Kontroversi Nagita Slavina Jadi Duta PON XX, Raffi Ahmad :Dia Ikon, Dutanya Boaz Solossa
Jum'at, 04 Juni 2021 - 15:47 WIB
JAKARTA - Penunjukan Nagita Slavina sebagai duta PON XX menua kontroversi. Ia disebut tak layak mewakili sosok Papua. Arie Kriting pun melayangkan kritikannya yang mendapat dukungan Dian Sastrowardoyo. Raffi Ahmad menjawab kontroversi penunjukkan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua.
"Dia ikon, bukan duta PON," ujar Raffi di kawasan Mampang, Jakarta.
Sang presenter kemudian menjelaskan bahwa ada kesalahan penerjemahan informasi soal keterlibatan Nagita Slavina dalam PON XX.
"Dutanya Boaz Solossa," kata Raffi.
Sayang, Raffi Ahmad tak mau berkomentar lebih banyak mengenai kontroversi keterlibatan Nagita Slavina dalam PON XX.
"Nanti tanya ke pihak PON saja," tuturnya.
Sebagaimana diberitakan, penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua menuai kontroversi. Salah satu yang cukup keras melontarkan kritik adalah Arie Kriting.
Melalui Instagram, sang komika menyampaikan pendapatnya soal penunjukkan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX.
"Aspirasi kami adalah untuk memperjuangkan kehadiran perempuan Papua di event nasional yang digelar di tanah mereka. Baik sebagai ikon maupun duta. Apa pun istilahnya, yang terutama adalah representasi itu ada," tuturnya.
"Dia ikon, bukan duta PON," ujar Raffi di kawasan Mampang, Jakarta.
Sang presenter kemudian menjelaskan bahwa ada kesalahan penerjemahan informasi soal keterlibatan Nagita Slavina dalam PON XX.
"Dutanya Boaz Solossa," kata Raffi.
Baca Juga
Sayang, Raffi Ahmad tak mau berkomentar lebih banyak mengenai kontroversi keterlibatan Nagita Slavina dalam PON XX.
"Nanti tanya ke pihak PON saja," tuturnya.
Sebagaimana diberitakan, penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua menuai kontroversi. Salah satu yang cukup keras melontarkan kritik adalah Arie Kriting.
Melalui Instagram, sang komika menyampaikan pendapatnya soal penunjukkan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX.
"Aspirasi kami adalah untuk memperjuangkan kehadiran perempuan Papua di event nasional yang digelar di tanah mereka. Baik sebagai ikon maupun duta. Apa pun istilahnya, yang terutama adalah representasi itu ada," tuturnya.
Baca Juga
(wur)
tulis komentar anda