Jangan Abaikan Saraf Terjepit, Bisa Merusak Saraf Hingga Kelumpuhan

Minggu, 04 April 2021 - 03:00 WIB
Jangan Abaikan Saraf Terjepit, Bisa Merusak Saraf Hingga Kelumpuhan. Foto/Somerset Orthopedic & Sports Medicine
JAKARTA - Saraf meluas dari otak dan sumsum tulang belakang, mengirimkan pesan penting ke seluruh tubuh. Jika Anda mengalami saraf terjepit atau pinched nerve, tubuh mengirimkan sinyal peringatan seperti nyeri . Jangan abaikan sinyal peringatan ini.

Saraf terjepit merupakan kondisi yang tidak bisa disepelekan. Biasanya, saraf terjepit terjadi ketika terlalu banyak tekanan diberikan ke saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, otot atau tendon. Tekanan ini mengganggu fungsi saraf, menyebabkan nyeri, kesemutan, mati rasa atau kelemahan.

Saraf terjepit dapat terjadi di sejumlah tempat di tubuh. Disk hernia di tulang belakang bagian bawah, misalnya, dapat menekan akar saraf, menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke bagian belakang kaki. Selain itu, saraf terjepit di pergelangan tangan dapat menyebabkan nyeri dan mati rasa di tangan dan jari atau carpal tunnel syndrome.





Dilansir dari Mayo Clinic, Jumat (2/4) saraf terjepit umumnya ditandai oleh beberapa gejala seperti mati rasa atau berkurangnya sensasi di area yang disuplai oleh saraf, nyeri tajam, sakit atau terbakar, yang bisa menjalar ke luar, kesemutan dan sensasi jarum (paresthesia), kelemahan otot di area yang terkena dan sering merasa kaki atau tangan "tertidur".

Dengan istirahat dan perawatan konservatif lainnya, kebanyakan orang pulih dari saraf terjepit dalam beberapa hari atau minggu. Terkadang, operasi diperlukan untuk menghilangkan rasa sakit akibat saraf terjepit.

Perawatan yang paling sering direkomendasikan untuk saraf terjepit adalah istirahat di area yang terkena. Dokter akan meminta untuk menghentikan aktivitas apa pun yang menyebabkan atau memperburuk tekanan. Selain itu, Anda juga bisa melakukan terapi fisik, pengobatan dan operasi.



Saraf terjepit yang tidak ditangani dapat menyebabkan nyeri semakin memburuk. Kondisi ini menyebabkan sulit beraktivitas serta komplikasi yang mencakup inkontinensia urine dan inkontinensia tinja, hilang sensasi di area sekitar dubur dan paha bagian dalam dan kerusakan saraf permanen yang menyebabkan kelumpuhan.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More