Lawan Obesitas, Hindari Konsumsi Jenis Makanan Ini
Selasa, 09 Maret 2021 - 09:11 WIB
JAKARTA - Tak hanya aktivitas fisik, jenis makanan yang dikonsumsi juga berpengaruh sangat signifikan terhadap kondisi kesehatan tubuh. Sehingga untuk menjaga tubuh dan mengurangi risiko terkena penyakit tidak menular, sejumlah jenis makanan sebaiknya dihindari.
Obesitas adalah salah satu pemicu munculnya penyakit tidak menular yang berbahaya seperti diabetes. Sangat penting untuk menjaga berat badan idel dengan konsumsi makanan sehat dan melakukan aktivitas fisik.
Ada banyak cara lain agar terhindar dari kondisi obesitas, salah satunya membatasi atau menghindari makanan olahan .
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia Prof Nurpudji Taslim memaparkan mengenai peningkatan konsumsi makanan olahan .
Menurutnya, makanan olahan seperti mie instan dan camilan yang digoreng biasanya memiliki harga yang terjangkau, mudah ditemukan, dan sangat dipromosikan, padahal makanan seperti itu tidak sehat karena berkalori tinggi dan bernutrisi rendah.
“Sayangnya lebih dari 60% orang dewasa mengonsumsi mie instan dan camilan yang digoreng setiap minggu. Anak-anak pada umumnya juga mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah yang lebih sedikit dari yang mereka butuhkan, dan mengonsumsi lebih banyak makanan tidak sehat yang seharusnya dihindari,” ungkap Prof Nurpudji dalam Konferensi Pers Virtual bersama Novo Nordisk, belum lama ini.
Prof Nurpudji menuturkan, obesitas adalah salah satu risiko terbesar untuk keparahan Covid-19. “Kondisi obesitas ditambah paparan Covid-19 akan membuat seseorang berisiko 113% lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit, 74% lebih tinggi untuk menjalani perawatan ICU, dan 48% lebih tinggi terhadap risiko kematian,” jelasnya.
Selain itu, obesitas bisa mengurangi masa produktif sebanyak 6-10 tahun. Obesitas juga menyita 8%-16% anggaran biaya kesehatan nasional. Pada 2016, dampak total (langsung dan tidak langsung) dari obesitas diperkirakan sebesar USD2-4 miliar.
“Modifikasi gaya hidup adalah dasar dari perawatan dan pencegahan penyakit kronis seperti obesitas . Seseorang dengan kondisi obesitas harus segera mencari bantuan profesional untuk intervensi sesuai dengan kondisinya. Obesitas dapat dicegah dengan pola makan sehat yang seimbang, berolahraga minimal 150 menit per minggu, dan memonitor IMT secara rutin,” papar Prof Nurpudji.
Obesitas adalah salah satu pemicu munculnya penyakit tidak menular yang berbahaya seperti diabetes. Sangat penting untuk menjaga berat badan idel dengan konsumsi makanan sehat dan melakukan aktivitas fisik.
Ada banyak cara lain agar terhindar dari kondisi obesitas, salah satunya membatasi atau menghindari makanan olahan .
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia Prof Nurpudji Taslim memaparkan mengenai peningkatan konsumsi makanan olahan .
Menurutnya, makanan olahan seperti mie instan dan camilan yang digoreng biasanya memiliki harga yang terjangkau, mudah ditemukan, dan sangat dipromosikan, padahal makanan seperti itu tidak sehat karena berkalori tinggi dan bernutrisi rendah.
“Sayangnya lebih dari 60% orang dewasa mengonsumsi mie instan dan camilan yang digoreng setiap minggu. Anak-anak pada umumnya juga mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah yang lebih sedikit dari yang mereka butuhkan, dan mengonsumsi lebih banyak makanan tidak sehat yang seharusnya dihindari,” ungkap Prof Nurpudji dalam Konferensi Pers Virtual bersama Novo Nordisk, belum lama ini.
Prof Nurpudji menuturkan, obesitas adalah salah satu risiko terbesar untuk keparahan Covid-19. “Kondisi obesitas ditambah paparan Covid-19 akan membuat seseorang berisiko 113% lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit, 74% lebih tinggi untuk menjalani perawatan ICU, dan 48% lebih tinggi terhadap risiko kematian,” jelasnya.
Selain itu, obesitas bisa mengurangi masa produktif sebanyak 6-10 tahun. Obesitas juga menyita 8%-16% anggaran biaya kesehatan nasional. Pada 2016, dampak total (langsung dan tidak langsung) dari obesitas diperkirakan sebesar USD2-4 miliar.
“Modifikasi gaya hidup adalah dasar dari perawatan dan pencegahan penyakit kronis seperti obesitas . Seseorang dengan kondisi obesitas harus segera mencari bantuan profesional untuk intervensi sesuai dengan kondisinya. Obesitas dapat dicegah dengan pola makan sehat yang seimbang, berolahraga minimal 150 menit per minggu, dan memonitor IMT secara rutin,” papar Prof Nurpudji.
(agn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda