Rilis Video Musik Niemi, Korpiklaani Kembali ke Akarnya
Minggu, 10 Januari 2021 - 09:25 WIB
LAHTI - Band folk metal veteran Finlandia, Korpiklaani bakal menghadirkan album terbarunya bertajuk Jylhä pada 5 Februari mendatang. Namun, sebelum merilis album ke-11 tersebut, Jonne Järvelä dkk terlebih dahulu memperkenalkan video musik Niemi, salah satu single yang terdapat dalam album Jylhä.
( )
Melalui single Niemi, Korpiklaani seperti kembali ke masa lalunya. Lagu tersebut serba cepat dan mengingatkan masa lalu Korpiklaani yang lebih berat. "Niemi adalah salah satu lagu pertama untuk album ini," tegas Järvelä seperti dikutip Metal Shock Finland.
"Saya memiliki perasaan setelah (album) Kulkija bahwa album berikutnya bisa menjadi yang tercepat dan tersulit dalam sejarah Korpiklaani. Saya melihat (gitar) flying V saya, memilih itu dan inilah kami," sambung vokalis kelahiran 3 Juni 1974 itu.
Niemi sendiri bercerita kisah mistis di balik kasus pembunuhan bersejarah yang terjadi di Danau Bodom, Finlandia pada 5 Juni 1960. Kasus kriminal yang menewaskan tiga remaja dan satu lainnya terluka parah itu hingga saat ini tidak pernah terpecahkan.
"Dalam video ini, saya hanya ingin menangkap energi band yang gila di atas panggung. Jadi inilah Korpiklaani dengan dingin dan api, asap dan kulit," ungkap sutradara video musik Niemi, Markku Kirves.
Sementara itu, album Jylhä melanjutkan perjalanan Korpiklaani dengan kumpulan cerita rakyat, alam, perayaan, dan tiga cerita pembunuhan, termasuk pembunuhan Danau Bodom yang terkenal.
( )
"Jylhä bukan hanya rekaman heavy metal yang sukses, itu juga album full-length kami yang paling volatil hingga saat ini. Misalnya, beberapa lagu baru menampilkan pengaruh punk rock yang energik dan bahkan ada beberapa suara santai yang terdengar reggae-rhythms, seperti single pertama kami, Leväluhta," ungkap Jonne Järvelä.
( )
Melalui single Niemi, Korpiklaani seperti kembali ke masa lalunya. Lagu tersebut serba cepat dan mengingatkan masa lalu Korpiklaani yang lebih berat. "Niemi adalah salah satu lagu pertama untuk album ini," tegas Järvelä seperti dikutip Metal Shock Finland.
"Saya memiliki perasaan setelah (album) Kulkija bahwa album berikutnya bisa menjadi yang tercepat dan tersulit dalam sejarah Korpiklaani. Saya melihat (gitar) flying V saya, memilih itu dan inilah kami," sambung vokalis kelahiran 3 Juni 1974 itu.
Niemi sendiri bercerita kisah mistis di balik kasus pembunuhan bersejarah yang terjadi di Danau Bodom, Finlandia pada 5 Juni 1960. Kasus kriminal yang menewaskan tiga remaja dan satu lainnya terluka parah itu hingga saat ini tidak pernah terpecahkan.
"Dalam video ini, saya hanya ingin menangkap energi band yang gila di atas panggung. Jadi inilah Korpiklaani dengan dingin dan api, asap dan kulit," ungkap sutradara video musik Niemi, Markku Kirves.
Sementara itu, album Jylhä melanjutkan perjalanan Korpiklaani dengan kumpulan cerita rakyat, alam, perayaan, dan tiga cerita pembunuhan, termasuk pembunuhan Danau Bodom yang terkenal.
( )
"Jylhä bukan hanya rekaman heavy metal yang sukses, itu juga album full-length kami yang paling volatil hingga saat ini. Misalnya, beberapa lagu baru menampilkan pengaruh punk rock yang energik dan bahkan ada beberapa suara santai yang terdengar reggae-rhythms, seperti single pertama kami, Leväluhta," ungkap Jonne Järvelä.
(nug)
tulis komentar anda