600 Ekor Tukik Dilepas Epson di Pantai Tapak Padri
Jum'at, 12 Februari 2021 - 09:37 WIB
Pemandangan menakjubkan terlihat saat ratusan anak penyu atau tukik yang lucu berhamburan menuju laut setelah dilepas di Pantai Tapak Padri, Bengkulu. Pelepasan sekitar 600 ekor tukik oleh PT Epson Indonesia diawali dengan melepas tiga ekor penyu dewasa, jenis penyu hijau dan penyu sisik.
Head Of Finance And Corporate Service PT Epson Indonesia, M Husni Nurdin mengatakan, pelepasan anak penyu itu dalam rangka program Corporate Social Responsibility (CSR), yang selaras dengan program Sustainable Development Goals (SDG’s) yang ditetapkan oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), soal pelestarian lingkungan.
’’Tahun ini cukup istimewa, karena di tengah cobaan pendemi covid-19, Epson tetap terus berupaya bekerja dan berusaha, untuk melakukan kegiatan CSR. Salah satunya dengan pelepasan tukik di Bengkulu,’’ terang Husni kepada BE, usai melakukan pelepasan penyu di Pantai Tapak Padri Bengkulu, Kamis (11/2).
Dijelaskannya, selama lebih dari 18 tahun, PT Epson Indonesia telah menjalankan program CSR. Jika selama ini, CSR dipusatkan pada pengentasan kemiskinan, kali ini Epson memfokuskan pada pelestarian lingkungan. ’’Kita berusaha kera, untuk mendukung kehidupan berkelanjutan," jelasnyanya.
Selama ini, dikatakan Husni, Epson dalam program CSR, selalu mengarah ke pengentasan kemiskinan. Seperti membantu panti asuhan, sekolah-sekolah, dan bantuan sosial lainnya. Namun atas masukan dari media, akhirnya program pelestarian alam juga dilakukan. ’’Masukan teman-teman inilah yang kita lakukan. Walapun dengan kondisi terbatas, kita tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat,’’ungkap Husni.
Dipilihnya anak penyu yang dilepas, menurut Husni, kondisi saat ini ekosistem penyu itu sudah mulai mengkwatirkan. Padahal Indonesia sendiri, dikelilingi oleh luasnya lautan. Untuk itu, ekosistem penyu itu harus tetap dijaga, dengan melakukan pelepasan kembali anak penyu dilautan.
’’Indonesia merupakan negara spesies paling banyak penyu. Dari 7 jenis penyu di dunia, ada 6 jenis penyu di Indonesia dan di Bengkulu, ada 4 jenis penyu. Ekosistem penyu ini harus dijaga. Jangan sampai, anak cucu kita nanti, hanya bisa melihat gambar penyu saja," tuturnya.
Sementara itu, Perwakilan Lembaga Lestari Alam Laut untuk Negeri (Latun) Bengkulu, Raehmat Effendi mengatakan, upaya yang dilakukan PT Epson Indonesia ini sangat bagus sekali. Karena langkah itu baru pertama dilakukan oleh Epson untuk perlindungan penyu. ’’Secara tidak langsung, kami sangat terbantu. Harapan kami Epson tidak berhenti sampai disini, terus mendukung kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan dan konservasi," terang Raehmat.
Saat ini, kondisi penyu di Provinsi Bengkulu, khususnya di Kota Bengkulu sangat mengkwatirkan. Hal itu disebabkan, dua lokasi habitat penyu sudah mulai hilang. Dua lokasi itu ada di Teluk Sepang dan Pulau Tikus. Seperti di Pulau Tikus sendiri, lokasi pulau juga sudah tergerus akibat abrasi.
Dari awalnya lebih dari 25 hektare, saat ini hanya sekitar 0,8 hektare saja. "Artinya sudah banyak lokasi penyu yang sudah abrasi. Harapan kami, pemerintah juga bisa memperhatikan kondisi saat ini," tutupnya.
Head Of Finance And Corporate Service PT Epson Indonesia, M Husni Nurdin mengatakan, pelepasan anak penyu itu dalam rangka program Corporate Social Responsibility (CSR), yang selaras dengan program Sustainable Development Goals (SDG’s) yang ditetapkan oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), soal pelestarian lingkungan.
’’Tahun ini cukup istimewa, karena di tengah cobaan pendemi covid-19, Epson tetap terus berupaya bekerja dan berusaha, untuk melakukan kegiatan CSR. Salah satunya dengan pelepasan tukik di Bengkulu,’’ terang Husni kepada BE, usai melakukan pelepasan penyu di Pantai Tapak Padri Bengkulu, Kamis (11/2).
Dijelaskannya, selama lebih dari 18 tahun, PT Epson Indonesia telah menjalankan program CSR. Jika selama ini, CSR dipusatkan pada pengentasan kemiskinan, kali ini Epson memfokuskan pada pelestarian lingkungan. ’’Kita berusaha kera, untuk mendukung kehidupan berkelanjutan," jelasnyanya.
Selama ini, dikatakan Husni, Epson dalam program CSR, selalu mengarah ke pengentasan kemiskinan. Seperti membantu panti asuhan, sekolah-sekolah, dan bantuan sosial lainnya. Namun atas masukan dari media, akhirnya program pelestarian alam juga dilakukan. ’’Masukan teman-teman inilah yang kita lakukan. Walapun dengan kondisi terbatas, kita tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat,’’ungkap Husni.
Dipilihnya anak penyu yang dilepas, menurut Husni, kondisi saat ini ekosistem penyu itu sudah mulai mengkwatirkan. Padahal Indonesia sendiri, dikelilingi oleh luasnya lautan. Untuk itu, ekosistem penyu itu harus tetap dijaga, dengan melakukan pelepasan kembali anak penyu dilautan.
’’Indonesia merupakan negara spesies paling banyak penyu. Dari 7 jenis penyu di dunia, ada 6 jenis penyu di Indonesia dan di Bengkulu, ada 4 jenis penyu. Ekosistem penyu ini harus dijaga. Jangan sampai, anak cucu kita nanti, hanya bisa melihat gambar penyu saja," tuturnya.
Sementara itu, Perwakilan Lembaga Lestari Alam Laut untuk Negeri (Latun) Bengkulu, Raehmat Effendi mengatakan, upaya yang dilakukan PT Epson Indonesia ini sangat bagus sekali. Karena langkah itu baru pertama dilakukan oleh Epson untuk perlindungan penyu. ’’Secara tidak langsung, kami sangat terbantu. Harapan kami Epson tidak berhenti sampai disini, terus mendukung kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan dan konservasi," terang Raehmat.
Saat ini, kondisi penyu di Provinsi Bengkulu, khususnya di Kota Bengkulu sangat mengkwatirkan. Hal itu disebabkan, dua lokasi habitat penyu sudah mulai hilang. Dua lokasi itu ada di Teluk Sepang dan Pulau Tikus. Seperti di Pulau Tikus sendiri, lokasi pulau juga sudah tergerus akibat abrasi.
Dari awalnya lebih dari 25 hektare, saat ini hanya sekitar 0,8 hektare saja. "Artinya sudah banyak lokasi penyu yang sudah abrasi. Harapan kami, pemerintah juga bisa memperhatikan kondisi saat ini," tutupnya.
(aww)
Lihat Juga :
tulis komentar anda