Kisah Venska Pandu, Sukses Kantongi Omzet hingga Rp3 M Berkat Arang Briket

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 11:18 WIB
Mengantongi uang miliaran rupiah dalam sekejap terdengar sangat mustahil, tapi tidak bagi Venska Pandu. / Foto: ist
JAKARTA - Mengantongi uang miliaran rupiah dalam sekejap terdengar sangat mustahil, tapi tidak bagi Venska Pandu, founder sekaligus owner Indonesia Coco Nation. Dalam satu bulan, dia bisa meraup omzet Rp2,5-3 miliar dalam satu bulan.



Setidaknya, 6 kontainer charcoal briquette (arang briket dari batok kelapa) bisa dia kirim ke luar negeri. Bisnis Venska Pandu ini bergerak di bidang ekspor charcoal briquette di bawah naungan PT Mahadaya Putra Energy.

"Dalam sebulan saya mendapatkan orderan 6 kontainer dengan omzet Rp2,5-3 miliar, karena saat ini pabrik saya hanya mampu memproduksi orderan sebanyak itu. Dan saat ini saya sedang fokus membesarkan jumlah produksi pabrik untuk memenuhi permintaan para buyer," tutur Venska Pandu dalam siaran persnya, Sabtu (21/8).

Venska Pandu mengawali bisnisnya dari seorang trader dan menjadi supplier bahan baku produk charcoal briquette yang berupa batok kelapa untuk dikirim ke beberapa pabrik. Akhirnya, pria berusia 27 tahun itu memutuskan untuk membangun pabriknya sendiri dengan modal yang ia kumpulkan selama menjadi trader dan supplier.



"Saya bertemu dan bercerita banyak hal dengan petani kelapa, lantas saya mencari tahu produk kelapa itu bisa diolah menjadi apa saja. Akhirnya, saya menemukan jika batok kelapa bisa diolah menjadi charcoal briquette," tutur pemilik akun Instagram @venska.psp itu.

Saat masih menjadi supplier pun Venska aktif bertanya pada pemilik pabrik tentang bagaimana cara membuat dan mengolah charcoal briquette yang benar. Dia juga mempelajari ilmu mengenai ekspor produk ke luar negeri.

Saat menjadi supplier, lulusan salah satu universitas di Yogyakarta itu sempat mengekspor produk ke Korea Selatan. Setelah mempelajari itu semua, Venska memulainya dengan menjual bahan baku arang batok kelapa ke beberapa pabrik di Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY.

"Saya tertarik di industri ini karena saya melihat market untuk bisnis ini masih cukup luas. Indonesia sendiri merupakan penghasil kelapa terbesar di dunia untuk menjadi suplai bahan baku produk yang sata produksi," jelasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More