Studi: Minum Kopi Bisa Hindari Diabetes Tipe 2
Kamis, 14 Mei 2020 - 20:07 WIB
JAKARTA - Jika Anda sangat menikmati setiap cangkir kopi, ada berita baik. Sebuah penelitian menemukan bahwa kopi dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2, namun hanya kopi yang disaring, bukan kopi yang direbus.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Internal Medicine menunjukkan bahwa pilihan metode persiapan dan penyajian ternyata mempengaruhi efek kesehatan kopi.
Hasil penelitian dari Chalmers University of Technology dan Umea University di Swedia ini memberikan wawasan baru mengenai adanya hubungan antara kopi dan diabetes dengan menggunakan metode baru untuk membantu membedakan antara efek kopi yang disaring dan kopi yang direbus.
“Kami telah mengidentifikasi molekul spesifik - 'biomarker' - dalam darah mereka yang turut ambil bagian dalam penelitian ini, yang menunjukkan asupan berbagai jenis kopi. Biomarker ini kemudian digunakan untuk analisis ketika menghitung risiko diabetes tipe 2," kata peneliti studi dan juga Profesor di Universitas Umea, Rikard Landberg seperti dilansir Times of India.
Menurutnya, Hasil temuan timnya menunjukkan bahwa kopi yang telah disaring memiliki efek positif dalam hal mengurangi risiko diabetes tipe 2. Tetapi kopi rebus tidak memiliki manfaat tersebut.
Landberg menjelaskan, Dengan penggunaan biomarker, para peneliti dapat melihat bahwa orang yang minum dua hingga tiga cangkir kopi yang disaring sehari memiliki risiko 60 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 2 daripada orang yang minum kurang dari satu cangkir kopi yang disaring setiap harinya.
“Konsumsi kopi yang direbus tidak memiliki efek pada penurunan risiko diabetes dalam penelitian ini. Sementara itu, untuk membedakana efek dari kopi yang direbus dan disaring, digunakan teknik baru yang disebut metabolomik,” papar Lundberg.
Ia menuturkan, Metabolomik adalah alat yang fantastis, tidak hanya untuk menangkap asupan makanan dan minuman tertentu, alat ini juga bisa mempelajari efek dari asupan terhadap metabolisme manusia.
“Kita dapat memperoleh informasi penting tentang mekanisme di balik bagaimana makanan tertentu memengaruhi risiko penyakit," kata penulis utama penelitian, Lin Shi.
Menurut para peneliti, banyak orang yang beranggapan bahwa kopi hanya memiliki efek negatif pada kesehatan. Hal tersebut terjadi karena banyaknya penelitian yang menunjukkan bahwa kopi rebus dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, karena adanya kandungan diterpen, yaitu molekul yang ditemukan dalam kopi rebus.
"Tetapi setidaknya ada yang memperkihatkan bahwa ketika Anda minum kopi yang telah disaring, senyawa diterpen pasti tidak akan ada karena telah di filter. Sebagai hasilnya, Anda mendapatkan manfaat kesehatan dari banyak senyawa lainnya, seperti zat fenolik. Dalam jumlah sedang, kafein juga memiliki efek kesehatan yang positif,” terang Landberg.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Internal Medicine menunjukkan bahwa pilihan metode persiapan dan penyajian ternyata mempengaruhi efek kesehatan kopi.
Hasil penelitian dari Chalmers University of Technology dan Umea University di Swedia ini memberikan wawasan baru mengenai adanya hubungan antara kopi dan diabetes dengan menggunakan metode baru untuk membantu membedakan antara efek kopi yang disaring dan kopi yang direbus.
“Kami telah mengidentifikasi molekul spesifik - 'biomarker' - dalam darah mereka yang turut ambil bagian dalam penelitian ini, yang menunjukkan asupan berbagai jenis kopi. Biomarker ini kemudian digunakan untuk analisis ketika menghitung risiko diabetes tipe 2," kata peneliti studi dan juga Profesor di Universitas Umea, Rikard Landberg seperti dilansir Times of India.
Menurutnya, Hasil temuan timnya menunjukkan bahwa kopi yang telah disaring memiliki efek positif dalam hal mengurangi risiko diabetes tipe 2. Tetapi kopi rebus tidak memiliki manfaat tersebut.
Landberg menjelaskan, Dengan penggunaan biomarker, para peneliti dapat melihat bahwa orang yang minum dua hingga tiga cangkir kopi yang disaring sehari memiliki risiko 60 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 2 daripada orang yang minum kurang dari satu cangkir kopi yang disaring setiap harinya.
“Konsumsi kopi yang direbus tidak memiliki efek pada penurunan risiko diabetes dalam penelitian ini. Sementara itu, untuk membedakana efek dari kopi yang direbus dan disaring, digunakan teknik baru yang disebut metabolomik,” papar Lundberg.
Ia menuturkan, Metabolomik adalah alat yang fantastis, tidak hanya untuk menangkap asupan makanan dan minuman tertentu, alat ini juga bisa mempelajari efek dari asupan terhadap metabolisme manusia.
“Kita dapat memperoleh informasi penting tentang mekanisme di balik bagaimana makanan tertentu memengaruhi risiko penyakit," kata penulis utama penelitian, Lin Shi.
Menurut para peneliti, banyak orang yang beranggapan bahwa kopi hanya memiliki efek negatif pada kesehatan. Hal tersebut terjadi karena banyaknya penelitian yang menunjukkan bahwa kopi rebus dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, karena adanya kandungan diterpen, yaitu molekul yang ditemukan dalam kopi rebus.
"Tetapi setidaknya ada yang memperkihatkan bahwa ketika Anda minum kopi yang telah disaring, senyawa diterpen pasti tidak akan ada karena telah di filter. Sebagai hasilnya, Anda mendapatkan manfaat kesehatan dari banyak senyawa lainnya, seperti zat fenolik. Dalam jumlah sedang, kafein juga memiliki efek kesehatan yang positif,” terang Landberg.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda