Arzeti Bilbina Ingatkan Kaum Ibu untuk Jaga Kesehatan Anak
Sabtu, 31 Juli 2021 - 00:47 WIB
JAKARTA - Selebritas yang kini aktif menjadi anggota DPR RI, Arzeti Bilbina memiliki cara yang lain dalam memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli lalu. Momen ini dimanfaatkan Arzeti untuk mengirim pesan kepada kaum ibu untuk menjaga kesehatan anak-anaknya.
Hal tersebut juga sejalan dengan pekerjaannya sebagai Anggota Komisi IX DPR RI yang menangani bidang kesehatan , sekaligus statusnya sebagai ibu 3 orang anak.
Arzeti menyampaikan pesan agar kaum ibu bisa memilih produk makanan, minuman, sampai kemasan yang baik untuk anak-anak mereka. Pemilihan kemasan kerap kali luput dari perhatian kaum ibu.
"Kita sering lupa apakah barang yang ada di rumah kita terbebas dari kode plastik dengan lingkaran segitiga ada tulisan 7-nya atau tidak. Di sini kan kita perempuan, termasuk saya sering lupa," kata Arzeti dalam acara 'Peringatan Hari Anak Nasional: Anak Terlindungi Paparan BPA, Indonesia Maju' di Komnas Perlindungan Anak, Jakarta Timur, belum lama ini.
Lingkaran segitiga dengan angka 7 yang dimaksud Arzetti adalah kode yang menjadi logo daur ulang yang biasa ditemukan pada botol minum dan plastik kemasan. Bahan ini dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.
Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan. Entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave atau dituangi air panas.
Dalam kesempatan ini, Arzeti juga sangat antusias berada di acara Peringatan Anak Nasional yang diselenggarakan Komnas Perlindungan Anak. "Jadi saya sangat mengapresiasi forum ini di dalam rangkaian Hari Anak Indonesia. Kita sebagai ibu mendapat edukasi, mendapatkan pencerahan agar kita sama-sama bisa menyosialisasikan ini," ungkapnya.
Lebih jauh, dia sangat mengapresiasi BPOM yang selama ini telah melakukan uji klinis. Masyarakat dan siapapun juga memiliki peran untuk terus mendorong BPOM memberikan label peringatan konsumen pada kemasan plastik yang mengandung BPA.
"Pemerintah harus ikut campur tangan untuk menjaga masa depan anak-anak kita menjadi anak-anak yang sehat, anak-anak yang cerdas. Sehingga nantinya kita sebagai ibu memberikan satu produk dengan adanya pelabelan ini, 'Oh, ini aman bagi anak-anak saya," tutupnya.
Hal tersebut juga sejalan dengan pekerjaannya sebagai Anggota Komisi IX DPR RI yang menangani bidang kesehatan , sekaligus statusnya sebagai ibu 3 orang anak.
Arzeti menyampaikan pesan agar kaum ibu bisa memilih produk makanan, minuman, sampai kemasan yang baik untuk anak-anak mereka. Pemilihan kemasan kerap kali luput dari perhatian kaum ibu.
"Kita sering lupa apakah barang yang ada di rumah kita terbebas dari kode plastik dengan lingkaran segitiga ada tulisan 7-nya atau tidak. Di sini kan kita perempuan, termasuk saya sering lupa," kata Arzeti dalam acara 'Peringatan Hari Anak Nasional: Anak Terlindungi Paparan BPA, Indonesia Maju' di Komnas Perlindungan Anak, Jakarta Timur, belum lama ini.
Lingkaran segitiga dengan angka 7 yang dimaksud Arzetti adalah kode yang menjadi logo daur ulang yang biasa ditemukan pada botol minum dan plastik kemasan. Bahan ini dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.
Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan. Entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave atau dituangi air panas.
Dalam kesempatan ini, Arzeti juga sangat antusias berada di acara Peringatan Anak Nasional yang diselenggarakan Komnas Perlindungan Anak. "Jadi saya sangat mengapresiasi forum ini di dalam rangkaian Hari Anak Indonesia. Kita sebagai ibu mendapat edukasi, mendapatkan pencerahan agar kita sama-sama bisa menyosialisasikan ini," ungkapnya.
Lebih jauh, dia sangat mengapresiasi BPOM yang selama ini telah melakukan uji klinis. Masyarakat dan siapapun juga memiliki peran untuk terus mendorong BPOM memberikan label peringatan konsumen pada kemasan plastik yang mengandung BPA.
"Pemerintah harus ikut campur tangan untuk menjaga masa depan anak-anak kita menjadi anak-anak yang sehat, anak-anak yang cerdas. Sehingga nantinya kita sebagai ibu memberikan satu produk dengan adanya pelabelan ini, 'Oh, ini aman bagi anak-anak saya," tutupnya.
(nug)
tulis komentar anda