Indonesia Juara 1 Kasus Baru Covid-19 Terbanyak di Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia menempati juara satu yang memiliki kasus baru Covid-19 terbanyak sedunia dengan 54 ribu kasus dalam sehari. Indonesia juga menyabet posisi dua dunia peningkatan kematian terbanyak dengan 6.432 kematian dalam satu minggu. Ini berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) .
Angka kematian yang dimiliki Indonesia berada di bawah Brasil dengan kasus kematian terbanyak berjumlah 8.706 dalam kurun waktu satu minggu. Jika dilihat berdasarkan data, influencer kesehatan sekaligus dokter relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda’i menilai 11,8% kematian Covid-19 di dunia berasal dari Indonesia.
“Sangat ironi. Kita tidak sedang baik-baik saja! Angka kasus meledak, 90% akan sembuh tapi 2,7% meninggal. Otomatis jika kasus bertambah, angka kesembuhan akan naik tapi jumlah yang meninggal juga semakin banyak kan?,” tulis Fajri dikutip dari postingan Instagram pribadinya, Sabtu (17/7).
Fajri juga memperlihatkan grafik data Covid-19 bulanan hingga 16 Juli 2021. Grafik tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang terus terjadi setiap harinya. Sayangnya, peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi ini juga dibarengi dengan hoaks yang semakin kencang beredar di masyarakat.
Dalam postingan Instagram, ia menceritakan pesan-pesan yang masuk ke media sosialnya terkait dengan penyebaran hoaks di masyarakat. Fajri mengaku merasa prihatin dengan banyaknya kabar hoaks yang membuat pandemi semakin banyak memakan korban. Padahal para tenaga kesehatan tengah berjibaku membantu masyarakat untuk mengatasi pandemi Covid-19 .
“Hoaks memang semenyeramkan itu. Mau disangkal bagaimanapun juga, Covid-19 memang berbahaya. Walau ada 90% yang sembuh, tapi ada 2,7% orang yang meninggal. Kalau hoaks semakin menyebar, otomatis akan semakin banyak juga orang yang akan meninggal. Jadi, jari penyebar hoaks bisa menjadi pembunuh manusia lainnya,” tambah Fajri.
“Mau nggak percaya corona, mau lelah atau apapun itu, nyatanya RS semakin penuh dan kasus meninggal di rumah atau di jalan semakin banyak juga kan? Nakes semakin berjibaku kelelahan bahkan meninggal, penyebar hoaks lagi menikmati traffic,” tuntasnya.
Lihat Juga: Covid-19 Kembali Serang Singapura, Ini Langkah Kemenkes untuk Halau Penyebarannya di Indonesia
Angka kematian yang dimiliki Indonesia berada di bawah Brasil dengan kasus kematian terbanyak berjumlah 8.706 dalam kurun waktu satu minggu. Jika dilihat berdasarkan data, influencer kesehatan sekaligus dokter relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda’i menilai 11,8% kematian Covid-19 di dunia berasal dari Indonesia.
“Sangat ironi. Kita tidak sedang baik-baik saja! Angka kasus meledak, 90% akan sembuh tapi 2,7% meninggal. Otomatis jika kasus bertambah, angka kesembuhan akan naik tapi jumlah yang meninggal juga semakin banyak kan?,” tulis Fajri dikutip dari postingan Instagram pribadinya, Sabtu (17/7).
Fajri juga memperlihatkan grafik data Covid-19 bulanan hingga 16 Juli 2021. Grafik tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang terus terjadi setiap harinya. Sayangnya, peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi ini juga dibarengi dengan hoaks yang semakin kencang beredar di masyarakat.
Dalam postingan Instagram, ia menceritakan pesan-pesan yang masuk ke media sosialnya terkait dengan penyebaran hoaks di masyarakat. Fajri mengaku merasa prihatin dengan banyaknya kabar hoaks yang membuat pandemi semakin banyak memakan korban. Padahal para tenaga kesehatan tengah berjibaku membantu masyarakat untuk mengatasi pandemi Covid-19 .
“Hoaks memang semenyeramkan itu. Mau disangkal bagaimanapun juga, Covid-19 memang berbahaya. Walau ada 90% yang sembuh, tapi ada 2,7% orang yang meninggal. Kalau hoaks semakin menyebar, otomatis akan semakin banyak juga orang yang akan meninggal. Jadi, jari penyebar hoaks bisa menjadi pembunuh manusia lainnya,” tambah Fajri.
“Mau nggak percaya corona, mau lelah atau apapun itu, nyatanya RS semakin penuh dan kasus meninggal di rumah atau di jalan semakin banyak juga kan? Nakes semakin berjibaku kelelahan bahkan meninggal, penyebar hoaks lagi menikmati traffic,” tuntasnya.
Lihat Juga: Covid-19 Kembali Serang Singapura, Ini Langkah Kemenkes untuk Halau Penyebarannya di Indonesia
(dra)