Bintang Kecil Wadahi Anak-Anak Indonesia untuk Belajar dan Berekspresi
Rabu, 03 Februari 2021 - 20:46 WIB
Kini tak sulit lagi menemukan wadah yang aman dan nyaman untuk anak-anak Indonesia berekspresi, belajar, berkarya dan bersinar. / Foto: ist
JAKARTA - Dalam beberapa waktu belakangan ini kerap dijumpai anak-anak yang lebih mengenal dan gemar menyanyikan lagu-lagu dewasa ketimbang lagu yang sesuai dengan usia mereka. Tak jarang mereka lebih fasih dengan lagu-lagu tentang patah hati, perselingkuhan, jatuh cinta dan lainnya. Hal tersebut tentu kurang pantas buat mereka.
Padahal, di sisi lain, musik dan lagu bisa dijadikan sebagai sarana pembentukan karakter anak-anak. "Anak-anak Indonesia tidak lagi mengenal lagu anak-anak yang indah, positif dan memberi pesan moral yang dapat dibawa hingga mereka dewasa," kata Melia Lustojoputro, pendiri aplikasi Bintang Kecil, saat dijumpai beberapa waktu lalu.
Beranjak dari rasa prihatin dengan kondisi tersebut, Melia bersama rekannya, Wenny Sipota Adipati Paputungan berinisiatif membuat aplikasi Bintang Kecil.
Melia dan Wenny Sipota pun berharap aplikasi Bintang Kecil besutannya bisa menjadi wadah bagi pencipta lagu anak-anak . "Untuk menyalurkan bakat mereka dalam kesulitan mereka untuk mempublikasikan karyanya," tukas Melia, dengan didampingi Wenny Sipota.
Aplikasi Bintang Kecil sendiri sudah resmi diluncurkan secara online pada 30 Januari lalu. Dalam peluncuran tersebut, ratusan anak-anak dan orang tuanya menyambut dengan antusias.
Sementara itu, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Kak Seto Mulyadi, yang turut mengikuti peluncuran tersebut, menyebutkan jika lingkungan yang kurang sehat memengaruhi pertumbuhan karakter dan watak yang kurang baik.
"Saya banyak mendampingi anak-anak yang tumbuh dalam nuansa kekerasan atau melakukan tindak kekerasan. Sebagian besar penyebab dari perilaku itu adalah karena pertumbuhan karakter dan watak yang kurang baik," terang Kak Seto.
Pada saat yang sama, Wenny Sipota memaparkan jika terdapat lebih dari 600 lagu anak-anak, baik yang klasik maupun terbaru yang terdapat di aplikasi Bintang Kecil. "Jadi tidak ada lagi perkataan aduh sulit mencari lagu anak-anak Indonesia yang asyik dan up-to-date," tandasnya.
Padahal, di sisi lain, musik dan lagu bisa dijadikan sebagai sarana pembentukan karakter anak-anak. "Anak-anak Indonesia tidak lagi mengenal lagu anak-anak yang indah, positif dan memberi pesan moral yang dapat dibawa hingga mereka dewasa," kata Melia Lustojoputro, pendiri aplikasi Bintang Kecil, saat dijumpai beberapa waktu lalu.
Beranjak dari rasa prihatin dengan kondisi tersebut, Melia bersama rekannya, Wenny Sipota Adipati Paputungan berinisiatif membuat aplikasi Bintang Kecil.
Melia dan Wenny Sipota pun berharap aplikasi Bintang Kecil besutannya bisa menjadi wadah bagi pencipta lagu anak-anak . "Untuk menyalurkan bakat mereka dalam kesulitan mereka untuk mempublikasikan karyanya," tukas Melia, dengan didampingi Wenny Sipota.
Aplikasi Bintang Kecil sendiri sudah resmi diluncurkan secara online pada 30 Januari lalu. Dalam peluncuran tersebut, ratusan anak-anak dan orang tuanya menyambut dengan antusias.
Sementara itu, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Kak Seto Mulyadi, yang turut mengikuti peluncuran tersebut, menyebutkan jika lingkungan yang kurang sehat memengaruhi pertumbuhan karakter dan watak yang kurang baik.
"Saya banyak mendampingi anak-anak yang tumbuh dalam nuansa kekerasan atau melakukan tindak kekerasan. Sebagian besar penyebab dari perilaku itu adalah karena pertumbuhan karakter dan watak yang kurang baik," terang Kak Seto.
Pada saat yang sama, Wenny Sipota memaparkan jika terdapat lebih dari 600 lagu anak-anak, baik yang klasik maupun terbaru yang terdapat di aplikasi Bintang Kecil. "Jadi tidak ada lagi perkataan aduh sulit mencari lagu anak-anak Indonesia yang asyik dan up-to-date," tandasnya.
tulis komentar anda