WHO Rencana Selidiki Asal Usul Covid-19, China: Tidak Mungkin Kebocoran Laboratorium
Sabtu, 24 Juli 2021 - 20:30 WIB
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana kembali ke Wuhan , China, untuk menyelidiki asal usul Covid-19 tahap kedua. Penyelidikan ini akan mencakup hipotesis bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium China, lembaga kesehatan terkemuka.
Namun rencana tersebut ditolak oleh China. WHO bulan ini mengusulkan penyelidikan fase kedua tentang asal usul Covid-19 di China, termasuk audit laboratorium dan pasar di kota Wuhan juga menyerukan transparansi dari pihak berwenang.
"Kami tidak akan menerima rencana penyelidikan asal seperti itu, dalam beberapa aspek, mengabaikan akal sehat dan menentang ilmu pengetahuan," kata Zeng Yixin selaku Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional (NHC) dilansir dari Reuters, Sabtu (24/7).
Zeng mengaku terkejut ketika pertama kali memBaca Juga: virus corona
Pada Juli, WHO mengungkapkan bahwa penyelidikan asal usul Covid-19 di China terhambat oleh kurangnya data mentah pada hari-hari pertama penyebaran di sana. Zeng menegaskan kembali posisi China bahwa beberapa data tidak dapat sepenuhnya dibagikan karena masalah privasi.
"Kami berharap WHO secara serius meninjau pertimbangan dan saran yang dibuat oleh para ahli China dan benar-benar memperlakukan penelusuran asal virus Covid-19 sebagai masalah ilmiah, dan menyingkirkan campur tangan politik," tegas Zeng.
Zeng, bersama dengan pejabat lain dan pakar China pada konferensi pers, mendesak WHO untuk memperluas upaya penelusuran asal di luar China ke negara lain. Lebih banyak penelitian hewan harus dilakukan, khususnya di negara-negara dengan populasi kelelawar.
"Kami percaya kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin dan tidak perlu menginvestasikan lebih banyak energi dan upaya dalam hal ini," jelas Liang Wannian, pemimpin tim China di tim ahli gabungan WHO.
Namun rencana tersebut ditolak oleh China. WHO bulan ini mengusulkan penyelidikan fase kedua tentang asal usul Covid-19 di China, termasuk audit laboratorium dan pasar di kota Wuhan juga menyerukan transparansi dari pihak berwenang.
"Kami tidak akan menerima rencana penyelidikan asal seperti itu, dalam beberapa aspek, mengabaikan akal sehat dan menentang ilmu pengetahuan," kata Zeng Yixin selaku Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional (NHC) dilansir dari Reuters, Sabtu (24/7).
Zeng mengaku terkejut ketika pertama kali memBaca Juga: virus corona
Pada Juli, WHO mengungkapkan bahwa penyelidikan asal usul Covid-19 di China terhambat oleh kurangnya data mentah pada hari-hari pertama penyebaran di sana. Zeng menegaskan kembali posisi China bahwa beberapa data tidak dapat sepenuhnya dibagikan karena masalah privasi.
"Kami berharap WHO secara serius meninjau pertimbangan dan saran yang dibuat oleh para ahli China dan benar-benar memperlakukan penelusuran asal virus Covid-19 sebagai masalah ilmiah, dan menyingkirkan campur tangan politik," tegas Zeng.
Zeng, bersama dengan pejabat lain dan pakar China pada konferensi pers, mendesak WHO untuk memperluas upaya penelusuran asal di luar China ke negara lain. Lebih banyak penelitian hewan harus dilakukan, khususnya di negara-negara dengan populasi kelelawar.
"Kami percaya kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin dan tidak perlu menginvestasikan lebih banyak energi dan upaya dalam hal ini," jelas Liang Wannian, pemimpin tim China di tim ahli gabungan WHO.
tulis komentar anda