesia.
Dalam rangka Hari Pneumonia Dunia yang jatuh pada tanggal 12 November 2020, Save the Children Indonesia mengajak semua pihak untuk menghentikan penyebaran Pneumonia. Di saat pandemi COVID-19 seperti sekarang, perhatian terkait paru-paru semakin tinggi.
Festival Sehat Anak Indonesia yang mengundang banyak pihak untuk berbagi cerita pencegahan dan penanganan Pneumonia pada anak agar tidak ada lagi keluarga yang mengalami hal yang dirasakan oleh Ibu Vika dan anandanya, Lala.
Ibu Negara diwakili oleh Ibu Hj. Wury Ma’ruf Aminmenyebut soal pentingnya slogan STOP Pneumonia ’’ASI eksklusif 6 bulan,Tuntaskan imunisasi,Obati anak jika sakit danPastikan gizi yang cukup serta hidup sehat.”
tulis komentar anda