Dorong Kesetaraan dan Perlindungan Remaja Perempuan melalui Program 'Bring Back Equality For Girls'
Minggu, 21 Maret 2021 - 22:28 WIB
JAKARTA - The Body Shop Indonesia bersama Yayasan Plan International Indonesia menyelenggarakan peluncuran program Bring Back Equality For Girls. Program bertema “Creating Safe Space For Girls” ini bertujuan mendukung kesetaraan perempuan , khususnya remaja.
Owner & Executive Chairperson The Body Shop Indonesia Suzy Hutomo menerangkan, program Bring Back Equality For Girls diselenggarakan berdasarkan catatan Komnas Perempuan bahwa saat ini Indonesia berada pada kondisi darurat kekerasan seksual. Dalam kurun 12 tahun terakhir, kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia naik hingga 800%.
“Terlebih di saat pandemi COVID-19 melanda, kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) meningkat selaras dengan peningkatan aktivitas di dunia digital,” ujar Suzy dalam konferensi pers virtual belum lama ini.
Kolaborasi dengan Yayasan Plan International Indonesia bertujuan untuk mendukung kesetaraan perempuan, khususnya remaja. Menurut Suzy, remaja perempuan diharapkan dapat memperjuangkan hak mereka agar terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan seksual.
“Program ini sekaligus meningkatkan kesadaran publik untuk menghentikan kekerasan seksual terhadap perempuan melalui pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS),” ujar Suzy.
Sementara itu, menurut Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia Dini Widiastuti, pihaknya memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas anak dan kaum muda perempuan untuk perlindungan diri serta kemampuan untuk bersuara terutama di ruang digital.
“Kami juga mengadvokasi hak mereka untuk hidup di lingkungan yang aman dan dilindungi oleh negara,” ujar Dini.
Dini mengungkapkan bahwa dampak kekerasan berbasis gender dapat berakibat fatal bagi tumbuh kembang anak dan kaum muda perempuan. Plan Indonesia berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan mendorong kesetaraan bagi anak perempuan.
Owner & Executive Chairperson The Body Shop Indonesia Suzy Hutomo menerangkan, program Bring Back Equality For Girls diselenggarakan berdasarkan catatan Komnas Perempuan bahwa saat ini Indonesia berada pada kondisi darurat kekerasan seksual. Dalam kurun 12 tahun terakhir, kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia naik hingga 800%.
“Terlebih di saat pandemi COVID-19 melanda, kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) meningkat selaras dengan peningkatan aktivitas di dunia digital,” ujar Suzy dalam konferensi pers virtual belum lama ini.
Kolaborasi dengan Yayasan Plan International Indonesia bertujuan untuk mendukung kesetaraan perempuan, khususnya remaja. Menurut Suzy, remaja perempuan diharapkan dapat memperjuangkan hak mereka agar terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan seksual.
“Program ini sekaligus meningkatkan kesadaran publik untuk menghentikan kekerasan seksual terhadap perempuan melalui pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS),” ujar Suzy.
Sementara itu, menurut Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia Dini Widiastuti, pihaknya memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas anak dan kaum muda perempuan untuk perlindungan diri serta kemampuan untuk bersuara terutama di ruang digital.
“Kami juga mengadvokasi hak mereka untuk hidup di lingkungan yang aman dan dilindungi oleh negara,” ujar Dini.
Dini mengungkapkan bahwa dampak kekerasan berbasis gender dapat berakibat fatal bagi tumbuh kembang anak dan kaum muda perempuan. Plan Indonesia berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan mendorong kesetaraan bagi anak perempuan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda