Iceperience 2021 Buka Peluang Produser Musik Elektronik Go International
Senin, 14 Juni 2021 - 18:58 WIB
JAKARTA - Ajang kontestasi produser musik elektronik Indonesia atau "Electronic Music Producer Contest" (EMPC) dipastikan segera bergulir kembali di tahun ini. Sejak Iceperience.ID kali pertama digelar pada 2019, EMPC telah menjadi lokomotif bermunculannya para produser musik elektronik berbakat Tanah Air. Tahun ini, yang menjadi edisi ketiga, Iceperience.ID memastikan diri berkolaborasi dengan Spinnin' Records, label rekaman asal Belanda yang menaungi banyak musisi elektronik kelas dunia seperti Martin Garrix, Calvin Harris, Marshmello, DJ Snake, Diplo, dan sebagainya.
Dengan kolaborasi tersebut, pemenang utama EMPC 2021 bakal mendapatkan kesempatan merilis karya musiknya secara global di bawah naungan Spinnin' Records. Proses scouting dan tahapan penjurian EMPC 2021 juga melibatkan sejumlah nama-nama tenar di scene musik elektronik Indonesia. Mereka adalah Winky Wiryawan, Jevin Julian, serta Christian Rijanto. Nama terakhir merupakan figur bertangan dingin dan sarat pengalaman dalam mengembangkan industri musik dan hiburan di Tanah Air.
Perwakilan Iceperience.ID, Diopsaputra mengatakan, penyelenggaraan EMPC 2021 masih konsisten menyuarakan #localICEMovement terhadap kemajuan industri musik elektronik di Tanah Air. Dalam tiap tahapan dan prosesnya, EMPC memberikan berbagai edukasi, inspirasi, serta motivasi agar para produser musik elektronik lokal bisa menghasilkan karya yang mampu menjadi sebuah legacy.
"Semangat dari #localICEMovement melalui EMPC ini adalah kami ingin mengedukasi para talenta muda Indonesia dalam menghasilkan karya musik yang berkualitas dunia sehingga dapat memperkuat ekosistem musik elektronik di Indonesia. Dengan harapan nantinya para musisi dan produser musik elektronik kita bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mampu berkiprah di level internasional," jelas Diopsaputra dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/6).
Kolaborasi dengan label internasional Spinnin' Records menjadi benang merah penyelenggaraan EMPC setelah dua edisi sebelumnya Iceperience.ID juga sukses menggandeng label kelas dunia 88rising dan Barong Family. Merunut ke belakang, EMPC perdana sukses memunculkan Doci sebagai pemenang yang kemudian berkolaborasi dengan Sean Miyashiro & Devinta Trista merilis "Say La Vie" di bawah bendera 88rising. Kemudian di EMPC 2020 giliran Tebedayeng menyabet juara utama dengan karyanya "Let You Go", hasil kolaborasi dengan Rayray, DJ dan produser dari Taiwan di bawah naungan record label Barong Family.
Karya-karya mereka kini dapat dinikmati di berbagai platform musik global seperti Spotify, Apple Music, Joox, dan Youtube Music. Berkaca dari kesuksesan tersebut, pemenang EMPC kali ini diharapkan melampaui pencapaian dari pendahulunya. "Dengan kolaborasi bersama Spinnin' Records yang merupakan record label nomor satu di industri musik elektronik dunia, tentu saja harapan terbesarnya agar musisi lokal terbaik kita bisa go international. Menjadi inspirasi bagi produser musik lokal lainnya agar berani menciptakan legacy mereka sendiri," paparnya.
Pada gelaran tahun ini, EMPC optimistis submission track mampu mencapai target sebanyak 1.000 track, atau dua kali lipat submission track di EMPC tahun lalu. EMPC 2021 dimulai pada awal Juni, diawali dengan tahapan registrasi bagi para musisi dan produser musik lokal mulai 14 Juni hingga 16 Juli 2021. Peserta juga wajib untuk mengunggah hasil karya orisinalnya di platform Soundcloud dan mengirimkan tautannya saat registrasi. Kemudian tahap penjurian pada Juli 2021, para judges EMPC akan menyeleksi dan mengkurasi 20 finalis terpilih hingga 3 besar dan juara favorit.
