Rajin Edukasi di Medsos, Cynthia Jayanto Sukses Kembangkan Cyn Clinic
Sabtu, 13 Februari 2021 - 02:02 WIB
JAKARTA - Banyak bermunculannya klinik kecantikan di Indonesia menggambarkan jika industri kecantikan dewasa ini berkembang pesat dan kecantikan telah menjadi gaya hidup wanita masa kini. Berbagai treatment dan metode dihadirkan, menariknya tak hanya membuat sebuah klinik dikenal tapi secara spontanitas membuat sosok dokternya ikut juga dikenal, salah satunya dr.Cynthia Jayanto. M. Biomed (AAM), seorang ahli di bidang estetika dan antiaging dari Cyn Clinic.
Berkat pengalaman praktiknya yang panjang, dia mampu membantu banyak pasien yang mengalami masalah wajah . Apakah itu saat masih di bekerja di klinik milik orang lain, atau saat menangani pasiennya di klinik miliknya sendiri sejak 2012. Dampaknya, kini Cyn Clinic kian berkembang dan telah menjadi klinik kecantikan terkenal di Bekasi, bahkan pada 2019 mampu menambah cabang baru.
Menurut dr Cynthia, kliniknya bisa berkembang berkat passion-nya ingin memberi yang terbaik kepada pasien. Ya, meski awalnya dia mengaku berpikir seperti itu karena mendapatkan kepuasaan dan kebahagiaan jika berhasil mengubah kulit yang tadinya jelek jadi bagus atau lebih muda, rupanya mindset tersebut berpengaruh besar dalam mengembangkan kliniknya. Banyak pasien baru datang akibat rekomendasi dari pasien lama, baik melalui mulut ataupun dari media sosial .
"Banyak pasien bilang kalau durasi konsul di sini bisa panjang. Mereka suka berpikir, 'Di sini mah enak bisa bisa berjam-jam; dokternya beda, dokternya tahu kebutuhan saya'. Padahal itu mengalir begitu saja agar saya tahu kebutuhan pasien apa, yang akhirnya membuat diagnosa saya tepat. Dengan diagnosa tepat, maka kualitas terjadi," ungkap dr Cynthia seperti terungkap melalui postingan Instagram @cynthia_dr, baru-baru ini.
"Pun ketika saya dapat profit, saya 'lempar' lagi mereka (pasien). Saya tambahkan fasilitas-fasilitas, pelan-pelan saya tambah alat, agar mereka nyaman. Karena saya mulai klinik ini dari nol," tambahnya
Wanita yang aktif melakukan edukasi seputar kesehatan dan kecantikan di media sosial ini juga menambahkan, kliniknya sudah memiliki SOP (standard operating procedure), dan itu pengaruhnya sangat signifikan untuk menjaga pasien lama tetap loyal atau menghadirkan pasien baru.
"Bahkan hal kecil seperti saat konsumen datang, terlepas treatment apa yang dia ambil, kami sediakan snack dan minuman. Kenapa saya lakukan itu –yang mungkin mengikis profit? Karena saya melihat ke depan. Karena, saya mencari pelanggan, bukan cari pasien yang suka pindah-pindah. Inilah yang saya tanamkan di sini. Dan menjadi game changer," urai wanita yang memiliki followers lebih dari 100.000 di akun Instagramnya ini.
Sementara itu, selama pandemi Covid-19 yang terjadi hampir setahun belakangan ini, dr Cynthia melakukan pivot bisnis agar bisa survive, yakni menjual produk dan vitamin lewat platform e-commerce. Langkah itu ditempuh karena pendapatan anjlok pada Maret 2020, berkurang 50 persen akibat tidak ada yang treatment. Semua orang takut datang ke klinik.
Berkat pengalaman praktiknya yang panjang, dia mampu membantu banyak pasien yang mengalami masalah wajah . Apakah itu saat masih di bekerja di klinik milik orang lain, atau saat menangani pasiennya di klinik miliknya sendiri sejak 2012. Dampaknya, kini Cyn Clinic kian berkembang dan telah menjadi klinik kecantikan terkenal di Bekasi, bahkan pada 2019 mampu menambah cabang baru.
Menurut dr Cynthia, kliniknya bisa berkembang berkat passion-nya ingin memberi yang terbaik kepada pasien. Ya, meski awalnya dia mengaku berpikir seperti itu karena mendapatkan kepuasaan dan kebahagiaan jika berhasil mengubah kulit yang tadinya jelek jadi bagus atau lebih muda, rupanya mindset tersebut berpengaruh besar dalam mengembangkan kliniknya. Banyak pasien baru datang akibat rekomendasi dari pasien lama, baik melalui mulut ataupun dari media sosial .
"Banyak pasien bilang kalau durasi konsul di sini bisa panjang. Mereka suka berpikir, 'Di sini mah enak bisa bisa berjam-jam; dokternya beda, dokternya tahu kebutuhan saya'. Padahal itu mengalir begitu saja agar saya tahu kebutuhan pasien apa, yang akhirnya membuat diagnosa saya tepat. Dengan diagnosa tepat, maka kualitas terjadi," ungkap dr Cynthia seperti terungkap melalui postingan Instagram @cynthia_dr, baru-baru ini.
"Pun ketika saya dapat profit, saya 'lempar' lagi mereka (pasien). Saya tambahkan fasilitas-fasilitas, pelan-pelan saya tambah alat, agar mereka nyaman. Karena saya mulai klinik ini dari nol," tambahnya
Wanita yang aktif melakukan edukasi seputar kesehatan dan kecantikan di media sosial ini juga menambahkan, kliniknya sudah memiliki SOP (standard operating procedure), dan itu pengaruhnya sangat signifikan untuk menjaga pasien lama tetap loyal atau menghadirkan pasien baru.
"Bahkan hal kecil seperti saat konsumen datang, terlepas treatment apa yang dia ambil, kami sediakan snack dan minuman. Kenapa saya lakukan itu –yang mungkin mengikis profit? Karena saya melihat ke depan. Karena, saya mencari pelanggan, bukan cari pasien yang suka pindah-pindah. Inilah yang saya tanamkan di sini. Dan menjadi game changer," urai wanita yang memiliki followers lebih dari 100.000 di akun Instagramnya ini.
Sementara itu, selama pandemi Covid-19 yang terjadi hampir setahun belakangan ini, dr Cynthia melakukan pivot bisnis agar bisa survive, yakni menjual produk dan vitamin lewat platform e-commerce. Langkah itu ditempuh karena pendapatan anjlok pada Maret 2020, berkurang 50 persen akibat tidak ada yang treatment. Semua orang takut datang ke klinik.
tulis komentar anda