Alternatif Makanan Instan yang Sehat untuk Anak
Rabu, 14 April 2021 - 17:08 WIB
JAKARTA - Makanan instan disukai karena kepraktisan pengolahannya. Anda yang suka makanan instan, tak salah mengonsumsinya asal tidak berlebihan dan yang paling penting adalah perhatikan nilai gizinya.
Amat penting memperhatikan gizi makanan, terutama yang diperuntukkan bagi anak-anak agar tak mengalami stunting. Stunting sendiri masih menjadi tantangan besar di bidang kesehatan dan tumbuh kembang anak yang harus dihadapi Indonesia. Pada 2019 saja, jumlah kasus stunting mencapai angka 27,6%.
Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak, baik tubuh maupun otak, akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Angka kasus stunting di atas tentu sangat mengkhawatirkan, karena masa depan bangsa berada di tangan 79,55 juta anak Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik pada 2019.
Sumber daya yang paling berharga bagi suatu negara adalah sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu, seluruh pihak harus memperhatikan tumbuh kembang anak mulai sejak dalam kandungan, bayi, hingga mereka memasuki masa emas.
Lalu, apa yang harus dilakukan demi menekan angka stunting?
Salah satunya, menurut Spesialis Gizi Dr. Feni Nugraha, MARS, MGz, SpGk, adalah dengan pemberian asupan makanan bergizi untuk anak, dimulai dari sarapan. Memberikan sarapan pada anak juga tidak bisa salah pilih, melainkan harus yang bisa membantu melengkapi asupan gizi di pagi hari.
Pemberian mie instan selalu pada anak sebaiknya dihindari. Menurut Feni, bahan utama mie instan adalah tepung, yang termasuk ke dalam jenis karbohidrat sederhana. "Jadi susah dicerna dan bisa merusak usus. Itu sebabnya, mie instan tak bisa dikonsumsi berlebihan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Feni, mie instan juga tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Amat penting memperhatikan gizi makanan, terutama yang diperuntukkan bagi anak-anak agar tak mengalami stunting. Stunting sendiri masih menjadi tantangan besar di bidang kesehatan dan tumbuh kembang anak yang harus dihadapi Indonesia. Pada 2019 saja, jumlah kasus stunting mencapai angka 27,6%.
Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak, baik tubuh maupun otak, akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Angka kasus stunting di atas tentu sangat mengkhawatirkan, karena masa depan bangsa berada di tangan 79,55 juta anak Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik pada 2019.
Sumber daya yang paling berharga bagi suatu negara adalah sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu, seluruh pihak harus memperhatikan tumbuh kembang anak mulai sejak dalam kandungan, bayi, hingga mereka memasuki masa emas.
Lalu, apa yang harus dilakukan demi menekan angka stunting?
Salah satunya, menurut Spesialis Gizi Dr. Feni Nugraha, MARS, MGz, SpGk, adalah dengan pemberian asupan makanan bergizi untuk anak, dimulai dari sarapan. Memberikan sarapan pada anak juga tidak bisa salah pilih, melainkan harus yang bisa membantu melengkapi asupan gizi di pagi hari.
Pemberian mie instan selalu pada anak sebaiknya dihindari. Menurut Feni, bahan utama mie instan adalah tepung, yang termasuk ke dalam jenis karbohidrat sederhana. "Jadi susah dicerna dan bisa merusak usus. Itu sebabnya, mie instan tak bisa dikonsumsi berlebihan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Feni, mie instan juga tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
tulis komentar anda