Para judges EMPC siap mencari produser muda berbakat dan kreatif dengan karya musik yang berkualitas. Dari sisi musik, track yang di-submit harus orisinal, fresh, and song potential. Orisinal yang dimaksud adalah track tersebut bukan remake atau remix dari karya musik yang sudah ada. Kemudian kreativitas, harus sesuatu yang fresh dan terkini. Dari sisi teknikal juga harus mumpuni. Sedangkan song potential, bukan hanya beat yang enak tapi juga 'nendang' di sepanjang lagu. Lalu dari sisi aransemen, juga harus punya multiple parts dalam sebuah lagu serta berkualitas dari segi rekaman, mixing, maupun mastering.
Dengan kolaborasi tersebut, pemenang utama EMPC 2021 bakal mendapatkan kesempatan merilis karya musiknya secara global di bawah naungan Spinnin' Records. Proses scouting dan tahapan penjurian EMPC 2021 juga melibatkan sejumlah nama-nama tenar di scene musik elektronik Indonesia. Mereka adalah Winky Wiryawan, Jevin Julian, serta Christian Rijanto. Nama terakhir merupakan figur bertangan dingin dan sarat pengalaman dalam mengembangkan industri musik dan hiburan di Tanah Air.
Perwakilan Iceperience.ID, Diopsaputra mengatakan, penyelenggaraan EMPC 2021 masih konsisten menyuarakan #localICEMovement terhadap kemajuan industri musik elektronik di Tanah Air. Dalam tiap tahapan dan prosesnya, EMPC memberikan berbagai edukasi, inspirasi, serta motivasi agar para produser musik elektronik lokal bisa menghasilkan karya yang mampu menjadi sebuah legacy.
"Semangat dari #localICEMovement melalui EMPC ini adalah kami ingin mengedukasi para talenta muda Indonesia dalam menghasilkan karya musik yang berkualitas dunia sehingga dapat memperkuat ekosistem musik elektronik di Indonesia. Dengan harapan nantinya para musisi dan produser musik elektronik kita bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mampu berkiprah di level internasional," jelas Diopsaputra dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/6).
Kolaborasi dengan label internasional Spinnin' Records menjadi benang merah penyelenggaraan EMPC setelah dua edisi sebelumnya Iceperience.ID juga sukses menggandeng label kelas dunia 88rising dan Barong Family. Merunut ke belakang, EMPC perdana sukses memunculkan Doci sebagai pemenang yang kemudian berkolaborasi dengan Sean Miyashiro & Devinta Trista merilis "Say La Vie" di bawah bendera 88rising. Kemudian di EMPC 2020 giliran Tebedayeng menyabet juara utama dengan karyanya "Let You Go", hasil kolaborasi dengan Rayray, DJ dan produser dari Taiwan di bawah naungan record label Barong Family.
Karya-karya mereka kini dapat dinikmati di berbagai platform musik global seperti Spotify, Apple Music, Joox, dan Youtube Music. Berkaca dari kesuksesan tersebut, pemenang EMPC kali ini diharapkan melampaui pencapaian dari pendahulunya. "Dengan kolaborasi bersama Spinnin' Records yang merupakan record label nomor satu di industri musik elektronik dunia, tentu saja harapan terbesarnya agar musisi lokal terbaik kita bisa go international. Menjadi inspirasi bagi produser musik lokal lainnya agar berani menciptakan legacy mereka sendiri," paparnya.
Pada gelaran tahun ini, EMPC optimistis submission track mampu mencapai target sebanyak 1.000 track, atau dua kali lipat submission track di EMPC tahun lalu. EMPC 2021 dimulai pada awal Juni, diawali dengan tahapan registrasi bagi para musisi dan produser musik lokal mulai 14 Juni hingga 16 Juli 2021. Peserta juga wajib untuk mengunggah hasil karya orisinalnya di platform Soundcloud dan mengirimkan tautannya saat registrasi. Kemudian tahap penjurian pada Juli 2021, para judges EMPC akan menyeleksi dan mengkurasi 20 finalis terpilih hingga 3 besar dan juara favorit.
Para judges EMPC siap mencari produser muda berbakat dan kreatif dengan karya musik yang berkualitas. Dari sisi musik, track yang di-submit harus orisinal, fresh, and song potential. Orisinal yang dimaksud adalah track tersebut bukan remake atau remix dari karya musik yang sudah ada. Kemudian kreativitas, harus sesuatu yang fresh dan terkini. Dari sisi teknikal juga harus mumpuni. Sedangkan song potential, bukan hanya beat yang enak tapi juga 'nendang' di sepanjang lagu. Lalu dari sisi aransemen, juga harus punya multiple parts dalam sebuah lagu serta berkualitas dari segi rekaman, mixing, maupun mastering.
Lihat Juga :
tulis komentar anda