Mengenal Beberapa Gejala dan Faktor Risiko Tumor Otak

Minggu, 10 Mei 2020 - 17:47 WIB
Beberapa tumor menyebabkan kerusakan langsung dengan menyerang jaringan otak dan beberapa tumor menyebabkan tekanan pada otak di sekitarnya. / Foto: ilustrasi/Yale Medicine
JAKARTA - Aktor senior Adi Kurdi meninggal dunia di usia 71 tahun pada Jumat (8/5). Sebelum meninggal, pemeran Abah di serial Keluarga Cemara ini sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Otak Nasional (PON), Jakarta.

Istri Adi Kurdi, Bernadetta Siti Restyratuti mengungkapkan bahwa sang suami meninggal karena tumor otak. Seperti menukil dari Healthline, tumor otak merupakan kumpulan, atau massa, sel-sel abnormal di otak.

Tengkorak yang menutupi otak, sangat kaku. Setiap pertumbuhan di dalam ruang terbatas seperti itu dapat menyebabkan masalah. Tumor otak bisa bersifat kanker (ganas) atau bukan kanker (jinak). Ketika tumor jinak atau ganas tumbuh, mereka dapat menyebabkan tekanan di dalam tengkorak meningkat.



Hal tersebut menyebabkan kerusakan otak hingga mengancam jiwa. Tumor otak dikategorikan sebagai primer atau sekunder. Tumor otak primer berasal dari otak. Banyak tumor otak primer jinak.

Tumor otak sekunder, juga dikenal sebagai tumor otak metastasis. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel kanker menyebar ke otak dari organ lain, seperti paru-paru atau payudara. Seberapa cepat tumor otak tumbuh dapat sangat bervariasi. Tingkat pertumbuhan serta lokasi tumor otak menentukan bagaimana hal itu akan mempengaruhi fungsi sistem saraf pasien.

Gejala tumor otak tergantung pada lokasi dan ukuran tumor. Beberapa tumor menyebabkan kerusakan langsung dengan menyerang jaringan otak dan beberapa tumor menyebabkan tekanan pada otak di sekitarnya. Pasien akan memiliki gejala yang terlihat ketika tumor yang tumbuh memberi tekanan pada jaringan otak.

Sakit kepala adalah gejala umum dari tumor otak. Pasien mungkin mengalami sakit kepala yang lebih buruk di pagi hari ketika bangun tidur, terjadi saat sedang tidur dan diperburuk dengan batuk, bersin, atau olahraga. Pasien mungkin juga mengalami muntah, penglihatan kabur atau penglihatan ganda, kebingungan, kejang (terutama pada orang dewasa), kelemahan anggota tubuh atau bagian dari wajah dan perubahan fungsi mental.

Sementara gejala umum lainnya termasuk kecanggungan, hilang ingatan, kebingungan, kesulitan menulis atau membaca, perubahan dalam kemampuan untuk mendengar, merasakan, atau mencium, penurunan kewaspadaan termasuk kantuk dan kehilangan kesadaran, kesulitan menelan, pusing atau vertigo, masalah mata seperti kelopak mata terkulai dan pupil yang tidak merata.

Gerakan tak terkendali, getaran tangan, kehilangan keseimbangan, kehilangan kontrol kandung kemih atau usus, mati rasa atau kesemutan di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami apa yang orang lain katakan, perubahan mood, kepribadian, emosi, dan perilaku sulit berjalan, kelemahan otot di wajah, lengan, atau kaki.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More