Studi: Orang yang Sudah Divaksin Tetap Berisiko Terinfeksi COVID-19 Varian Delta
Senin, 14 Juni 2021 - 09:09 WIB
JAKARTA - Studi awal yang dilakukan All India Institute of Medicine Science (AIIMS) yang berbasis di New Delhi mengklaim bahwa COVID-19 varian Delta (B1.617.2) ditemukan pada mereka yang sudah divaksin , baik itu satu maupun dua dosis.
Studi AIIMS ini melibatkan 63 orang sebagai subyek penelitian dengan detail 36 orang penerima dua dosis vaksin COVID-19, dan 27 orang penerima satu dosis. Hasil penelitian pun menjelaskan secara gamblang kemungkinan paparan itu masih ada meski sudah divaksin.
"Varian Delta ditemukan pada 36 orang (57,1%) dari 63 subyek penelitian dengan detail ada pada 19 pasien penerima dua dosis vaksin (52,8%) dan 17 orang penerima satu dosis vaksin (47,2%)," terang studi AIIMS tersebut, seperti dikutip dari Live Mint, Senin (14/6).
"Sepuluh pasien menerima Covishield (AZD1222), sementara 53 lainnya menerima Covaxin (BBV152), di mana 41 orang berjenis kelamin laki-laki dan 22 lain perempuan," tambah laporan tersebut.
Terkait dengan usia, rerata pasien berusia 21 hingga 92 tahun. Dari kesemuanya diketahui tak ada penyakit penyerta yang dapat memperberat risiko penularan.
Laporan lebih lanjut menyatakan bahwa tidak ada laporan kematian dalam ukuran sampel 63 orang ini, meskipun hampir semua kasus melaporkan demam tinggi yang tak kunjung reda selama 5 hingga 7 hari paska vaksinasi.
"Viral load pada saat diagnosis berstatus tinggi pada semua pasien, terlepas dari status vaksinasi ataupun jenis vaksin yang diterima. Perjalanan awal penyakit dimulai dengan demam non-remisi tingkat tinggi berlangsung selama 5-7 hari, mirip dengan presentasi klinis pada pasien yang tak menerima vaksinasi," ungkap laporan studi.
Lihat Juga: Peneliti Temukan Tanaman Endemik Madura Kamandin Saebo Berkhasiat Obati Sakit Gigi hingga Hipertensi
Studi AIIMS ini melibatkan 63 orang sebagai subyek penelitian dengan detail 36 orang penerima dua dosis vaksin COVID-19, dan 27 orang penerima satu dosis. Hasil penelitian pun menjelaskan secara gamblang kemungkinan paparan itu masih ada meski sudah divaksin.
"Varian Delta ditemukan pada 36 orang (57,1%) dari 63 subyek penelitian dengan detail ada pada 19 pasien penerima dua dosis vaksin (52,8%) dan 17 orang penerima satu dosis vaksin (47,2%)," terang studi AIIMS tersebut, seperti dikutip dari Live Mint, Senin (14/6).
"Sepuluh pasien menerima Covishield (AZD1222), sementara 53 lainnya menerima Covaxin (BBV152), di mana 41 orang berjenis kelamin laki-laki dan 22 lain perempuan," tambah laporan tersebut.
Terkait dengan usia, rerata pasien berusia 21 hingga 92 tahun. Dari kesemuanya diketahui tak ada penyakit penyerta yang dapat memperberat risiko penularan.
Laporan lebih lanjut menyatakan bahwa tidak ada laporan kematian dalam ukuran sampel 63 orang ini, meskipun hampir semua kasus melaporkan demam tinggi yang tak kunjung reda selama 5 hingga 7 hari paska vaksinasi.
"Viral load pada saat diagnosis berstatus tinggi pada semua pasien, terlepas dari status vaksinasi ataupun jenis vaksin yang diterima. Perjalanan awal penyakit dimulai dengan demam non-remisi tingkat tinggi berlangsung selama 5-7 hari, mirip dengan presentasi klinis pada pasien yang tak menerima vaksinasi," ungkap laporan studi.
Lihat Juga: Peneliti Temukan Tanaman Endemik Madura Kamandin Saebo Berkhasiat Obati Sakit Gigi hingga Hipertensi
(tsa)
tulis komentar anda