Ini Harapan Menparekraf Sandi dari Film Penantian Cinta di Telaga Menjer
Minggu, 09 Mei 2021 - 22:10 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menilai film memiliki tingkat efektivitas tinggi sebagai medium promosi destinasi pariwisata nasional sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat. Hal itu disampaikan Sandiaga saat menghadiri pengguliran perdana film Penantian Cinta di Telaga Menjer produksi PT Jaya Sakti Production di Usmar Ismail Hall, Jakarta, Sabtu (8/5).
Film Penantian Cinta di Telaga Menjer mengambil lokasi syuting di kawasan Telaga Menjer, Wonosobo, Jawa Tengah. Sebagaimana film Laskar Pelangi yang mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Belitung hingga 1.800%, Sandiaga berharap film ini bisa mempromosikan destinasi wisata di Wonosobo.
"Film menjadi perangkat komunikasi yang penting. Kita lihat film Laskar Pelangi yang sukses memasarkan Belitung. Semoga Penantian Cinta di Telaga Menjer bisa menjadi sarana pemasaran wisata dan membawa multiplier effect terutama pada penciptaan lapangan kerja di Wonosobo," ujar Menparekraf dalam keterangan persnya, Minggu (9/5).
Tak hanya menjadi ajang promosi pariwisata nasional, industri film yang merupakan bagian dari ekonomi kreatif ini diyakini Sandiaga mampu menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Ekonomi kreatif terbukti menjadi sumber lapangan kerja. Kita akan dorong ini menjadi sumber pendapatan masyarakat. Memang kita di dalam bingkai PPKM skala mikro, memang saat ini banyak pembatasan-pembatasan, tapi saya yakin imajinasi kita tak akan bisa dibatasi. Jadi karya ekonomi kreatif ini harus kita apresiasi dan mudah-mudahan menjadi inspirasi," tutur Sandiaga.
Sementara itu, Direktur PT Jaya Sakti Production, Eprilia Tri Arum Taurusia mengamini pernyatan Meparekraf Sandi yang menyebut ekonomi kreatif terbukti mampu membuka lapangan kerja di tengah pandemi. Menurutnya, ada sekitar 200 orang mulai dari kru film, artis, pelaku kesenian lokal, jasa katering dan penginapan terlibat selama proses syuting film ini.
"Dengan adanya pembuatan film ini para pelaku ekonomi kreatif cukup terbantu. Bukan hanya kru film, tetapi juga para pihak yang terkait selama proses syuting film," ungkapnya.
Menurut Eprilia, film Penantian Cinta di Telaga Menjer diproduksi dalam rangka mempromosikan destinasi wisata di Wonosobo agar menarik para turis lokal maupun mancanegara. Lebih dari itu, film yang diangkat dari mitos yang dipercayai masyarakat di sekitar kawasan Telaga Menjer diharapkan bisa membawa hikmah dan edukasi bagi masyrakat.
"Saya harap film ini tidak hanya enak ditonton tetapi juga membawa hikmah edukasi bagi masyarakat. Bukan hanya sekadar promosi wisata tetapi muatan film ini juga menjadi edukasi untuk masyarakat," tukasnya.
Film Penantian Cinta di Telaga Menjer mengambil lokasi syuting di kawasan Telaga Menjer, Wonosobo, Jawa Tengah. Sebagaimana film Laskar Pelangi yang mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Belitung hingga 1.800%, Sandiaga berharap film ini bisa mempromosikan destinasi wisata di Wonosobo.
"Film menjadi perangkat komunikasi yang penting. Kita lihat film Laskar Pelangi yang sukses memasarkan Belitung. Semoga Penantian Cinta di Telaga Menjer bisa menjadi sarana pemasaran wisata dan membawa multiplier effect terutama pada penciptaan lapangan kerja di Wonosobo," ujar Menparekraf dalam keterangan persnya, Minggu (9/5).
Tak hanya menjadi ajang promosi pariwisata nasional, industri film yang merupakan bagian dari ekonomi kreatif ini diyakini Sandiaga mampu menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Ekonomi kreatif terbukti menjadi sumber lapangan kerja. Kita akan dorong ini menjadi sumber pendapatan masyarakat. Memang kita di dalam bingkai PPKM skala mikro, memang saat ini banyak pembatasan-pembatasan, tapi saya yakin imajinasi kita tak akan bisa dibatasi. Jadi karya ekonomi kreatif ini harus kita apresiasi dan mudah-mudahan menjadi inspirasi," tutur Sandiaga.
Sementara itu, Direktur PT Jaya Sakti Production, Eprilia Tri Arum Taurusia mengamini pernyatan Meparekraf Sandi yang menyebut ekonomi kreatif terbukti mampu membuka lapangan kerja di tengah pandemi. Menurutnya, ada sekitar 200 orang mulai dari kru film, artis, pelaku kesenian lokal, jasa katering dan penginapan terlibat selama proses syuting film ini.
"Dengan adanya pembuatan film ini para pelaku ekonomi kreatif cukup terbantu. Bukan hanya kru film, tetapi juga para pihak yang terkait selama proses syuting film," ungkapnya.
Menurut Eprilia, film Penantian Cinta di Telaga Menjer diproduksi dalam rangka mempromosikan destinasi wisata di Wonosobo agar menarik para turis lokal maupun mancanegara. Lebih dari itu, film yang diangkat dari mitos yang dipercayai masyarakat di sekitar kawasan Telaga Menjer diharapkan bisa membawa hikmah dan edukasi bagi masyrakat.
"Saya harap film ini tidak hanya enak ditonton tetapi juga membawa hikmah edukasi bagi masyarakat. Bukan hanya sekadar promosi wisata tetapi muatan film ini juga menjadi edukasi untuk masyarakat," tukasnya.
(nug)
tulis komentar anda