Kembali Berjumpa Lebaran, Ustadz Zaki Mirza Lebih Banyak Bersyukur
Jum'at, 14 Mei 2021 - 20:27 WIB
JAKARTA - Pendakwah Ustadz Zaki Mirza memaknai Hari Raya Idul Fitri tahun ini sebagai momen syukur kepada Allah SWT atas anugerah kehidupan lebih baik dan peduli menjaga kesehatan tubuh. Hal ini juga mengingat bahwa dirinya belum lama ini jatuh pingsan ketika mengisi ceramah di Pekanbaru, Riau.
Ustadz Zaki, yang tengah menikmati kebersamaan dengan istri dan anak, melihat berbagai kejadian yang menimpanya membuatnya merasa jika Lebaran tahun ini harus lebih bersyukur lagi.
"Alhamdulilah lewat kejadian di Riau itu saya masih dikasih kesempatan sama Allah buat menata hidup lebih baik lagi. Sekarang lebih banyak belajar lagi, kumpulkan materi lagi, enggak jauh dari sempurna mungkin. Kemarin, nasihat atau teguran supaya banyak hal yang harus diperbaiki, sudah umur 42 tahun. Alhamdulilah," ungkap Ustad Zaki saat dijumpai di Hotel Harris Tebet, Jakarta, Jumat (14/5).
Dengan kondisi yang pernah dialami Ustadz Zaki, sang istri, Shinta Tanjung pun kini jadi istri yang agak bawel untuk selalu mengingatkan kondisi kesehatan suaminya.
"Saya selalu bilang ke suami jangan terlalu ambil banyak kegiatan atau acara. Kalau yang enggak penting jangan silaturahmi, di rumah saja, dan alhamdulilah pola hidupnya sudah lebih baik, pola makan lebih bagus meski belum mau makan sayur, tapi buah sudah dan dia harus mau," ungkap Shinta.
Selain masalah kesehatan, hal lain yang membuat Shinta khawatir adalah touring motor yang sering dilakoni suaminya dengan jarak yang terbilang jauh dari rumah. Hal itu pun membuatnya ikut menyarankan suami untuk mengurangi jadwal touringnya.
Terkait hal tersebut, Ustadz Zaki mengaku jika kegiatan touring motor sudah tidak seberapa, bahkan belum pernah touring lagi sejak pandemi Covid-19. "Saya kurangi touring karena pernah kecelakaan dan ketiban motor gede lumayan keseret sampai 45 meter di daeah Cirebon sehabis keluar dari hotel," ujar Ustadz kelahiran Jakarta, 8 Mei 1979.
"Pas sebelum Covid ajak Abizar touring ke puncak kok merasa aneh. Biasa enggak ada capeknya, tapi ini kok ada yang sakit di belakang. Waktu diperiksa di Kelapa Gading, cek ada tulang ekornya yang kegeser, makanya enggak boleh kelamaan duduk di motor," tuturnya.
Alumnus Ponpes Darul Muttaqin Bogor dan Universitas Al Azhar, Kairo Mesir ini merasa bahwa ada hikmah di balik kejadian itu semua. Dia harus lebih banyak diam, belajar dan mengumpulkan ilmu lagi. "Terus muhasabah lebih ditingkatkan lagi, dan sejak itu, jadi suka melakukan aktivitas olahraga renang," tukasnya.
Ustadz Zaki, yang tengah menikmati kebersamaan dengan istri dan anak, melihat berbagai kejadian yang menimpanya membuatnya merasa jika Lebaran tahun ini harus lebih bersyukur lagi.
"Alhamdulilah lewat kejadian di Riau itu saya masih dikasih kesempatan sama Allah buat menata hidup lebih baik lagi. Sekarang lebih banyak belajar lagi, kumpulkan materi lagi, enggak jauh dari sempurna mungkin. Kemarin, nasihat atau teguran supaya banyak hal yang harus diperbaiki, sudah umur 42 tahun. Alhamdulilah," ungkap Ustad Zaki saat dijumpai di Hotel Harris Tebet, Jakarta, Jumat (14/5).
Dengan kondisi yang pernah dialami Ustadz Zaki, sang istri, Shinta Tanjung pun kini jadi istri yang agak bawel untuk selalu mengingatkan kondisi kesehatan suaminya.
"Saya selalu bilang ke suami jangan terlalu ambil banyak kegiatan atau acara. Kalau yang enggak penting jangan silaturahmi, di rumah saja, dan alhamdulilah pola hidupnya sudah lebih baik, pola makan lebih bagus meski belum mau makan sayur, tapi buah sudah dan dia harus mau," ungkap Shinta.
Selain masalah kesehatan, hal lain yang membuat Shinta khawatir adalah touring motor yang sering dilakoni suaminya dengan jarak yang terbilang jauh dari rumah. Hal itu pun membuatnya ikut menyarankan suami untuk mengurangi jadwal touringnya.
Terkait hal tersebut, Ustadz Zaki mengaku jika kegiatan touring motor sudah tidak seberapa, bahkan belum pernah touring lagi sejak pandemi Covid-19. "Saya kurangi touring karena pernah kecelakaan dan ketiban motor gede lumayan keseret sampai 45 meter di daeah Cirebon sehabis keluar dari hotel," ujar Ustadz kelahiran Jakarta, 8 Mei 1979.
"Pas sebelum Covid ajak Abizar touring ke puncak kok merasa aneh. Biasa enggak ada capeknya, tapi ini kok ada yang sakit di belakang. Waktu diperiksa di Kelapa Gading, cek ada tulang ekornya yang kegeser, makanya enggak boleh kelamaan duduk di motor," tuturnya.
Alumnus Ponpes Darul Muttaqin Bogor dan Universitas Al Azhar, Kairo Mesir ini merasa bahwa ada hikmah di balik kejadian itu semua. Dia harus lebih banyak diam, belajar dan mengumpulkan ilmu lagi. "Terus muhasabah lebih ditingkatkan lagi, dan sejak itu, jadi suka melakukan aktivitas olahraga renang," tukasnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda