Pemerintah Putar Otak Guna Cukupi Kebutuhan Oksigen yang Naik 5 Kali Lipat
Sabtu, 17 Juli 2021 - 21:09 WIB
JAKARTA - Ledakan Covid-19 yang terjadi di Tanah Air membuat pemerintah memutar otak untuk mencukupi semua fasilitas yang dibutuhkan masyarakat. Salah satu perlengkapan yang sempat mengalami kelangkaan akibat membeludaknya pasien Covid-19 adalah oksigen. Bahkan tak sedikit sejumlah rumah sakit di wilayah Indonesia mengeluhkan kelangkaan oksigen untuk para pasien Covid-19.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono tak memungkiri bahwa kebutuhan oksigen harian di Indonesia mencapai 400 ton per hari. Dengan adanya peningkatan secara eksponensial pada kasus-kasus Covid-19 belakangan ini maka kebutuhan oksigen di Indonesia meningkat menjadi lima kali lipat. Alhasil Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Dengan bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian kami sudah melakukan rekonversi dari penggunaan industri yang tadinya besar menjadi sekira 90 persen yang digunakan untuk kebutuhan oksigen medis. Sehingga saat ini hanya tinggal 10 persen lagi kebutuhan yang digunakan untuk kebutuhan industri," terang Wamenkes Dante dalam sesi Konferensi Pers Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat, Sabtu (17/7/2021).
Lebih lanjut, Wamenkes Dante mengatakan, saat ini, masih ada beberapa kekurangan di sana sini sehingga distribusi juga memerlukan perhatian. Alhasil Kemenkes akan mencoba merelokasikan distribusi oksigen agar terbagi dengan baik. Kemenkes akan terus bekerjasama dengan berbagai macam sektor, antara lain dengan satgas-satgas di berbagai provinsi untuk memenuhi kebutuhan distribusi oksigen.
"Hampir setiap hari kami bertemu dan melakukan pendistribusian oksigen dengan prioritas yang kami lakukan secara digital. Penambahan oksigen yang tersalurkan secara digital ini sangat membantu karena itu kami mohon kepada rumah sakit untuk mengisi SIS online oksigen. Ini adalah format digital yang digunakan untuk memprediksi berapa kebutuhan oksigen untuk tiap rumah sakit. Sehingga kita bisa melakukan distribusi ini secara maksimal dan terencana," paparnya.
Pemerintah juga akan menambah sekira 20-30 ribu oksigen konsentrator. Dengan jumlah sebesar itu oksigen konsentrator ini akan mensuplai sekira 600 ton oksigen per hari yang dibutuhkan. Oksigen konsentrator ini bisa mensupply 10 liter oksigen per menit untuk kebutuhan tempat-tempat di kamar isolasi maupun di tempat-tempat rawat rumah sakit tersentral.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono tak memungkiri bahwa kebutuhan oksigen harian di Indonesia mencapai 400 ton per hari. Dengan adanya peningkatan secara eksponensial pada kasus-kasus Covid-19 belakangan ini maka kebutuhan oksigen di Indonesia meningkat menjadi lima kali lipat. Alhasil Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Dengan bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian kami sudah melakukan rekonversi dari penggunaan industri yang tadinya besar menjadi sekira 90 persen yang digunakan untuk kebutuhan oksigen medis. Sehingga saat ini hanya tinggal 10 persen lagi kebutuhan yang digunakan untuk kebutuhan industri," terang Wamenkes Dante dalam sesi Konferensi Pers Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat, Sabtu (17/7/2021).
Lebih lanjut, Wamenkes Dante mengatakan, saat ini, masih ada beberapa kekurangan di sana sini sehingga distribusi juga memerlukan perhatian. Alhasil Kemenkes akan mencoba merelokasikan distribusi oksigen agar terbagi dengan baik. Kemenkes akan terus bekerjasama dengan berbagai macam sektor, antara lain dengan satgas-satgas di berbagai provinsi untuk memenuhi kebutuhan distribusi oksigen.
"Hampir setiap hari kami bertemu dan melakukan pendistribusian oksigen dengan prioritas yang kami lakukan secara digital. Penambahan oksigen yang tersalurkan secara digital ini sangat membantu karena itu kami mohon kepada rumah sakit untuk mengisi SIS online oksigen. Ini adalah format digital yang digunakan untuk memprediksi berapa kebutuhan oksigen untuk tiap rumah sakit. Sehingga kita bisa melakukan distribusi ini secara maksimal dan terencana," paparnya.
Pemerintah juga akan menambah sekira 20-30 ribu oksigen konsentrator. Dengan jumlah sebesar itu oksigen konsentrator ini akan mensuplai sekira 600 ton oksigen per hari yang dibutuhkan. Oksigen konsentrator ini bisa mensupply 10 liter oksigen per menit untuk kebutuhan tempat-tempat di kamar isolasi maupun di tempat-tempat rawat rumah sakit tersentral.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda