Aktivitas Fisik Tetap Dianjurkan Selama Berpuasa
Jum'at, 23 April 2021 - 15:30 WIB
JAKARTA - Puasa bukan berarti bermalas-malasan dan tidak bersemangat beraktivitas. Mengonsumsi makanan yang bergizi dan rajin melakukan aktivitas fisik dapat membuat tubuh menjadi bugar dan lebih bersemangat dalam beribadah dan beraktivitas.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa proporsi masyarakat Indonesia yang aktivitas fisiknya kurang (inaktivitas fisik) masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 33.5%.
Data tersebut merupakan kondisi sebelum pandemi Covid-19 dan diperkirakan angka ini meningkat di mana aktivitas di luar rumah dibatasi. Salah satunya banyak yang bekerja atau belajar dari rumah.
“Padahal kurang aktivitas fisik menjadi faktor risiko primer ke-4 penyebab kematian di dunia,” kata dokter spesialis kedokteran olahraga RSUI, Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, Sp.KO baru-baru ini.
Saat menjalankan ibadah puasa, asupan makanan dan minuman berkurang, sehingga energi yang dimiliki lebih sedikit dari biasanya. Walaupun begitu, masih dapat melakukan latihan fisik dengan beberapa penyesuaian.
Seperti halnya frekuensi tidak sesering pada bulan-bulan biasa, intensitas lebih ringan dari biasanya, waktu dibuat lebih singkat, dan jenis diutamakan yang bersifat kardiorespirasi.
“Tidak hanya 4 poin tersebut, dalam melakukan latihan fisik yang aman kita juga harus menerapkan prinsip BBTT (Baik, Benar, Terukur, Teratur),” jelas dr. Tata.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa proporsi masyarakat Indonesia yang aktivitas fisiknya kurang (inaktivitas fisik) masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 33.5%.
Data tersebut merupakan kondisi sebelum pandemi Covid-19 dan diperkirakan angka ini meningkat di mana aktivitas di luar rumah dibatasi. Salah satunya banyak yang bekerja atau belajar dari rumah.
“Padahal kurang aktivitas fisik menjadi faktor risiko primer ke-4 penyebab kematian di dunia,” kata dokter spesialis kedokteran olahraga RSUI, Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, Sp.KO baru-baru ini.
Saat menjalankan ibadah puasa, asupan makanan dan minuman berkurang, sehingga energi yang dimiliki lebih sedikit dari biasanya. Walaupun begitu, masih dapat melakukan latihan fisik dengan beberapa penyesuaian.
Seperti halnya frekuensi tidak sesering pada bulan-bulan biasa, intensitas lebih ringan dari biasanya, waktu dibuat lebih singkat, dan jenis diutamakan yang bersifat kardiorespirasi.
“Tidak hanya 4 poin tersebut, dalam melakukan latihan fisik yang aman kita juga harus menerapkan prinsip BBTT (Baik, Benar, Terukur, Teratur),” jelas dr. Tata.
tulis komentar anda