Unik dan Sarat Filosofi, Tas Koja Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR Curi Perhatian
Senin, 16 Agustus 2021 - 12:48 WIB
JAKARTA - Presiden Jokowi menghadiri Sidang Tahunan MPR RI 2021 mengenakan busana adat Suku Baduy , Banten. Tas koja yang diselempangkan orang nomor satu di Indonesia itu langsung jadi pusat perhatian.
Ya, aksesori khas warga Baduy tersebut mencuri perhatian lantaran terlihat unik sekaligus estetik. Jika dilihat lebih dekat, tas itu bukan terbuat dari material katun atau bahan tas pada umumnya, melainkan akar tanaman.
Jokowi memadukan tas tersebut dengan pakaian khas Baduy yang bernuansa serbahitam. Sandal dengan kesan gladiator dia kenakan untuk menyempurnakan tampilan. Walau pada kenyataannya warga Baduy jarang pakai alas kaki, ya.
Lantas, seperti apa filosofi tas koja Baduy yang dikenakan Jokowi yang jadi pusat perhatian itu?
Menurut laman Indonesia Kaya, tas koja Baduy terbuat dari kulit kayu Pohon Teureup atau terap yang memiliki ketahanan terhadap rayap. Untuk bisa membuat tas koja, warga Baduy harus masuk ke pedalaman hutan, lho.
Setelah kulit pohon ditemukan, proses selanjutnya adalah menjemurnya sampai kering lalu dijadikan serabut yang akhirnya dibuat menjadi benang. Benang yang sudah dirajut dipola sedemikian rupa hingga terbentuklah tas koja tersebut.
"Umumnya lama proses pembuatan tas ini bisa membutuhkan waktu beberapa hari hingga seminggu, tergantung dengan kesediaan bahan baju dan kerumitan motif yang dibentuk dalam tas koja," terang laporan laman tersebut, Senin (16/8/2021).
Tas ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Baduy. Jadi, saat mereka berladang, bercocok tanam, hingga menangkap ikan di sungai, tas ini akan selalu dibawa. Begitu erat hubungan tas ini dengan kehidupan warga Baduy, ya.
Filosofi di balik tas ini begitu dalam. Menyatu bersama dengan warga Baduy itu sendiri, tak terpisahkan. Bahkan, diketahui bahwa tas ini akan membusuk secara alami ketika pemakainya sudah tidak menggunakan tas tersebut.
Ya, aksesori khas warga Baduy tersebut mencuri perhatian lantaran terlihat unik sekaligus estetik. Jika dilihat lebih dekat, tas itu bukan terbuat dari material katun atau bahan tas pada umumnya, melainkan akar tanaman.
Baca Juga
Jokowi memadukan tas tersebut dengan pakaian khas Baduy yang bernuansa serbahitam. Sandal dengan kesan gladiator dia kenakan untuk menyempurnakan tampilan. Walau pada kenyataannya warga Baduy jarang pakai alas kaki, ya.
Lantas, seperti apa filosofi tas koja Baduy yang dikenakan Jokowi yang jadi pusat perhatian itu?
Menurut laman Indonesia Kaya, tas koja Baduy terbuat dari kulit kayu Pohon Teureup atau terap yang memiliki ketahanan terhadap rayap. Untuk bisa membuat tas koja, warga Baduy harus masuk ke pedalaman hutan, lho.
Setelah kulit pohon ditemukan, proses selanjutnya adalah menjemurnya sampai kering lalu dijadikan serabut yang akhirnya dibuat menjadi benang. Benang yang sudah dirajut dipola sedemikian rupa hingga terbentuklah tas koja tersebut.
"Umumnya lama proses pembuatan tas ini bisa membutuhkan waktu beberapa hari hingga seminggu, tergantung dengan kesediaan bahan baju dan kerumitan motif yang dibentuk dalam tas koja," terang laporan laman tersebut, Senin (16/8/2021).
Tas ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Baduy. Jadi, saat mereka berladang, bercocok tanam, hingga menangkap ikan di sungai, tas ini akan selalu dibawa. Begitu erat hubungan tas ini dengan kehidupan warga Baduy, ya.
Filosofi di balik tas ini begitu dalam. Menyatu bersama dengan warga Baduy itu sendiri, tak terpisahkan. Bahkan, diketahui bahwa tas ini akan membusuk secara alami ketika pemakainya sudah tidak menggunakan tas tersebut.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda