Film Animasi Nussa Disebut Promosikan Taliban, sang Kreator Semprot Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi
Senin, 21 Juni 2021 - 21:15 WIB
JAKARTA - Film animasi anak-anak Nussa belakangan menjadi sorotan publik di media sosial. Hal tersebut lantaran film yang dibuat oleh Visinema itu dinilai mempromosikan kelompok Taliban.
Kelompok tersebut terkenal dengan kasus pelanggaran HAM terhadap warga Iran dan Afganistan. Tudingan itu datang dari pegiat media sosial Eko Kuntadhi di Twitter.
Eko membagikan foto dua tokoh dalam animasi tersebut, Nussa dan Rara, mengenakan pakaian yang terlihat islami.
"Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan, pakaian lelaki sangat khas Taliban, anak Afganistan. Tapi film Nusa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah atau bagian dari kekuasaan Taliban. Promosi yang merusak!" tulis Eko, seperti dikutip Senin (21/6).
"Pakaian anak lelaki lebih sering jadi model pakaian bomber. Ketimbang pakaian anak-anak Indonesia," imbuhnya di kolom komentar.
Menanggapi hal tersebut, Ryan Adriandhy Halim selaku animator film animasi Nussa angkat bicara. Dia meminta masyarakat untuk bijak menanggapi tudingan tersebut dan mem
"Namun ketika ia menerima kabar bahwa ayahnya membatalkan perjalanan pulang dan tidak dapat mengikuti kompetisi, dan pada saat yang sama seorang siswa baru yang cerdas bernama Jonni dengan cepat menjadi saingannya dalam kompetisi sains sekolah, Nussa belajar arti sebenarnya dari rasa syukur," tulis sinopsis tersebut.
Film animasi Nussa diketahui menjadi perwakilan Indonesia dan akan tampil di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea Selatan pada 8 hingga 18 Juli mendatang.
Kelompok tersebut terkenal dengan kasus pelanggaran HAM terhadap warga Iran dan Afganistan. Tudingan itu datang dari pegiat media sosial Eko Kuntadhi di Twitter.
Baca Juga
Eko membagikan foto dua tokoh dalam animasi tersebut, Nussa dan Rara, mengenakan pakaian yang terlihat islami.
"Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan, pakaian lelaki sangat khas Taliban, anak Afganistan. Tapi film Nusa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah atau bagian dari kekuasaan Taliban. Promosi yang merusak!" tulis Eko, seperti dikutip Senin (21/6).
"Pakaian anak lelaki lebih sering jadi model pakaian bomber. Ketimbang pakaian anak-anak Indonesia," imbuhnya di kolom komentar.
Menanggapi hal tersebut, Ryan Adriandhy Halim selaku animator film animasi Nussa angkat bicara. Dia meminta masyarakat untuk bijak menanggapi tudingan tersebut dan mem
"Namun ketika ia menerima kabar bahwa ayahnya membatalkan perjalanan pulang dan tidak dapat mengikuti kompetisi, dan pada saat yang sama seorang siswa baru yang cerdas bernama Jonni dengan cepat menjadi saingannya dalam kompetisi sains sekolah, Nussa belajar arti sebenarnya dari rasa syukur," tulis sinopsis tersebut.
Film animasi Nussa diketahui menjadi perwakilan Indonesia dan akan tampil di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea Selatan pada 8 hingga 18 Juli mendatang.
(tsa)
tulis komentar anda