Angkat Kisah Peperangan, Asphyx Syuting Video Klip di Museum Perang
loading...
A
A
A
OLDENZAAL - Legenda death-doom metal Belanda, Asphyx menghadirkan video musik terbarunya berjudul The Nameless Elite. Single tersebut diambil dari album terbaru Necroceros yang akan rilis melalui Century Media Records pada 22 Januari mendatang.
(Baca juga: Unconquered, Serangan Oktan Tinggi Kataklysm )
Menurut sang vokalis, Martin van Drunen, The Nameless Elite merupakan single ketiga dari album Necroceros. Lagu tersebut berkisah tentang peperangan zaman modern, terutama tentang pria dan wanita pemberani di banyak unit elit internasional yang memerangi segala bentuk teror untuk melindungi kita semua dari tindakan kekerasan dan kegilaan.
Digarap Maurice Swinkels dari Younique Film, video musik terbaru Asphyx itu mengambil lokasi Overloon War Museum di Overloon, Belanda. Maurice Swinkels sebelumnya dikenal menggarap video klip dari band death metal Kanada, Kataklysm dan unit thrash metal kenamaan, Exodus.
"Kami pikir lokasi di Overloon War Museum merupakan lokasi yang fantastis untuk merekam video buat semua jenis lagu yang berhubungan dengan perang, dan tank Sherman dalam klip tersebut benar-benar berfungsi selama Perang Dunia II di medan perang di daerah tersebut," papar Van Drunen seperti dikutip Metal Sucks.
"Mungkin tidak secara langsung terkait dengan konten lagunya, namun Asphyx adalah band yang selalu dan akan selalu mengangkat topik apapun tentang perang, tanpa memuliakannya. War is Hell," lanjut pria 54 tahun itu.
Van drunen pun menyampaikan terima kasih kepada orang-orang di Overloon War Museum yang dengan tangan terbuka menerima Asphyx melakukan syuting di sana. "Kami sangat berterima kasih kepada orang-orang kooperatif yang luar biasa dari Overloon War Museum di Belanda karena telah memberi kami izin untuk syuting di sana, yang memicu kekacauan yang menyenangkan dengan kebisingan dan asap kami!" ujarnya.
(Baca juga: 8 Band Metal dengan Instrumen Terunik di Dunia )
Sementara itu, Necroceros akan menjadi album studio ke-10 Asphyx. Seluruh materi album ini direkan di Tom Meier Studio dan The Mörserstudio. Sedangkan mixing dan mastering dikerjakan Sebastian Levermann Greenman Studios. Adapun cover depan album merupakan buah karya Axel Hermann.
(Baca juga: Unconquered, Serangan Oktan Tinggi Kataklysm )
Menurut sang vokalis, Martin van Drunen, The Nameless Elite merupakan single ketiga dari album Necroceros. Lagu tersebut berkisah tentang peperangan zaman modern, terutama tentang pria dan wanita pemberani di banyak unit elit internasional yang memerangi segala bentuk teror untuk melindungi kita semua dari tindakan kekerasan dan kegilaan.
Digarap Maurice Swinkels dari Younique Film, video musik terbaru Asphyx itu mengambil lokasi Overloon War Museum di Overloon, Belanda. Maurice Swinkels sebelumnya dikenal menggarap video klip dari band death metal Kanada, Kataklysm dan unit thrash metal kenamaan, Exodus.
"Kami pikir lokasi di Overloon War Museum merupakan lokasi yang fantastis untuk merekam video buat semua jenis lagu yang berhubungan dengan perang, dan tank Sherman dalam klip tersebut benar-benar berfungsi selama Perang Dunia II di medan perang di daerah tersebut," papar Van Drunen seperti dikutip Metal Sucks.
"Mungkin tidak secara langsung terkait dengan konten lagunya, namun Asphyx adalah band yang selalu dan akan selalu mengangkat topik apapun tentang perang, tanpa memuliakannya. War is Hell," lanjut pria 54 tahun itu.
Van drunen pun menyampaikan terima kasih kepada orang-orang di Overloon War Museum yang dengan tangan terbuka menerima Asphyx melakukan syuting di sana. "Kami sangat berterima kasih kepada orang-orang kooperatif yang luar biasa dari Overloon War Museum di Belanda karena telah memberi kami izin untuk syuting di sana, yang memicu kekacauan yang menyenangkan dengan kebisingan dan asap kami!" ujarnya.
(Baca juga: 8 Band Metal dengan Instrumen Terunik di Dunia )
Sementara itu, Necroceros akan menjadi album studio ke-10 Asphyx. Seluruh materi album ini direkan di Tom Meier Studio dan The Mörserstudio. Sedangkan mixing dan mastering dikerjakan Sebastian Levermann Greenman Studios. Adapun cover depan album merupakan buah karya Axel Hermann.
(nug)