Kenali Faktor Risiko Penyakit Jantung seperti Dialami Kang Pipit Preman Pensiun
Jum'at, 29 Januari 2021 - 21:34 WIB
JAKARTA - Kabar duka menghampiri dunia hiburan Tanah Air. Aktor pemeran Preman Pensiun , Firmansyah Pitra atau yang dikenal Kang Pipit meninggal dunia karena penyakit jantung. Mendiang mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Muhammadiyah, Kota Bandung, Jumat (29/1) sore.
Perlu diketahui, penyakit jantung koroner (PJK)/serangan jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, yang mencapai 31% dari semua kematian.
PJK adalah kondisi adanya penyumbatan pada pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen ke otot jantung, yaitu pembuluh koroner. Penyumbatan pada umumnya terjadi karena lemak yang tertimbun pada dinding pembuluh darah tersebut.
Gejala-gejala serangan jantung antara lain nyeri dada atau leher atau rahang --seperti ditekan atau tertindih-- berlangsung lebih dari 20 menit. Disertai gejala berkeringat seluruh tubuh, mual dan muntah, sesak. Dan tidak jarang muncul rasa cemas.
Agar kita dapat mencegahnya, kita harus mengetahui apa saja faktor risiko seseorang dapat menderita penyakit jantung koroner dan mengalami serangan jantung.
Seperti dikutip dari laman Primaya Evasari Hospital, terdapat beberapa faktor risiko penyakit jantung tersebut, yang terbagi menjadi faktor risiko yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan.
Yang dapat dikendalikan adalah hipertensi, diabetes, merokok, hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi) dan obesitas. Sedangkan yang tidak dapat dikendalikan di antaranya faktor keturunan, jenis kelamin dan usia (>40 tahun).
Disarankan untuk minum obat antihipertensi secara teratur bila menderita hipertensi, begitu pula bila menderita diabetes. Segeralah berhenti merokok bagi yang perokok, karena perokok memiliki risiko 4 kali lipat lebih besar terkena PJK. Perhatikanlah pola makan Anda, hindari makanan cepat saji yang tinggi akan lemak trans, makanan yang mengandung banyak lemak tersaturasi, dan garam.
Selanjutnya, Anda bisa memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan serta makanan yang kaya akan serat dan antioksidan.
Terakhir dan tak kalah penting, lakukan olahraga secara benar dan teratur. Olahraga yang disarankan antara lain berjalan, jogging, sepeda, berenang, dan bermain tenis. Bagi pemula, frekuensi cukup 5 kali seminggu dengan lama olahraga sekitar 30 menit. Beban sampai tercapai target denyut nadi sekitar 50-75 persen dari denyut jantung maksimal.
Perlu diketahui, penyakit jantung koroner (PJK)/serangan jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, yang mencapai 31% dari semua kematian.
PJK adalah kondisi adanya penyumbatan pada pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen ke otot jantung, yaitu pembuluh koroner. Penyumbatan pada umumnya terjadi karena lemak yang tertimbun pada dinding pembuluh darah tersebut.
Gejala-gejala serangan jantung antara lain nyeri dada atau leher atau rahang --seperti ditekan atau tertindih-- berlangsung lebih dari 20 menit. Disertai gejala berkeringat seluruh tubuh, mual dan muntah, sesak. Dan tidak jarang muncul rasa cemas.
Agar kita dapat mencegahnya, kita harus mengetahui apa saja faktor risiko seseorang dapat menderita penyakit jantung koroner dan mengalami serangan jantung.
Seperti dikutip dari laman Primaya Evasari Hospital, terdapat beberapa faktor risiko penyakit jantung tersebut, yang terbagi menjadi faktor risiko yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan.
Yang dapat dikendalikan adalah hipertensi, diabetes, merokok, hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi) dan obesitas. Sedangkan yang tidak dapat dikendalikan di antaranya faktor keturunan, jenis kelamin dan usia (>40 tahun).
Disarankan untuk minum obat antihipertensi secara teratur bila menderita hipertensi, begitu pula bila menderita diabetes. Segeralah berhenti merokok bagi yang perokok, karena perokok memiliki risiko 4 kali lipat lebih besar terkena PJK. Perhatikanlah pola makan Anda, hindari makanan cepat saji yang tinggi akan lemak trans, makanan yang mengandung banyak lemak tersaturasi, dan garam.
Selanjutnya, Anda bisa memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan serta makanan yang kaya akan serat dan antioksidan.
Terakhir dan tak kalah penting, lakukan olahraga secara benar dan teratur. Olahraga yang disarankan antara lain berjalan, jogging, sepeda, berenang, dan bermain tenis. Bagi pemula, frekuensi cukup 5 kali seminggu dengan lama olahraga sekitar 30 menit. Beban sampai tercapai target denyut nadi sekitar 50-75 persen dari denyut jantung maksimal.
(nug)
tulis komentar anda