Stunting Masih Jadi Momok, Rata-Rata Konsumsi Susu di Indonesia di Bawah Negara ASEAN

Kamis, 10 Juni 2021 - 08:27 WIB
Makanan yang dapat dikonsumsi untuk mencegah stunting adalah susu yang mengandung berbagai protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh. / Foto: ilustrasi/ist
JAKARTA - Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia, dan dapat berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Stunting dapat dicegah dengan menjaga kuantitas dan kualitas gizi yang dikonsumsi ibu dan anak.



Makanan yang dapat dikonsumsi untuk mencegah stunting adalah susu yang mengandung berbagai protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Sebagaimana diketahui, susu segar maupun susu yang telah terfortifikasi, menjadi salah satu sumber gizi yang dapat menunjang kesehatan anak hingga dewasa.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, rata-rata konsumsi susu di Indonesia hanya 16,27 kg/kapita/tahun. Angka ini jauh di bawah negara ASEAN lainnya seperti Malaysia yang mencapai 36,2/kg/kapita/tahun, Myanmar dengan 26,7kg/kapita/tahun dan Thailand dengan 22,2kg/kapita/tahun.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perternakan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Ir. Fini Murfiani, M.Si mengatakan bahwa Indonesia masih memiliki potensi untuk meningkatkan produksi maupun konsumsi susu nasional. Upaya peningkatan produksi dan konsumsi susu di Indonesia perlu dibarengi dengan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya susu.



"Pengetahuan mengenai peran susu sebagai sumber makronutrien dan mikronutrien yang dapat mencegah stunting pada anak serta menjaga kesehatan secara umum dapat meningkatkan konsumsi susu yang berkualitas di masyarakat," kata Fini, dalam webinar 'Peningkatan Produksi dan Konsumsi Susu Turut Cegah Stunting' Rabu (9/6).

Selain itu, FKGM Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Mohammad Juffrie, SpA(K) menjelaskan bahwa susu merupakan salah satu sumber gizi unik karena mudah untuk dikonsumsi semua kalangan masyarakat. Susu mengandung protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan.

"Fungsi susu untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, agar terhindar dari kekurangan gizi mikro seperti anemia defisiensi besi hingga kekurangan gizi makro seperti gizi buruk yang berujung stunting. Minum susu disertai prinsip gizi seimbang bagi ibu hamil turut mencegah bayi lahir pendek atau stunting," kata dr. Juffrie.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa susu yang berkualitas dapat berasal dari susu segar maupun susu terfortifikasi. Produksi dan konsumsi susu juga ditentukan dari dunia usaha yang membawa inovasi serta menyediakan akses gizi bagi masyarakat.



"Selain susu segar, susu berkualitas yang mudah ditemui di masyarakat adalah susu terfortifikasi yang telah dilengkapi dengan gizi penting seperti protein, zat besi, vitamin C atau vitamin dan mineral lainnya," tutupnya.
(nug)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More