Bermutasi Ganda dan Mudah Menular, Waspadai Varian Covid-19 India
Selasa, 27 April 2021 - 10:16 WIB
JAKARTA - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa ada 10 kasus varian Covid-19 India ditemukan di Indonesia. Namun, Juru Bicara Vaksinasi, Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa itu bukan kasus B1617, melainkan B117.
Sampai saat ini, Kemenkes memastikan bahwa varian B1617 yang menyebabkan 'tsunami' Covid-19 di India tak ditemukan satu kasus pun di Indonesia.
Meski begitu, masyarakat Indonesia diminta untuk terus waspada terhadap segala macam varian Covid-19, termasuk B1617 yang diketahui bermutasi ganda. Apa artinya?
Varian B1617 kali pertama terdeteksi di India pada Oktober 2020. Soal seberapa menyebarnya virus ini di India, BBC melaporkan, karena pengujian sampel tidak cukup luas, maka tidak dapat menentukan seberapa jauh atau cepat penyebaran varian B1617 ini.
Varian B1617 terdeteksi di 220 dari 361 sampel Covid-19 yang dikumpulkan antara Januari hingga Maret di negara bagian Maharashtra, India barat. Di sisi lain, varian ini, menurut GISAID, sudah ada di 21 negara.
Perjalanan internasional menjadi salah satu penyebab utama persebaran varian B1617. Di Inggris sendiri, serangan varian ini sudah terjadi pada 103 kasus yang diidentifikasi sejak 22 Februari 2021.
Sementara itu, kantor berita The Print menjelaskan bahwa varian ini mungkin dapat menyebar lebih mudah antarmanusia daripada varian lainnya.
"Ini karena mutasi yang dibawanya yang disebut L452R, mutasi yang memengaruhi protein lonjakan virus. Itu adalah kunci yang digunakan virus corona untuk membuka pintu sel tubuh manusia," lapor The Print.
Mutasi L452R mengubah bagian protein lonjakan yang secara langsung berinteraksi dengan ACE2, molekul di permukaan sel tubuh manusia yang diikat oleh virus untuk masuk ke dalam. Penelitian awal mengungkapkan, mutasi L452R ini memungkinkan virus corona yang masuk mengikat sel dengan lebih stabil.
"Pada varian sebelumnya, seperti varian Kent, mutasi seperti ini yang meningkatkan kemampuan pengikatan virus dan mengakibatkan virus menjadi lebih menular. Peneliti memperkirakan, varian B1617 20% lebih mudah menular dibanding varian Covid-19 lainnya," ungkap laporan tersebut.
Lihat Juga: Kemenkes Resmikan PLTS di RS Bekasi, Komitmen untuk Terapkan Prinsip Keberlanjutan di Sektor Kesehatan
Baca Juga
Sampai saat ini, Kemenkes memastikan bahwa varian B1617 yang menyebabkan 'tsunami' Covid-19 di India tak ditemukan satu kasus pun di Indonesia.
Meski begitu, masyarakat Indonesia diminta untuk terus waspada terhadap segala macam varian Covid-19, termasuk B1617 yang diketahui bermutasi ganda. Apa artinya?
Varian B1617 kali pertama terdeteksi di India pada Oktober 2020. Soal seberapa menyebarnya virus ini di India, BBC melaporkan, karena pengujian sampel tidak cukup luas, maka tidak dapat menentukan seberapa jauh atau cepat penyebaran varian B1617 ini.
Varian B1617 terdeteksi di 220 dari 361 sampel Covid-19 yang dikumpulkan antara Januari hingga Maret di negara bagian Maharashtra, India barat. Di sisi lain, varian ini, menurut GISAID, sudah ada di 21 negara.
Perjalanan internasional menjadi salah satu penyebab utama persebaran varian B1617. Di Inggris sendiri, serangan varian ini sudah terjadi pada 103 kasus yang diidentifikasi sejak 22 Februari 2021.
Sementara itu, kantor berita The Print menjelaskan bahwa varian ini mungkin dapat menyebar lebih mudah antarmanusia daripada varian lainnya.
"Ini karena mutasi yang dibawanya yang disebut L452R, mutasi yang memengaruhi protein lonjakan virus. Itu adalah kunci yang digunakan virus corona untuk membuka pintu sel tubuh manusia," lapor The Print.
Mutasi L452R mengubah bagian protein lonjakan yang secara langsung berinteraksi dengan ACE2, molekul di permukaan sel tubuh manusia yang diikat oleh virus untuk masuk ke dalam. Penelitian awal mengungkapkan, mutasi L452R ini memungkinkan virus corona yang masuk mengikat sel dengan lebih stabil.
"Pada varian sebelumnya, seperti varian Kent, mutasi seperti ini yang meningkatkan kemampuan pengikatan virus dan mengakibatkan virus menjadi lebih menular. Peneliti memperkirakan, varian B1617 20% lebih mudah menular dibanding varian Covid-19 lainnya," ungkap laporan tersebut.
Lihat Juga: Kemenkes Resmikan PLTS di RS Bekasi, Komitmen untuk Terapkan Prinsip Keberlanjutan di Sektor Kesehatan
(nug)
tulis komentar anda