Tetap Disiplin Konsumsi Makanan Sehat dan Beraktivitas Selama Berpuasa

Rabu, 13 Mei 2020 - 03:35 WIB
Avrist Assurance menghadirkan sebuah gerakan kesehatan yang bertajuk Wellness Made Easy. / Foto: ist
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan jaga jarak atau physical distancing untuk kepentingan kesehatan masyarakat dan menghentikan penyebaran virus. Pembatasan ruang gerak dan karantina mandiri di rumah itu pun menambah tantangan bagi para umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa sejak 24 April lalu.

Karantina mandiri untuk periode berkepanjangan dapat mengancam keseimbangan jasmani dan mutu hidup masyarakat. Kondisi di rumah saja menahan masyarakat untuk bergerak aktif sehingga mengakibatkan penambahan beban stres pada pikiran. Itulah sebabnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya mempertahankan kesehatan jasmani dengan mengonsumsi makanan yang sehat, bergerak aktif dan menjaga pikiran yang sehat ketika tengah karantina di rumah.

Di tengah momentum di rumah saja, PT Avrist Assurance (Avrist Assurance) menghadirkan sebuah gerakan kesehatan yang bertajuk Wellness Made Easy, yang merupakan sebuah manifestasi atas rekomendasi WHO mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan holistik melalui pikiran, tubuh, dan jiwa.



Untuk mencapai kesegaran jasmani secara holistik, Wellness Made Easy mengajak masyarakat untuk tetap aktif bergerak melalui latihan sederhana di mana saja dan kapan saja (Movewell), serta mendorong kebiasaan makan makanan yang sehat dan bertanggung jawab untuk meningkatkan nutrisi (Eatwell) agar dapat menjaga sistem imunitas tubuh.

"Setiap individu memiliki kebutuhan kalori yang berbeda-beda, tergantung dari berbagai faktor seperti tinggi dan berat badan, jenis kelamin, dan aktivitas sehari-hari. Untuk mencukupi kebutuhan kalori, seorang individu sebaiknya menghitung kebutuhan kalori setiap harinya dengan menggunakan aplikasi calorie counter. Setelah mengetahui informasi tersebut, maka ia tinggal mengatur asupan kalori pada saat sahur dan buka puasa, sehingga tidak deposit maupun defisit kalori," ungkap Health Practitioner dari PT Avrtist Assurance, dr. Herman Irawan dalam keterangan resminya, Selasa (12/5).

Saat berpuasa, seringkali berkomentar "kenapa bulan puasa berat badan saya malah naik?" Hal ini berkaitan dengan disiplin dalam asupan kalori dan beraktivitas saat bulan puasa. Agar kebutuhan kalori dan keseimbangan energi dapat diperoleh, serta menjaga berat badan selama bulan puasa, maka perlu diperhatikan dua faktor, yaitu asupan dan pembakaran kalori.

"Jenis makanan yang layak dikonsumsi untuk menjaga sistem imunitas tubuh dan ketika berpuasa adalah menu makanan yang memiliki manfaat untuk menjaga nutrisi, guna mencegah dehidrasi dan menjaga kualitas aktivitas keseharian. Menu kaya protein (daging, telur, tahu tempe, serta kacang-kacangan), lemak, mineral, dan air. Konsumsi buah-buahan (jeruk, apel, atau melon) pada saat berbuka puasa berguna untuk mengembalikan hidrasi yang dialami ketika berpuasa," sambung Dr. Herman.

Selain merancang menu makanan yang sehat, perlu juga aktivitas yang seimbang. Gaya hidup aktif adalah melakukan aktivitas sehari-hari yang melibatkan pergerakan tubuh yang dapat membakar energi kalori. Contoh sederhana adalah dengan berjalan kaki, naik turun tangga dan mobilitas lainnya yang bisa dilakukan di rumah. Tentu proses output kalori akan lebih optimal apabila melakukan gerakan olahraga.

"Pada umumnya, olahraga tidak mengenal waktu. Tetapi pada saat puasa, kemampuan dan cadangan energi seseorang terbatas, sehingga kemampuan seseorang untuk menjaga cadangan energi untuk berolahraga pun berbeda-beda. Beberapa olahraga ringan yang dapat dilakukan oleh warga awam seperti jalan cepat, jogging santai atau bersepeda. Kegiatan tersebut dapat membakar antara 100 hingga 300 kalori dalam 45 menit. Tubuh menjadi ringan dan pikiran pun menjadi segar," jelasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More